MENYIAPKAN DIAGRAM ARUS DATA & BASIS DATA
RELASIONAL
Dosen Pengampu:
Islamiah Kamil, SE, M.Ak
Disusun Oleh:
Jery (33217010002)
Nabila Syifa Yansa (33217010005)
Sherly Jihan Adina (33217010001)
Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018
KATA PENGANTAR
Kami ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua penulis yang telah mendukung untuk mempersiapkan
makalah ini hingga selesai. Kami bersyukur atas rahmat dan ridho Allah SWT,
makalah ini dapat tersusun dengan baik. Makalah ini ditujukan untuk
penyelesaian tugas kelompok kami yang berjudul “Menyiapkan Diagram Alur Data
dan Basis Data Relasional” dalam mata kuliah yang kami ambil yakni Sistem
Informasi Akuntansi yang di ajarkan oleh dosen pengampu kami Ibu Islamiyah
Kamil, SE, M.Ak.
Dalam penyusunan ini kami masih banyak kesalahan tulisan maupun tata
bahasa, kesalahan dari makalah ini menjadi tanggung jawab kami. Kami menerima
kritik maupun saran pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Utama…………………………………………………………………………....…........i
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar
Isi……………………………………………………………………………………….…iii
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………….1
1.1
Latar
Belakang………………………………………………………………………1
1.2
Rumusan
Masalah…………………………………………………………………...1
1.3
Tujuan……………………………………………………………………………….1
BAB II Pembahasan…………………………………………………………………………….2
2.1 Pengertian Diagram Arus Data……………………………………………………..2
2.2 Simbol dan Penerapan Diagram Arus
Data………………………………………...2
2.3 Sub Pembagian Diagram Arus Data………………………………………………..5
2.4 Tujuan dan Manfaat Diagram Arus Data………………………………………….10
2.5 Sistem Manajemen Database Relasional……………………………….………….11
2.6 Basis Data Relasional……………………………………………………………...11
BAB
III Kesimpulan……………………………………………………………………………15
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………………...16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu yang lazim
bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang
akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DAD
didesain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian
sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua
hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih
rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah :
Adapun rumusan masalah dalam makalah
ini yakni sebagai berikut:
a)
Apa yang dimaksud dengan Diagram Arus Data?
b)
Bagaimana simbol dan penerapan Diagram Arus Data?
c)
Bagaimana sub pembagian dari Diagram Arus Data?
d)
Bagaimana tujuan dan manfaat dari Diagram Arus Data?
e)
Bagaimana sistem manajemen database relasional?
f)
Bagaimana teori Basis Data Relasional?
1.3 Tujuan :
Adapun tujuan dalam pembuatan
makalah ini ialah sebagai berikut.
a)
Untuk mengetahui pengertian Diagram Arus Data.
b)
Untuk mengetahui simbol dan penerapan Diagram Arus
Data.
c)
Untuk mengetahui sub pembagian dari Diagram Arus Data.
d)
Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari Diagram Arus
Data.
e)
Untuk mengetahui sistem manajemen database relasional.
f)
Untuk mengetahui teori Basis Data Relasional.
BAB I
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diagram Arus Data
DAD digunakan untuk menyajikan sistem dalam beberapa
tingat perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci. DAD banyak
digunakan oleh analis sistem untuk mewakili elemen logis dari sistem. Akan
tetapi, teknik ini tidak mewakili sistem fisik. Dengan kata lain, DAD
menunjukkan tugas logis yang sedang dilakukan, namun tidak menunjukkan cara
melakukannya atau siapa (atau apa) yang melakukannya. Misalnya, DAD tidak
menunjukkan apakah proses persetujuan penjualan terpisah secara terpisah secara
fisik dari proses penagihan agar sesuai dengan tujuan pengendalian internal.
Menurut Wikipedia Diagram Alir
Data
(Data flow diagram-DAD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur
dan jelas. Menurut James A
Hall Diagram Arus Data (data flow diagram-DAD) menggunakan
simbol-simbol untuk menyajikan entitas, proses, arus data, dan penyimpanan data
yang berkaitan dengan suatu sistem. Menurut Romney Diagram Arus Data (DAD-data
flow diagram) menjelaskan arus data dalam organisasi secara grafis. Jadi, Diagram Arus Data adalah diagram yang
menggunakan simbol untuk menggambarkan sebuah arus data pada sebuah sistem yang
digunakan untuk menyajikan entitas, proses, arus data, serta penyimpanan data
untuk membantu memahami sistem secara
logika, terstuktur, dan jelas.
Entitas dalam DAD adalah objek-objek eksternal dalam
sistem yang dimodelkan. Entitas ini mewakili sumber dan tujuan dari data.
Entitas dapat berupa sistem lain atau fungsi yang saling berinteraksi, atau
berada di luar perusahaan, seperti pelanggan dan pemasok.
2.2 Simbol dan Penerapan Diagram Arus Data
DAD digunakan untuk menyajikan sistem pada
tingkat-tingkat berbeda, dari yang bersifat umum ke rincian banyak. Nantinya,
kita akan mempelajari konstruksi DAD multilevel. Pada saat ini, DAD level-tunggal
mencukupi untuk menunjukkan penggunaanya sebagai sebuah perangkat dokumen.
Record akuntansi yang digunakan dalam setiap proses disajikan
sebagai tempat penyimpanan data (data
stores), dan arus data di antara proses diwakili oleh anak panah-anak panah
yang diberi label.
DAD digunakan secara luas oleh para siatem analis
untuk menyajikan elemen-elemen logis dari sebuah siatem. Namun demikian, teknik
ini tidak mewakili siatem fisik. Dengan kata lain, DAD menunjukkan apa tugas
logis (logical tasks) yang telah
dilakukan, tetapi bukan bagaimana mereka dilakukan atau siapa (atau apa) yang
dilakukan mereka. Misalnya, DAD tidak menunjukkan apakah proses persetujuan
penjualan terpisah secara fisik dari proses penagihan dalam kesesuaian dengan
tujuan kontrol internal.
Diagram ini menggunakan empat symbol pertama yang
ditunjukkan dalam Figur 3-1 untuk mempresentasikan empat elemen dasar: sumber
dan tujuan data, arus data, proses transformasi, dan penyimpanan data.
Contohnya Figur 3-2 menunjukkan bahwa input
untuk memproses C adalah arus data B, yang datang dari sumber data A. Output proses C adalah arus data D dan
E. Arus data E dikirim ke tujuan data J. Proses F menggunakan arus data D dan G
sebagai input dan menghasilkan arus
data I dan G sebagai output. Arus
data G datang dari dan mengembalikan ke penyimpanan data H. Arus data I dikirim
ke tujuan data K.
Figur 3-1
Simbol Diagram Arus Data
Penjelasan
Simbol Diagram Arus Data
1.
Sumber
data (data source) adalah entitas
yang menghasilkan atau mengirimkan data yang dimasukkan ke dalam sistem.
2.
Tujuan
data (data destination) adalah
entitas yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem.
3.
Arus
data (data flow) adalah perpindahan
atau pergerakan data di antara proses, penyimpanan, sumber, dan tujuan. Data
yang melewati antara penyimpanan data dan sumber atau tujuan harus melewati
proses transformasi data. Arus data dilabeli untuk menunjukkan data apa yang
mengalir.
4.
Proses
(processes) adalah tindakan yang
mentransformasikan data ke dalam data atau informasi lain.
5.
Penyimpanan
data (data store) adalah tempat atau media penyimpanan data
sistem. DAD tidak menunjukkan media penyimpanan fisik (seperti penyedia atau
kertas) yang digunakan untuk menyimpan data.
Figur 3-2
Elemen-Elemen Diagram Arus
Data Dasar
Proses dalam DAD
harus dinamai dengan kata kerja yang deskriptif, misalnya Kirim Barang, Perbaharui Catatan,
atau Terima Pesanan Pelanggan. Objek
proses tidak boleh diwakili oleh kata benda, seperti Gudang, Departemen Piutang
Dagang, atau Departemen Penjualan. Tanda panah yang diberi label, yang
menghubungkan objek proses mewakili arus data seperti Pesanan Pebelian, Faktur,
atau Pemberitahuan Pengiriman. Setiap label arus data harus bersifat unik.
Dengan kata lain, label yang sama tidak boleh dilekatkan pada dua garis arus
yang berbeda dalam DAD yang sama. Ketika data mengalir ke dalam proses kemudian
keluar lagi (ke proses lainnya), data tersebut mengalami perubahan selama dalam
proses tersebut. Hal ini terjadi meskipun dta tersebut belum diubah secara
fisik. Misalnya, perhatikan proses Persetujuan Penjualan dalam Figur 3-3,
dimana Pesanan Penjualan diperiksa kelengkapannya sebelum diproses lebih
lanjut. Pesanan Penjualan mengalir ke dalam proses ini sebagai Pesanan
Penjualan dan keluar sebagai Pesanan Penjualan yang Disetujui.
Figur 3-3
Sistem Pemrosesan Pesanan
Penjualan
2.3 Sub Pembagian Diagram Arus Data
DAD dibagi ke dalam level-level yang lebih rendah
untuk memberikan jumlah detail yang semakin meningkat, karena beberapa sistem
dpat secara penuh dibuat menjadi diagram pada satu lembar kertas. Selain itu,
pengguna memiliki kebutuhan yang berbeda, dan berbagai level dapat lebih baik
untuk memenuhi permintaan yang berbeda.
Level DAD
tertinggi disebut sebagai diagram
konteks (context diagram) karena
memberikan level ringkasan tinjauan sistem kepada pembaca. Ini menggambarkan
sistem pengolahan data dan entitas yang merupakan sumber dan tujuan sistem input dan output. Contohnya Ashton menggambarkan Figur 3-4 untuk
mendokumentasikan prosedur pemrosesan penggajian pada S&S. Sistem
pemrosesan penggajian menerima data kartu waktu (time card) dari departemen yang berbeda dan data karyawan dari
sumber daya manusia. Sistem mengolah data-data ini dan menghasilkan (1) laporan
dan pembayaan pajak untuk badan pemerintah, (2) cek pembayaran karyawan, (3)
cek penggajian pada akun penggajian di bank, dan (4) informasi penggajian untuk
manajemen.
Figur 3-4
Ashton menggunakan prosedur penggajian S&S dalam
Tabel 3-1 untuk menyusun diagram konteks ke dalam level yang lebih rendah secara berturut-turut,
masing-masing dengan angka detail yang bertambah. Bacalah deskripsi ini dan
tentukanlah hal berikut ini.
·
Seberapa
banyak aktivitas pengolahan data yang terlibat?
·
Apa
saja input dan output data dari setiap aktivitas (mengabaikan semua referensi ke
orang, departemen, dan tujuan dokumen)?
TABEL 3-1 Deskripsi Naratif Pemrosesan Penggajian S&S
|
Ketika karyawan dipekerjakan, mereka melengkapi formulir karyawan
baru. Ketika perubahan untuk status penggajian terjadi, seperti meningkatnya
atau berubahnya jumlah potongan, departemen sumber daya manusia melengkapi
formulir perubahan karyawan. Salinan formulir ini dikirim ke penggajian.
Formulir-formulir ini digunakan untuk membuat atau memperbaharui catatan pada
file karyawan/penggajian dan
kemudian disimpan dalam file. Catatan
karyawan disimpan secara alphabet.
Beberapa karyawan S&S diberi bayaran gaji, tetapi sebagian besar
adalah pekerja per jam yang mencatat waktu kerja mereka pada kartu waktu.
