Kesepadanan
Kesepadanan
adalah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
Setidaknya memiliki dua unsur, Subjek (S) meliputi orang, benda, atau tempat
dan Predikat (P) merupakan keterangan kegiatan.
Contoh:
·
Dalam buku ini membahas jenis kalimat.
(Tidak efektif karena tidak ada subjek)
·
Buku ini membahas jenis kalimat. (Efektif)
Kesejajaran
atau Keparalelan
Bentuk dan struktur dalam kalimat
efektif harus paralel, sama, atau sederajat. Dalam hal bentuk, kesejajaran
terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran ada
pada klausa-klausa yang mengisi kalimat majemuk. Keparalelan adalah
kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Misalnya, jika bentuk
pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga harus
menggunakan nomina.
Contoh:
·
Ibu memotong sayuran dan dimasukkan ke
mangkuk. (Tidak sejajar)
·
Ibu memotong sayuran dan memasukkannya ke
mangkuk. (Sejajar)
·
Kalimat
tidak efektif
Buku itu dibuat oleh Badan Bahasa
dan Gramedia yang menerbitkannya.
·
Kalimat
efektif
Buku itu dibuat oleh Badan Bahasa
dan diterbitkan oleh Gramedia.
Ketegasan
Ketegasan
pada suatu kalimat adalah penekanan atau perlakuan menonjol pada ide kalimat.
Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu:
·
Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal
kalimat.
Contoh: Harapan saya adalah proyek
yang kita lakukan berjalan lancar sesuai rencana.
·
Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh: Bukan hanya seratus, dua
ratus, atau tiga ratus, tetapi jutaan rupiah telah disumbangkan kepada korban
banjir.
·
Melakukan pengulangan kalimat (repetisi).
Contoh: Saya suka warna bajumu.
Saya suka penampilanmu.
·
Melakukan pertentangan terhadap ide yang
ditonjolkan.
Contoh: Rani itu tidak cerewet,
tetapi pendiam.
·
Menggunakan partikel penekanan.
Contoh: Kamulah yang harus
membersihkannya.
Kehematan
Informasi yang disampaikan dalam
kalimat harus cermat, tidak boros, dan perlu kehati-hatian. Maka dari itu,
usahakan untuk menghindari bentuk-bentuk yang bersinonim. Kehematan
dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain
yang tidak perlu. Kehematan bukan menghilangkan kata yang dapat menambah
kejelasan kalimat, melainkan menghindari kata yang memiliki fungsi sama dalam
kalimat. Kriteria penghematan kata, yaitu:
1. Menghilangkan
pengulangan subjek.
2. Menghindari
pemakaian hiponimi kata.
3. Menghindari
kesinoniman dalam satu kata.
4. Tidak
menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh
·
Karena saya tidak diundang, saya tidak
datang ke pesta itu. (Tidak hemat) Karena tidak diundang, saya tidak datang ke
pesta itu. (Hemat)
·
Saya menggunakan baju berwarna biru.
(Tidak hemat) Saya menggunakan baju biru. (Hemat)
·
Saya berjalan kaki agar supaya lebih
sehat. (Tidak hemat) Saya berjalan kaki agar lebih sehat. (Hemat)
·
Para murid-murid sedang membersihkan
kelas. (Tidak hemat) Para murid sedang membersihkan kelas. (Hemat)
·
Kalimat
tidak efektif
Berdasarkan penjelasan sebagaimana
tersebut di atas, penelitian ini ingin mengungkapkan beberapa temuan-temuan sebagai
berikut.
·
Kalimat
efektif
Berdasarkan penjelasan di atas,
penelitian ini ingin mengungkapkan beberapa temuan berikut.
Kecermatan
Kecermatan
dalam kalimat efektif adalah kalimat tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat
dalam pemilihan kata.
Contoh
·
Siswa sekolah yang terkenal itu menjadi
juara pertama. (Tidak efektif karena menimbulkan dua tafsiran. Siswa yang
terkenal atau siswa dari sekolah terkenal)
·
Siswa sekolah terkenal itu menjadi juara
pertama. (Efektif)
Kepaduan
Pernyataan
dalam suatu kalimat tidak terpecah-pecah. Kalimat disusun secara jelas dan
tidak bertele-tele.
Contoh:
·
Liputan ini membahas tentang pentingnya
mengatur keuangan. (Tidak padu)
·
Liputan ini membahas pentingnya mengatur
keuangan. (Padu)
Kelogisan
Kelogisan
adalah gagasan atau ide dapat diterima oleh akal. Logis atau tidaknya kalimat
dapat dilihat dari maknanya.
Contoh
·
Tiara menduduki juara pertama lomba
pidato. (Tidak logis)
·
Tiara menjadi juara pertama lomba pidato.
(Logis)
Kelugasan
Informasi
yang disampaikan dalam kalimat adalah pokok atau yang penting saja.
Contoh:
·
Kalimat tidak efektif
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan pada PT Grand Shoe Industry yang berdiri pada tanggal
23 Maret 1975 oleh Bpk. Suwarno Martodiharjo yang berlokasi di Jalan Sosial No.
4, Jakarta Barat.
·
Kalimat efektif
Berdasarkan
penelitian, PT Grand Shoe Industry didirikan oleh Bapak Suwarno Martodiharjo
pada tanggal 23 Maret 1975 dan berlokasi di Jalan Sosial No. 4, Jakarta Barat.
Ketepatan
Ciri-ciri
kalimat efektif yakni ketepatan, artinya informasi yang disampaikan harus jitu
atau tepat sasaran sehingga dibutuhkan ketelitian. Kalimat yang tidak tepat
akan menimbulkan multitafsir sehingga menyebabkan keambiguan atau makna lebih
dari satu, menjadi kabur, bahkan meragukan.
Contoh:
·
Kalimat tidak efektif
Guru
diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai guru karena terus
menerus melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas pekerjaan selama satu
bulan atau lebih.
·
Kalimat efektif
Guru
diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai guru karena melalaikan
kewajiban secara terus menerus dalam menjalankan tugas pekerjaan selama satu
bulan atau lebih.
Kejelasan
Kalimat
harus memiliki struktur yang jelas sehingga memudahkan orang memahami makna
yang terkandung di dalamnya. Struktur yang dimaksud adalah penempatan S-P-O-K
dan penggunaan penghubung atau konjungsi dalam kalimat majemuk.
Contoh:
·
Kalimat
tidak efektif
Berdasarkan analisis kapasitas
produksi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa dalam menjalankan promosi
memiliki pengaruh terhadap penjualan.
·
Kalimat
efektif
Berdasarkan analisis kapasitas
produksi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa promosi memiliki pengaruh
terhadap penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar