MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
EVOLUSI EKONOMI G20 DALAM KONEKTIVITAS DAN
REKONSTRUKSI PASCA PANDEMI COVID 19 PADA ALTERASI EKONOMI DIGITAL
Diajukan sebagai tugas Ujian Akhir
Semester
Dosen Pengampu :
Gunartin, S.E., M.M
Disusun Oleh :
Tini Kartika (211011650027)
Sherly Jihan Adina, A.Md (211011650032)
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TANGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR
Kami ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua yang telah mendukung untuk mempersiapkan makalah ini
hingga selesai. Kami bersyukur atas rahmat dan ridho Allah SWT, makalah ini
dapat tersusun dengan baik. Makalah ini ditujukan untuk penyelesaian tugas Ujian
Akhir Semester Kami yang berjudul “Evolusi Ekonomi G20 dalam Konektivitas dan
Rekonstruksi Pasca Pandemi Covid 19 pada Alterasi Ekonomi Digital” dalam mata
kuliah yang Kami ambil yakni Manajemen Sumber Daya Manusia yang di ajarkan oleh
dosen pengampu Kami Gunartin, S.E., M.M.
Dalam penyusunan ini Kami masih banyak
kesalahan tulisan maupun tata bahasa, kesalahan dari makalah ini menjadi
tanggung jawab Kami. Kami menerima kritik maupun saran pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR
ISI...................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................... 3
1.3 Tujuan...................................................................................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................... 5
2.1
Apa Itu G20.......................................................................................... 5
2.2
Sejarah Pendirian dan
Jenis Pertemuan G20........................................ 5
2.3
Peran Nyata yang
Dilakukan G20........................................................ 5
2.4
Tema, Logo, dan Pilar G20.................................................................. 6
2.5
Agenda Jalur Ekonomi G20................................................................. 7
2.6
Manfaat G20 Bagi
Indonesia................................................................ 8
2.7
Defisini Ekonomi Digital...................................................................... 9
2.8
Karakteristik dan Manfaat
Ekonomi Digital dalam G20..................... 10
2.9
Perkembangan Ekonomi
Digital dalam G20........................................ 12
2.10
Pengaruh Pandemi Covid
19 Terhadap Ekonomi Digital..................... 14
2.11
Dampak, Contoh dan
Tantangan yang di Hadapi Ekonomi Digital..... 15
BAB
III KESIMPULAN................................................................................... 20
BAB
IV DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam Presidensi G20
Indonesia 2022, Kelompok Kerja Ekonomi Digital (Digital Economy Digital
Working Group/DEWG) G20 yang diampu Kementerian Kominfo membahas tiga isu
utama, yakni konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19, kemampuan
digital dan literasi digital, serta arus data lintas batas negara.
Presidensi G20 Indonesia
telah mengupayakan berbagai solusi terbaik selama satu tahun kepemimpinan di
tengah berbagai tantangan baru yang muncul dan saat ini telah sampai pada
puncaknya serta menghasilkan sebuah dokumen berupa Deklarasi Para Pemimpin G20
Bali. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan
pernyataan pers yang digelar di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung,
Provinsi Bali, Rabu (16/11).
"Alhamdulillah, hari
ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders’ Declaration.
Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022. Saya
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang hadir yang
telah memberikan fleksibilitasnya sehingga deklarasi dapat disepakati dan
disahkan," ucap Presiden Joko Widodo.
Selain deklarasi,
Presidensi G20 Indonesia juga telah menghasilkan concrete deliverables yang
berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan. Menurut
Presiden Joko Widodo, proyek kerja sama tersebut akan membantu membumikan kerja
G20 lebih dekat dengan rakyat.
"Saya juga ingin
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh working
groups dan engagement groups atas dedikasi, sumbangan
pemikiran, dan kontribusinya bagi Presidensi G20 Indonesia," tambah
Presiden Joko Widodo.
Usai Presiden Joko Widodo
memberikan penjelasan terkait G20 Bali Leaders’ Declaration kepada
awak media, konferensi pers tersebut kemudian dilanjutkan oleh Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri Luar
Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pada kesempatan
tersebut, ketiga Menteri tersebut menjawab berbagai pertanyaan dari awak media
seputar G20 Bali Leaders’ Declaration.
Menko Airlangga
menyampaikan bahwa terkait dengan transisi energi, Pemerintah Amerika
Serikat juga telah meluncurkan Partnership for Global
Infrastructure and Investment (PGII) yang salah satunya untuk membantu
melakukan transisi energi. Lebih lanjut, PGII juga berkomitmen akan
menginvestasikan total USD 600 miliar dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk
proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.