Pada akhir setiap periode pembayaran, manajer departemen mengirimkan kartu
waktu ke departemen penggajian. Petugas penggajian menggunakan data kartu
waktu, data dari file karyawan
(seperti tingkat pembayaran dan gaji tahunan), dan tabel pajak yang sesuai
untuk mempersiapkan cek dua bagian untuk setiap karyawan. Petugas juga
mempersiapkan register penggajian dua bagian yang me unjukkan pembayaran
kotor, pengurangan, dan pembayaran bersih untuk setiap karyawan. Petugas
memperbaharui file karyawan untuk
merefleksikan setiap laba karyawan saat ini. Salinan asli cek pembayaran
karyawan diteruskan ke Susan. Register penggajian diteruskan ke petugas
utang. Kartu waktu dan salinan duplikasi register penggajian dan cek
pembayaran disimpan berdasarkan tanggal dalam file penggajian.
Setiap periode pembayaran, petugas penggajian menggunakan data dalam file karyawan/penggajian untuk
mempersiapkan laporan ringkasan penggajian untuk Susan, sehingga ia dapat
mengontrol dan mengawasi biaya tenaga kerja. Laporan ini diteruskan ke Susan,
dengan salinan asli cek pembayaran karyawan.
Setiap bulan, petugas penggajian menggunakan data dalam file karyawan/penggajian untuk
mempersiapkan laporan pajak dua-bagian. Laporan asli diteruskan ke petugas
utang, dan salinannya ditambahkan ke catatan pajak pada file penggajian. Petugas utang menggunakan laporan pajak untuk
mempersiapkan cek dua bagian untuk pajak dan voucher pengeluaran kas
dua bagian. Laporan pajak dan salinan asli setiap dokumen diteruskan ke
Susan. Salinannya disimpan berdasarkan tanggal ke file utang.
Susan meninjau setiap paket informasi yang ia terima, menyetujuinya,
dan menandatangani cek. Ia menerukan voucher
pengeluaran kas ke Ashton, laporan pajak dan pembayaran ke badan
pemerintah yang sesuai, cek penggajian ke bank, dan cek karyawan ke karyawan.
Ia mengarsipkan laporan penggajian secara berurutan. Ashton menggunakan voucher pengeluaran cek penggajian dan
pajak penggajian untuk memperbaharui buku besar. Ia kemudian menunda jadwal voucher dengan menandai “di-posting”
dan mengarsipkannya secara numerik.
|
Narasi dalam
Tabel 3-1 menjelaskan lima aktivitas pengolahan data sebagai berikut.
1.
Memperbaharui
file induk karyawan/penggajian
(paragraph pertama).
2.
Menangani
kompensasi karyawan (paragraph kedua, kelima, keenam). Selanjutnya dalambab
ini, Anda akan melihat pembagian aktivitas kedalam bagian-bagian lain dalam DAD
level rendah.
3.
Membuat
laporan manajemen (paragraph ketiga).
4.
Membayar
pajak (paragraph keempat).
5.
Memasukkan
entri ke buku besar (paragraph terakhir).
Kelima aktivitas dan semua arus data masuk dan keluar ditunjukkan dalam
Tabel 3-2.
TABEL 3-2 Aktivitas dan Arus Data dalam Pemrosesan Penggajian
di S&S
|
||
Aktivitas
|
Input Data
|
Output Data
|
Memperbaharui file penggajian/karyawan
|
Formulir karyawan baru
Formulir perubahan karyawan
|
File penggajian/karyawan yang diperbaharui
|
Membayar karyawan
|
Kartu waktu
File penggajian/karyawan
Tabel tarif pajak
|
Cek karyawan
Register penggajian
File penggajian/karyawan yang diperbaharui
Voucher pengeluaran kas penggajian
|
Mempersiapkan laporan
|
File karyawan/penggajian
|
Laporan penggajian
|
Pajak pembayaran
|
File karyawan/penggajian
|
Laporan pajak
Pembayaran pajak
Voucher pengeluaran kas pajak penggajian
File karyawan/penggajian
|
Memperbaharui buku besar
|
Voucher pengeluaran kas pajak penggajian
Voucher pengeluaran kas penggajian
|
Buku besar yang diperbaharui
|
Ashton membuat
diagram konteksnya dan membuat DAD level 0 (disebut Level 0 karena ada titik
desimal yang berarti nol-1,0; 2,0; dll). Yang ditunjukkan pada Figur 3-5.