“Didalamnya ada yang
diinisiasi oleh Jepang yakni Just Energy Transition Partnership (JETP),
kita juga sudah diberi komitmen sebesar USD 20 miliar. Tentu, ini akan mendorong
percepatan dari dekarbonisasi di Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga pada
kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Indonesia mengapresiasi
digitalisasi karena selaras dengan fokus yang tengah dilakukan Indonesia
terkait transformasi digital. Menko Airlangga menekankan bahwa digitalisasi
juga sejalan dengan kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 dan
ditargetkan akan disusun detail kerangka kerja ekonomi tersebut di ASEAN.
Menko Airlangga kemudian
menambahkan bahwa dalam lampiran G20 Action for Strong and Inclusive
Recovery terdapat basket 1 yang
merupakan basket trilateral di mana terdapat 115 proyek di sektor
kesehatan, 34 di sektor transformasi digital, 33 di sektor transisi energi, dan
111 di potensi lainnya. “Carbon capture and storage juga masuk
dalam basket tersebut,” pungkas Menko Airlangga.
Transformasi digital
adalah semua hal tentang membuka nilai dalam proses bisnis Anda dan
melepaskannya kembali ke pelanggan – serta cukup gesit untuk menggunakan data
dan analitik untuk menciptakan pengalaman baru yang inovatif. Perjalanan
transformasi digital akan mengarahkan organisasi untuk menjadi berbasis
analitik, dan penerapan teknologi AI yang tertanam akan menjadi kebiasaan.
Sebagai peluang dan kunci
dalam percepatan pemulihan serta peningkatan daya tahan ekonomi nasional,
transformasi digital di Indonesia menjadi penting untuk semakin dikembangkan.
Potensi pengembangan ekonomi digital Indonesia didukung pula oleh jumlah
populasi terbesar ke-4 di dunia, yang sebagian besar adalah penduduk usia
produktif dan didominasi oleh Generasi Y Millenials dan Generasi Z.
Sektor yang menjadi
penopang utama ekonomi digital di Indonesia adalah e-commerce, di mana
tahun lalu nilainya mencapai US$53 miliar, dan diprediksi pada tahun 2025 akan
naik menjadi US$104 miliar. Sektor yang menjadi penopang utama ekonomi digital
di Indonesia adalah e-commerce, di mana tahun lalu nilainya mencapai
US$53 miliar, dan diprediksi pada tahun 2025 akan naik menjadi US$104 miliar.
IBM juga tertarik untuk
mendukung pengembangan data center di Indonesia, khususnya yang terkait dengan security
operation center, serta training of trainer di bidang cyber skill. Dalam
waktu dekat, General Manager Burton akan berkunjung ke Batam untuk menjajaki
rencana pembangunan lembaga pelatihan dimaksud. Menko Airlangga berharap
berbagai potensi kerja sama dengan IBM dapat terlaksana sesuai dengan rencana,
sehingga dapat semakin meningkatkan potensi ekonomi digital Indonesia dan akan
mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan rendah karbon
(ekonomi hijau).
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini
yakni sebagai berikut:
1. Apa
itu G20?
2. Bagaimana
sejarah pendirian dan jenis pertemuan G20?
3. Bagaimana
peran nyata yang dilakukan G20?
4. Bagaimana
tema, logo dan pilar pada G20?
5. Apa
saja agenda dalam jalur ekonomi G20?
6. Bagaimana
manfaat G20 bagi Indonesia?
7. Definisi
ekonomi digital?
8. Bagaimana
karakteristik dan manfaat ekonomi digital dalam G20?
9. Bagaimana
perkembangan ekonomi digital dalam G20?
10. Bagaimana
pengaruh pandemi covid 19 terhadap ekonomi digital?
11. Bagaimana dampak,contoh serta tantangan yang di hadapi
oleh ekonomi digital?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini
ialah sebagai berikut:
1. Mengetahui
apa itu G20.
2. Mengetahui
sejarah pendirian dan jenis pertemuan G20.
3. Mengetahui
peran nyata yang dilakukan G20.
4. Mengetahui
tema, logo, dan pilar pada G20.
5. Mengetahui
agenda dalam jalur ekonomi G20.
6. Mengetahui
manfaat G20 bagi Indonesia.
7. Mengetahui
definisi ekonomi digital.
8. Mengetahui
karakteristik dan manfaat ekonomi digital dalam G20.
9. Mengetahui
perkembangan ekonomi digital dalam G20.
10. Mengetahui
pengaruh pandemi covid 19 terhadap ekonomi digital.
11. Mengetahui
dampak, contoh serta tantangan yang di hadapi oleh ekonomi digital?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Apa Itu G20
G20
adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni
Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75%
perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota
G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina,
Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada,
Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
2.2
Sejarah Pendirian dan
Jenis Pertemuan G20
Dibentuk pada 1999 atas
inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk
bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika
Latin. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat,
berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
G20
pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.
Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010
dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas
Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track).
Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana
para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).
2.3
Peran Nyata yang
Dilakukan G20
Adapun peran nyata yang telah dilakukan
G20 sebagai berikut:
1. Penanganan
Krisis Keuangan Global 2008
Salah satu kesuksesan G20
terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global 2008. G20
telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi
paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar.
G20 juga mendorong peningkatan kapasitas pinjaman IMF, serta berbagai development
banks utama. G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur
pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi penting di bidang finansial.
2. Kebijakan
Pajak
G20 telah memacu OECD
untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20 menghasilkan
cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang
kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan
jurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.
3. Kontribusi
dalam penanganan pandemi Covid-19
Inisiatif G20 dalam
penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara
berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh
Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea
untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan
obat-obatan.
4. Isu
lainnya
Selain
itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim,
dan pembangunan. Pada 2016, diterapkan prinsip-prinsip kolektif terkait
investasi internasional. G20 juga mendukung gerakan politis yang kemudian
berujung pada Paris Agreement on Climate Change di 2015, dan The 2030 Agenda
for Sustainable Development.
2.4
Tema, Logo, dan Pilar G20
Tema Presidensi G20
Indonesia 2022
"Recover
Together, Recover Stronger"
Melalui tema tersebut,
Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung
untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Logo Presidensi
G20 Indonesia 2022
Pilar Presidensi G20 Indonesia 2022
1. Memperkuat
lingkungan kemitraan.
2. Mendorong
produktivitas.
3. Meningkatkan
ketahanan dan stabilitas.
4. Memastikan
pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.
5. Kepemimpinan
kolektif global yang lebih kuat.
2.5
Agenda Jalur Ekonomi G20
Agenda
jalur ekonomi dalam G20 adalah sebagai berikut:
1. Exit
Strategy to Support Recovery
Membahas bagaimana G20
melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi (terutama negara
berkembang) dari efek limpahan (spillover) exit policy yang
diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya (umumnya negara
maju).
2. Adressing
Scarring Effect to Secure Future Growth
Mengatasi dampak
berkepanjangan (scarring effect) krisis dengan meningkatkan
produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang, memperhatikan ketenagakerjan,
rumah tangga, sektor korporasi, dan sektor keuangan.
3. Payment
System in Digital Era
Standar pembayaran lintas
batas negara (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan CBDC (General
Principles for Developing CBDC).
4. Sustainable
Finance
Membahas risiko iklim dan
risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan sustainable finance (keuangan
berkelanjutan) dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan
5. Financial
Inclusion: Digital Financial Inclusion & SME
Finance
Memanfaatkan
open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi dan
keuangan inklusif bagi underserved community yaitu wanita, pemuda,
dan UMKM, termasuk aspek lintas batas.
6. International
Taxation
Membahas perpajakan
internasional, utamanya terkait dengan implementasi Framework bersama
OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erotion
and Profit Shifting (BEPS),
2.6
Manfaat G20 Bagi
Indonesia
Berikut
adalah manfaat G20 bagi Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Presidensi
G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi
Indonesia terhadap krisis.
2. Merupakan
bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan
perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara
berkembang lainnya.
3. Momentum
presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali) dan
harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan
Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat
domestik dan internasional.
4. Indonesia
dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak
positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
5. Menjadi
kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional,
khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi
ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan
ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN
yang menjadi anggota G20.
6. Membuat
Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku
ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing)
berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik
awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.
7. Pertemuan-pertemuan
G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk
unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut
menggerakkan ekonomi Indonesia.
2.7
Defisini Ekonomi Digital
Ekonomi digital adalah
kegiatan perekonomian yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan buatan
atau AI (Artificial Intelligence). Adanya perekonomian digital bisa
memudahkan kegiatan ekonomi secara umum. Perekonomian digital mengubah pola
bisnis, dari yang semula serba dilakukan secara manual berubah menjadi serba
otomatis. Pelaku bisnis bisa mengandalkan sistem untuk menjalankan usahanya.
Kegiatan operasional yang biasanya memerlukan tenaga kerja kini dapat dilakukan
oleh sistem.
Ada
beberapa pengertian ekonomi digital menurut para ahli, salah satunya Don
Tapscott. Don Tapscott merupakan tokoh yang pertama
memperkenalkan istilah ekonomi digital dalam bukunya yang berjudul The
Digital Economy : Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence
pada tahun 1995.
Dalam bukunya, Don
Tapscott menyebutkan ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang berdasar pada
teknologi digital internet. Sebutan lain dari ekonomi digital adalah internet economy,
web economy, digital–based economy, new economy knowledge atau new
economy.
Definisi ekonomi digital
selanjutnya diusulkan oleh OECD (2012) dan para ahli di Komisi Eropa (2013)
yang cenderung menyamakan ekonomi digital dengan ekonomi internet. OECD
mengakui bahwa ekonomi digital ‘memungkinkan dan melaksanakan perdagangan
barang dan jasa melalui perdagangan elektronik di Internet’, sementara Komisi
Eropa menyatakan bahwa itu adalah ‘ekonomi berdasarkan teknologi digital
(kadang-kadang disebut ekonomi internet)’.
Definisi dan pengertian
terbaru dari ekonomi digital disampaikan oleh Harald Overby dan Jan Arild
Audestad dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Digital Economics:
Foundations, Business Models and Case Studies” yang diterbitkan pada tahun
2021. Menurut mereka ekonomi digital didasarkan pada teknologi informasi dan
komunikasi seperti Internet, telepon pintar, jaringan seluler dan nirkabel,
jaringan optik, Internet of Things (IoT), penyimpanan awan dan komputasi
awan, layanan berbagi, aplikasi, dan mata uang kripto. Ukuran dan dampak
ekonomi digital didorong oleh adopsi teknologi ini oleh masyarakat secara
global.
2.8
Karakteristik dan Manfaat
Ekonomi Digital dalam G20
Adapun karakteristik dalam ekonomi digital
yakni:
1. Pengetahuan
(Knowledge)
2. Serba
digital (Digitalization)
3. Serba
virtual (Virtualization)
4. Menjadi
molekul kecil (Molecularization)
5. Terintegrasi
(Integration/ Internetworking)
6. Tanpa
perantara (Disintermediation)
7. Menyatu
(Convergence)
8. Penuh
inovasi (Innovation)
9. Produsen
sekaligus konsumen (Prosumption)
10. Serba
seketika (Immediacy)
11. Mendunia
(Globalization)
12. Perpecahan
(Discordance)
Ada
beberapa manfaat ekonomi digital yang dapat dirasakan masyarakat, salah satunya
lapangan kerja yang tersedia melimpah. Seiring dengan hal tersebut, peluang
untuk membuka bisnis juga akan semakin melebar.
Selain
oleh perseorangan, manfaat ekonomi digital bisa dirasakan oleh pemilik bisnis
UMKM. Dengan adanya perekonomian digital, peluang UMKM untuk menembus pasar
global lebih mudah. Perkembangan teknologi memungkinkan produk ekonomi dapat
dipasarkan hingga ke luar negeri.
Manfaat lain dari ekonomi digital bagi kehidupan antara
lain :
1. Ketersediaan
informasi yang lebih besar
Internet memungkinkan
konsumen mempunyai lebih banyak informasi dan pilihan. Selain itu, mereka juga
akan lebih mudah mencari merk terbaik yang mereka inginkan serta membandingkan
harga dari satu toko dengan toko lain.
2. Lebih
menghemat waktu
Sebelumnya jika grameds
ingin membeli perlengkapan kantor, grameds harus ke kota untuk membelinya.
Sekarang, pemesanan dan pembayaran bisa dilakukan dari rumah dan grameds
tinggal menunggu saja. Ini tentu sangat menghemat biaya dan waktu.
3. Menghemat
biaya
Bagi sebuah perusahaan
dan ekonomi digital membantu menghemat sewa gedung karena sebagian aktivitas
dapat dilakukan melalui internet. Ekonomi digital juga memungkinkan perusahaan
memotong aspek ritel dan mengirim barang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
langsung dari pabrik atau gudang supplier atau produsen, bukan dari toko.
Ini memungkinkan biaya yang lebih rendah dan menghasilkan harga jual yang lebih
murah.
4. Menurunkan
hambatan
Di beberapa sektor
industri, ekonomi digital memudahkan perusahaan baru untuk masuk. Jika grameds
mempunyai ide inovatif yang menarik, kamu bisa menciptakan produk baru yang
menantang perusahaan tradisional. Hadirnya ekonomi digital telah membawa banyak
layanan baru yang tidak terbayangkan sebelumnya, mulai dari layanan pesan antar
ke rumah untuk bahan makanan hingga aplikasi kencan.
2.9
Perkembangan Ekonomi
Digital dalam G20
Indonesia memiliki
potensi yang begitu besar dalam sektor ekonomi digital. Terlebih, dengan
meningkatnya digitalisasi karena dampak dari pandemi Covid-19 yang
mendorong perubahan perilaku masyarakat dari offline ke online.