Perhatikan bahwa beberapa input dan output data telah dikeluarkan dari DAD.
Contohnya, dalam proses 2,0; arus data masuk dan keluar tidak terkait dengan
entitas eksternal atau proses lainnya yang tidak digambarkan (tabel pajak dan
register penggajian). Arus data ini adalah internal untuk aktivitas “membayar
karyawan” dan ditunjukkan pada level DAD selanjutnya.
Ashton
menggambarkan proses 2,0 (membayar karyawan) untuk membuat DAD Level 1 (yang
memiliki satu tempat desimal-2,1; 2,2; dll.) Figur 3-6 memberikan hal yang
lebih mendetail mengenai pengolahan data yang terlibat dalam pembayaran
karyawan, dan itu termasuk tabel tarif pajak dan register penggajian arus data
yang dihilangkan dari Figur 3-5. Sama halnya, setiap proses Figur 3-5 dapat
dibuat, menggunakan DAD Level 1, untuk menunjukkan level detail yang lebih
besar.
Figur 3-5
Figur
3-6
Beberapa pedoman
umum untuk mengembangkan DAD ditujukkan dalam Fokus 3-1.
Anda dapat
mempraktikkan level yang berbeda dari DAD dengan menggambarkanya untuk
permasalahan komprehensif, yang disebut Accuflow
Cash Disbursements Process, pada akhir tiap-tiap konten bab. Anda kemudian
bias membandingkan diagram Anda dengan solusi pada akhir setiap bab. Anda juga
dapat membaca penjelasan mendetail mengenai cara solusi dipersiapkan.
2.4 Tujuan dan Manfaat Diagram Arus Data
Tujuan Diagram Arus Data:
1. Memberikan
indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui
system.
2. Menggambarkan
fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.
Manfaat
Diagram Arus Data:
1.
Data Flow Diagram (DAD) adalah alat
pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
2.
DAD ini adalah salah satu alat pembuatan
model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan
bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh
sistem. Dengan kata lain, DAD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem.
3.
DAD ini merupakan alat perancangan
sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat
digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
2.5 Sistem Manajemen Database Relasional
Sebuah sistem
manajemen basis data relasional atau dikenal sebagai relational
database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah
seperangkat program komputer) yang dirancang untuk mengatur/memanajemen sebuah
basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan
melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
Edgar
F. Codd memperkenalkan istilah ini. Salah satu definisi yang cukup dikenal
secara luas atas sebuah sistem basisdata relasional adalah 12
hukum Codd.
Namun, pada awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak
mengikuti seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut
yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal
sistem basisdata yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut
memenuhi kriteria berikut:
1.
Menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional
(ditampilkan dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap
tabel beriisi sekumpulan baris dan kolom).
2.
Menyediakan operator relasional untuk memanipulasi data dalam
bentuk tabular.
2.6
Basis Data
Relasional
Basis data yang menyimpan informasi yang mengandung
data dan keterkaitan atau relasi antara suatu data dengan data yang lain. Model
Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua
dimensi, yang terdiri atas baris dan
kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data.
Model
ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik dalam memory
sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan data dan
membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang kita buat.
Keuntungan
Model Data Relasional:
1.
Bentuknya sederhana
2.
Mudah melakukan berbagai operasi data
(query, update/edit, delete).
Istilah dalam Model Data Relasional:
1.
Relasi
: Sebuah
tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.
2.
Atribut
: Kolom
pada sebuah relasi (field).
3.
Tupel : Baris pada sebuah
relasi (record).