Presiden Joko Widodo juga
mengungkapkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan
mencapai 146 miliar dolar AS dan kontribusi ekonomi digital Indonesia
diproyeksikan meningkat delapan kali lipat pada 2030 ini sebuah angka yang sangat
besar sekali dan, seluruh sektor digital juga mengalami pertumbuhan dua digit
di tahun 2021.
Dalam
mewujudkannya, Indonesia memiliki beberapa faktor yang dapat mendorong
perkembangan ekonomi digital, seperti :
1. Bonus
demografi penduduk Indonesia
Bonus demografi penduduk
menjadi salah satu kekuatan besar yang mendorong perkembangan ekonomi digital
Indonesia. Terlebih, bonus demografi di mana penduduk didominasi oleh generasi milenial
dan generasi Z juga berpotensi untuk menghadirkan berbagai inovasi dan
terobosan baru karena sudah lebih adaptif dan lebih mudah dalam mengikuti
perkembangan teknologi terkini.
Menurut perkiraan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenas), pada tahun 2030 Indonesia akan
memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif (usia antara 15-64 tahun)
mencapai 64 % dari total penduduk Indonesia.
2. Jumlah
pengguna internet Indonesia
Dalam
lima tahun terakhir, tren jumlah pengguna internet di Indonesia terus mengalami
peningkatan. Menurut laporan We Are Social, per Januari 2022 terdapat
204,7 juta pengguna internet di Tanah Air.
Angka
tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna
internet terbesar di dunia. Selain itu, perubahan pola perilaku masyarakat dari
offline ke online melalui koneksi internet juga turut
berpengaruh. Seperti yang diketahui, dalam perkembangan ekonomi digital,
internet menjadi faktor pendukung yang sangat penting.
3. Pesatnya
perkembangan platform digital
Tak hanya dari sektor
Sumber Daya Manusia (SDM) seperti jumlah penduduk dan pengguna internet, terus
berkembangnya berbagai platform digital juga menjadi faktor pendorong
perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Hal ini tampak dari total
investasi pada platform digital yang mencapai sekitar 38,7 % dan
merupakan jumlah yang terbesar di Asia Tenggara. Di samping itu, sektor
strategis yang menjadi kekuatan baru ekonomi digital antara lain agritech,
fintech, edutech, dan healthtech.
4. Adopsi
teknologi ekosistem data center dan cloud computing
Serius dalam pengembangan
ekonomi digital di Indonesia, pemerintah pun terus berkomitmen untuk
menciptakan ekosistem yang mendukung, salah satunya dengan mengadopsi teknologi
ekosistem data center dan cloud computing.
Pusat data atau data center
adalah fasilitas untuk menempatkan sistem komputer, cadangan informasi, server
website atau database, dan komponen terkait lainnya. Sementara, cloud
computing atau komputasi awan merupakan layanan teknologi penyimpanan
informasi melalui jaringan berbasis internet yang bisa diakses nirkabel
melalui perangkat elektronik.
Di era digital seperti
saat ini, teknologi tersebut sangat penting dan bermanfaat dalam penyimpanan
serta pengelolaan data, baik bagi lembaga pemerintahan maupun suatu perusahaan.
Dengan teknologi ini, keamanan dalam penyimpanan dan pengelolaan data menjadi
lebih terjamin, kinerja pun menjadi lebih efektif dan efisien terlebih dengan cloud
computing seperti yang disediakan oleh Tencent Cloud data juga bisa
diakses dari mana saja, kapan saja dan bisa dikonfigurasikan sesuai kebutuhan.
Tencent Cloud
sendiri menyediakan berbagai layanan dan solusi komputasi awan untuk
pendiri/pemilik startup di Indonesia dan menawarkan layanan cloud
untuk membantu mendigitalkan layanan publik dan industri tradisional, seperti
IaaS, PaaS, dan Saas. Selain itu, pertumbuhan ekonomi digital juga akan
mendorong lalu lintas data yang makin besar sehingga pusat data di Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir ikut bertumbuh, termasuk dua pusat data internet tencent
cloud di Indonesia.
2.10 Pengaruh
Pandemi Covid 19 Terhadap Ekonomi Digital
Pandemi
COVID-19 yang menerjang Indonesia di awal tahun 2020, membuat pemerintah
dengan sigap menetapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan
ini membuat seluruh aktivitas beralih ke online atau Work From Home.
Meskipun
terdapat banyak tantangan yang harus dihapadi, tak dapat dipungkiri bahwa
pandemi sendiri memberikan dampak positif terhadap ekonomi digital. Pada webinar
"Indonesia-Vietnam Busisness Opportunities to Accelerate Economic
Recovery: Creative Economic and Digital Economy“ Menurut Sandiaga Uno,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bahwa Indonesia memiliki petensi besar
pada pasar ekonomi digital yang dapat terlihat dari jumlah pengguna
internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta orang dengan nilai transaksi
perdagangan di dunia digital mencapai lebih dari 18 juta USD di tahun 2020 dan
mengalami peningkatan pada tahun 2021 menjadi 23,5 juta USD.
Dari
pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pandemi membuat masyarakat lebih mengandalkan
dunia digital sehingga dampaknya dapat dirasakan di dunia ekonomi digital.
Tentu saja dengan beralihnya masyarakat ke dunia digital, dampaknya pada
ekonomi digital juga bisa terlihat dengan jelas.
2.11 Dampak,
Contoh dan Tantangan yang di Hadapi Ekonomi Digital
Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki potensi dalam mengembangkan ekonomi
digital yang bisa berdampak positif terhadap perekonomian bangsa. Menurut hasil
penelitian Wibowo (2018) bahwa pengaruh ekonomi digital terhadap pertumbuhan
GDP di ASEAN sudah baik, maka diperlukan juga pengelolan pengguna internet yang
baik.
Dampak dari ekonomi digital sendiri bagi perekonomian
adalah:
1.
Meningkatkanya
PDP Indonesia.
2.
Sistem
TIK yang mampu menyumbang 7,2% dari total PDP di Indonesia
3.
Perkembangan
ekonomi digital yang tidak disikapi dengan baik juga dapat menimbulkan beberapa
dampak negatif, seperti pengangguran.
4.
Perkembangan
ekonomi digital juga bisa berdampak pada nasib dari toko-toko yang bekerja
secara offline dikerenakan banyaknya e-commerce sehingga
toko online lebih diunggulkan.
5.
Ekonomi
digital juga memiliki dampak pada ketenagakerjaan dimana perusahaan mapan mulai
kesulitan mendapatkan talenta yang hebat karena mereka lebih memilih bekerja
di start-up.
Berikut dampak yang terlihat ketika dunia digital semakin
berkembang, diantaranya :
1. Ekonomi
digital semakin merata, transaksi perekonomian yang semakin cepat, mudah dan
lain sebagainya.
2. Akses
pendidikan yang semakin mudah dengan adanya les online dan segala macam informasi
yang membuat seseorang lebih mudah dalam membuka bisnis.
3. Dalam
kehidupan sosial, menjadi landasan untuk melakukan pembangunan ekonomi
inklusif, sehingga usaha kecil dapat berkembang.
4. Adanya
pemberdayaan SDM yang baik. hal ini dapat diketahui dengan adanya mitra driver
gojek dan grab yang merupakan seseorang yang menyandang
Terdapat
beberapa contoh ekonomi digital yang berkembang di Indonesia
1. Bidang
Transportasi
Di bidang transportasi,
contoh ekonomi digital adalah layanan ojek. Dulu jika akan menggunakan jasa
ojek, orang harus datang ke pangkalan dan menunggu tukang ojek yang tidak
sedang menarik penumpang. Namun, sekarang hanya tinggal menunggu dirumah, orang
tetap bisa menggunakan layanan ojek bahkan dijemput di tempat yang diinginkan.
Hal tersebut bisa
dilakukan dengan memanfaatkan smartphone dan layanan internet. Di
Indonesia, layanan yang cukup populer yaitu Gojek dan Grab. Bahkan, kini
layanan mereka tidak hanya sebatas pada antar jemput penumpang, melainkan juga
pesan antar makanan dan barang–barang tertentu.
2. Bidang
Kesehatan
Sebelumnya orang harus
pergi ke klinik atau rumah sakit untuk mendapatkan layanan kesehatan. Mereka
perlu menemui dokter untuk mengkonsultasikan keluhan yang diderita. Namun,
sekarang pertemuan antara dokter dan pasien bisa dilakukan secara virtual.
Jadi, dalam bidang
kesehatan, contoh ekonomi digital adala aplikasi layanan kesehatan seperti
Halodoc. Dengan adanya aplikasi semacam ini, pasien tidak perlu lagi mengantri
di fasilitas kesehatan jika mengalami keluhan sakit. Mereka bisa berkonsultasi
dengan dokter secara virtual bahkan mendapatkan obat yang dibutuhkan.
3. Bidang
Perbankan
Seiring berkembangnya
transaksi secara digital, industri perbankan juga perlu menyesuaikan diri
terhadap hal ini. Hal ini karena untuk menuntaskan sebuah transaksi dibutuhkan
alat pembayaran. Uang tetap menjadi alat pembayaran yang sah, namun sekarang
bentuknya sudah berubah menjadi digital.