4.
Domain : Kumpulan nilai yang
valid untuk satu atau lebih atribut.
5.
Derajat (degree): Jumlah
atribut dalam sebuah relasi (jumlah field).
6.
Cardinality : Jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record).
Contoh-contoh
model basis data:
1.
Model basis data hirarki
2.
Model basis data network/jaringan
3.
Model basis data relational (paling
banyak digunakan)
Relational Key:
1. Super
key
Satu atribut/kumpulan atribut yang
secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi (satu
atau lebih field yang dapat dipilih untuk membedakan antara 1 record dengan
record lainnya).
2. Candidate
key
Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik (super key dengan jumlah field yang paling sedikit).
Maka,
candidate key-nya adalah NPM, NAMA dan ALAMAT (karena hanya terdiri dari 1
field saja).
3. Primary
key
Candidate key yang dipilih untuk
mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi.
Maka,
primary key yang dipilih adalah NPM (unik, tidak ada NPM yang sama).
4. Alternate
key
Candidate key yang tidak dipilih
sebagai primary key
Maka,
candidate key-nya NAMA dan ALAMAT
5. Foreign
key
Atribut dengan domain yang sama
yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut
tersebut hanya sebagai atribut biasa
1. Null
Nilai suatu atribut yang tidak
diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut.
2. Entity
Integrity
3. Referential
Integrity
Suatu
domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada
domain yang bersangkutan.
Bahasa Pada Model data Relasional
Menggunakan bahasa query, yaitu
pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi terbagi 2:
1. Bahasa Query Formal
Bahasa query yang diterjemahkan
dengan menggunakan simbol-simbol matematis.
terbagi
2, yaitu:
a. Prosedural,
yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mendapatkannya.
Contoh:
Aljabar
Relasional , yaitu dimana query diekspresikan
dengan cara menerapkan operator tertentu terhadap suatu tabel / relasi.
b. Non
Prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.
Contoh:
Kalkulus Relasional,
dimana query menjelaskan set tuple yang diinginkan dengan cara menjelaskan predikat
tuple yang diharapkan terbagi 2:
1. Kalkulus
Relasional Tupel
2. Kalkulus
Relasional Domain
2. Bahasa Query Komersial
Bahasa Query
yang dirancang sendiri oleh programmer
menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya
(user friendly).
Contoh :
a. QUEL : Berbasis
pada bahasa kalkulus relasional
b. QBE
: Berbasis pada bahasa kalkulus
relasional
c. SQL
: Berbasis pada bahasa kalkulus
relasional dan aljabar relasional
Komponen
pembentuk
1. Tabel
: Data rasional disimpan dalam bentuk obyek, tabel dibentuk oleh kolom dan
baris yang berisi kumpulan data.
2. Kolom/bidang/field: Field merupakan sebuah kolom yang
terdapat pada sebuah tabel, field digunakan untuk mendefinisikan sebuah atribut
data spesifik dengan tipe tertentu terhadap baris yang dibawahi oleh kolom
tersebut.
3. Baris/record
: Sebuah baris disebut juga record, record merupakan sebuah entry individu yang
terdapat pada sebuah tabel.
KESIMPULAN
Diagram Arus Data adalah diagram yang menggunakan simbol untuk
menggambarkan sebuah arus data pada sebuah sistem yang digunakan untuk
menyajikan entitas, proses, arus data, serta penyimpanan data untuk membantu
memahami sistem secara logika,
terstuktur, dan jelas.
Entitas dalam DAD adalah objek-objek eksternal dalam
sistem yang dimodelkan. Entitas ini mewakili sumber dan tujuan dari data.
Entitas dapat berupa sistem lain atau fungsi yang saling berinteraksi, atau
berada di luar perusahaan, seperti pelanggan dan pemasok.
DAFTAR
PUSTAKA
Romney, Steinbart. 2015. Sistem Informasi
Akuntansi Edisi 13. Jakarta Selatan: Salemba
Empat.