Dalam bidang perbankan,
contoh ekonomi digital adalah produk–produk dompet digital yang dapat digunakan
untuk bertransaksi di banyak tempat, seperti ebanking, OVO, Gopay, dan
sebagainya. Selain dompet digital, ada juga produk perbankan seperti kartu
debit dan kredit yang bisa dimanfaatkan untuk bertransaksi.
4. Bidang
Bisnis
Contoh lain ekonomi
digital adalah perubahan di bidang bisnis. Dapat dikatakan perubahannya cukup
signifikan. Seperti telah dijelaskan di atas, dahulu jika seseorang ingin
memulai usaha harus mempunyai toko fisik karena calon pelanggan akan membeli di
toko fisik tersebut.
Namun, sekarang siapapun
dapat memulai usaha tanpa perlu mengandalkan toko fisik. Orang dengan modal
minim dapat mulai berwirausaha dengan menjual dagangannya secara online.
Dengan begitu, uang yang harus dikeluarkan untuk membangun toko fisik dapat
dialokasikan untuk keperluan lain atau menambah modal.
Di
balik segala kemudahan yang ditawarkan oleh ekonomi digital, ekonomi digital
juga masih mempunyai beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:
1. Keamanan
berinternet
Cyber
security masih menjadi ancaman bagi sebagian besar
pengguna internet di Indonesia. Dibutuhkan peningkatan keamanan agar para
pengguna internet bisa mengakses semua layanan ekonomi digital tanpa khawatir
peretasan dan pencurian data.
2. Sumber
daya manusia yang kurang memadai
Tantangan
selanjutnya dalam inovasi ekonomi digital di Indonesia adalah kurangnya sumber
daya manusia yang paham penerapan teknologi. Rendahnya literasi digital juga
masih membuat banyak sektor sulit masuk ke kancah digital.
3. Regulasi
yang masih belum mumpuni
Agar
semua kegiatan dalam ekonomi digital bisa berjalan dengan lancar, maka
diperlukan regulasi yang melindungi hak penyedia layanan maupun penggunanya.
Namun, terkadang ekonomi digital terhambat karena belum adanya aturan pasti
yang mengatur ekonomi digital.
4.
Persaingan
yang semakin ketat
Perekonomian
digital juga membawa persaingan pasar semakin ketat. Berkembangnya e-commerce
seolah menjadi keran masuknya produk-produk dari negara lain ke Indonesia
dengan mudah. Akibatnya, produk-produk lokal pun jika tidak berkembang akan
tergerus oleh produk dari negara lain yang cenderung dijual dengan harga
terjangkau.
Misalnya
saja membanjirnya produk-produk dari Cina, Singapura, maupun Jepang. Ditambah
lagi saat ini masih minim produk dari UMKM yang masuk dalam ranah e-commerce.
Di sinilah diperlukan adanya sinergi dari pihak pemerintah maupun swasta agar
produk lokal ini dapat bersaing. Baik melalui pembinaan hingga bantuan inovasi
supaya di masa mendatang produk lokal dapat menikmati keuntungan dari adanya
investasi digital ekonomi Indonesia.
5.
Ketersediaan
akses internet yang mumpuni
Sama
halnya dengan pembangunan sumber daya manusia, faktor lain yang tak kalah
pentingnya adalah mengenai infrastruktur. Dalam hal ini, yang menjadi poin
penting adalah ketersediaan akses internet mumpuni di hampir seluruh wilayah.
Sebab, akses internet inilah yang memengaruhi investasi digital ekonomi di
Indonesia.
Saat ini
akses internet masih terpusat di pulau-pulau terbesar saja seperti Jawa,
Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara. Sedangkan wilayah seperti Kalimantan,
Sulawesi, hingga Papua dinilai masih minim. Data tersebut dilansir oleh
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia pada 2017 lalu. Diharapkan
dengan adanya program pembangunan internet, nantinya bisa mendorong peningkatan
perekonomian.
BAB III
KESIMPULAN
Ekonomi digital
adalah kegiatan perekonomian yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan
buatan atau AI (Artificial Intelligence). Ada beberapa pengertian
ekonomi digital menurut para ahli, salah satunya Don Tapscott. Don
Tapscott merupakan tokoh yang pertama memperkenalkan istilah ekonomi digital
dalam bukunya yang berjudul The Digital Economy : Promise and Peril in the
Age of Networked Intelligence pada tahun 1995. Dalam bukunya, Don Tapscott
menyebutkan ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang berdasar pada
teknologi digital internet. Definisi ekonomi digital selanjutnya diusulkan oleh
OECD (2012) dan para ahli di Komisi Eropa (2013) yang cenderung menyamakan
ekonomi digital dengan ekonomi internet. Definisi dan pengertian terbaru dari
ekonomi digital disampaikan oleh Harald Overby dan Jan Arild Audestad dalam
bukunya yang berjudul “Introduction to Digital Economics: Foundations,
Business Models and Case Studies” yang diterbitkan pada tahun 2021. Ukuran
dan dampak ekonomi digital didorong oleh adopsi teknologi ini oleh masyarakat
secara global.
Dibutuhkan peningkatan keamanan agar
para pengguna internet bisa mengakses semua layanan ekonomi digital tanpa
khawatir peretasan dan pencurian data. Tantangan selanjutnya dalam inovasi
ekonomi digital di Indonesia adalah kurangnya sumber daya manusia yang paham
penerapan teknologi. Agar semua kegiatan dalam ekonomi digital bisa berjalan
dengan lancar, maka diperlukan regulasi yang melindungi hak penyedia layanan
maupun penggunanya. Namun, terkadang ekonomi digital terhambat karena belum
adanya aturan pasti yang mengatur ekonomi digital. Akibatnya, produk-produk
lokal pun jika tidak berkembang akan tergerus oleh produk dari negara lain yang
cenderung dijual dengan harga terjangkau. Ditambah lagi saat ini masih minim
produk dari UMKM yang masuk dalam ranah e-commerce. Sama halnya dengan
pembangunan sumber daya manusia, faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah
mengenai infrastruktur. Sebab, akses internet inilah yang memengaruhi investasi
digital ekonomi di Indonesia. Saat ini akses internet masih terpusat di
pulau-pulau terbesar saja seperti Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara.
Dari perspektif regional, Presidensi
ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan
ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN
yang menjadi anggota G20. 6. Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus
perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat
dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah
dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan
pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Ananda. 2022. Memahami Pengertian Ekonomi Digital,
Manfaat, dan Peluang
Bisnisnya.
(https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ekonomidigital/
diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Andreya, Ericha. 2022. Tingkatkan Investasi Ekonomi,
Transformasi Digital Jadi
Priotitas
Utama G20. (https://aptika.kominfo.go.id/2022/11/tingkatkan-investasi-ekonomi-transformasi-digital-jadi-prioritas-utama-g20/
diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Fitri, Nurfina. 2022.
4 Faktor Pendukung Perkembangan Ekonomi Digital, Could
Computing Ternyata Berperan Penting!.
(https://nippon.steel.my.id/host-https-m.tribunnews.com/bisnis/2022/06/08/4-faktor-pendorong-perkembangan-ekonomi-digital-cloud-computing-ternyata-berperan-penting diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Indonesia, Bank. 2022. Presidensi G20 Indonesia
2022.
(https://www.bi.go.id/id/g20/default.aspx
diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Institute, SAS. 2022. Transformasi Digital.
(https://www.sas.com/id_id/insights/data-management/digital-transformation.html
diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Investasi, Kementrian. 2022. 5 Tantangan Digital
Ekonomi di Indonesia.
(https://www.investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/5-tantangan-digital-ekonomi-di-indonesia diakses
pada tanggal 10 Desember 2022)
Jihan, Sherly. 2018. Penulisan
Makalah.
(http://sherlyjihanadina.blogspot.com/2018/12/penulisan-makalah.html
diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Lamaka, Amalia. 2022.
Ekonomi Digial Bisa Jadi Alternatif Pemulihan Ekonomi,
Benarkah Pandemic Jadi Salah Satu
Factor Pendukungnya?. (https://digitalbisa.id/artikel/ekonomi-digital-bisa-jadi-alternatif-pemulihan-ekonomi-benarkah-pandemi-jadi-salah-satu-faktor-pendukungnyaljjmA#:%60:text=perkembangan%20ekonomi%20digital%20yang%20tidak,sehingga%20tko%20online%20lebih%20diunggulkan diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Maglearning. 2022. Pengertian Ekonomi Digital
Menurut Para Ahli.
(https://maglearning.id/2022/08/16/pengertian-ekonomi-digital-menurut-para-ahli/ diakses pada tanggal 10
Desember 2022)
Pers,
Siaran. 2022. Hasilkan G20 Bali Leaders’ Declaration, Presidensi G20
Indonesia Sukses Capai
Puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 Tahun
2022.
(https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4732/hasilkan-g20-bali
leaders-declaration-presidensi-g20-indonesia-sukses-capai-puncak-konferensi-tingkat-tinggi-g20-tahun-2022
diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Pers, Siaran. 2022. Tingkatkan Ekonomi Digital,
Simak Potensi dan Bahasan
Menko Airlangga dengan
IBM.
(https://ekon.go.id/publikasi/detail/4263/tingkatkan-ekonomi-digital-simak-potensi-dan-bahasan-menko-airlangga-dengan-ibm
diakses pada tanggal 10 Desember 2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar