Minggu, 30 September 2018

MENYIAPKAN DIAGRAM ARUS DATA & BASIS DATA RELASIONAL


MENYIAPKAN DIAGRAM ARUS DATA & BASIS DATA RELASIONAL




Dosen Pengampu:
Islamiah Kamil, SE, M.Ak


Disusun Oleh:
Jery                             (33217010002)
Nabila Syifa Yansa   (33217010005)
Sherly Jihan Adina   (33217010001)


Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018

KATA PENGANTAR

            Kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semua penulis yang telah mendukung untuk mempersiapkan makalah ini hingga selesai. Kami bersyukur atas rahmat dan ridho Allah SWT, makalah ini dapat tersusun dengan baik. Makalah ini ditujukan untuk penyelesaian tugas kelompok kami yang berjudul “Menyiapkan Diagram Alur Data dan Basis Data Relasional” dalam mata kuliah yang kami ambil yakni Sistem Informasi Akuntansi yang di ajarkan oleh dosen pengampu kami Ibu Islamiyah Kamil, SE, M.Ak.
Dalam penyusunan ini kami masih banyak kesalahan tulisan maupun tata bahasa, kesalahan dari makalah ini menjadi tanggung jawab kami. Kami menerima kritik maupun saran pembaca.


           

Penulis














DAFTAR ISI

Halaman Utama…………………………………………………………………………....…........i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….…iii
BAB I     Pendahuluan…………………………………………………………………………….1
1.1    Latar Belakang………………………………………………………………………1
1.2    Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1
1.3    Tujuan……………………………………………………………………………….1
BAB II    Pembahasan…………………………………………………………………………….2
                            2.1  Pengertian Diagram Arus Data……………………………………………………..2
                            2.2  Simbol dan Penerapan Diagram Arus Data………………………………………...2
                            2.3  Sub Pembagian Diagram Arus Data………………………………………………..5
                            2.4  Tujuan dan Manfaat Diagram Arus Data………………………………………….10
                            2.5  Sistem Manajemen Database Relasional……………………………….………….11
                            2.6  Basis Data Relasional……………………………………………………………...11
BAB III  Kesimpulan……………………………………………………………………………15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………...16











BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DAD didesain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah :
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni sebagai berikut:
a)      Apa yang dimaksud dengan Diagram Arus Data?
b)      Bagaimana simbol dan penerapan Diagram Arus Data?
c)      Bagaimana sub pembagian dari Diagram Arus Data?
d)     Bagaimana tujuan dan manfaat dari Diagram Arus Data?
e)      Bagaimana sistem manajemen database relasional?
f)       Bagaimana teori Basis Data Relasional?

1.3 Tujuan :
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut.
a)      Untuk mengetahui pengertian Diagram Arus Data.
b)      Untuk mengetahui simbol dan penerapan Diagram Arus Data.
c)      Untuk mengetahui sub pembagian dari Diagram Arus Data.
d)     Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari Diagram Arus Data.
e)      Untuk mengetahui sistem manajemen database relasional.
f)       Untuk mengetahui teori Basis Data Relasional.






BAB I

PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Diagram Arus Data
DAD digunakan untuk menyajikan sistem dalam beberapa tingat perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci. DAD banyak digunakan oleh analis sistem untuk mewakili elemen logis dari sistem. Akan tetapi, teknik ini tidak mewakili sistem fisik. Dengan kata lain, DAD menunjukkan tugas logis yang sedang dilakukan, namun tidak menunjukkan cara melakukannya atau siapa (atau apa) yang melakukannya. Misalnya, DAD tidak menunjukkan apakah proses persetujuan penjualan terpisah secara terpisah secara fisik dari proses penagihan agar sesuai dengan tujuan pengendalian internal.
Menurut Wikipedia Diagram Alir Data (Data flow diagram-DAD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. Menurut James A Hall Diagram Arus Data (data flow diagram-DAD) menggunakan simbol-simbol untuk menyajikan entitas, proses, arus data, dan penyimpanan data yang berkaitan dengan suatu sistem. Menurut Romney Diagram Arus Data (DAD-data flow diagram) menjelaskan arus data dalam organisasi secara grafis. Jadi, Diagram Arus Data adalah diagram yang menggunakan simbol untuk menggambarkan sebuah arus data pada sebuah sistem yang digunakan untuk menyajikan entitas, proses, arus data, serta penyimpanan data untuk membantu memahami sistem  secara logika, terstuktur, dan jelas.
Entitas dalam DAD adalah objek-objek eksternal dalam sistem yang dimodelkan. Entitas ini mewakili sumber dan tujuan dari data. Entitas dapat berupa sistem lain atau fungsi yang saling berinteraksi, atau berada di luar perusahaan, seperti pelanggan dan pemasok.

2.2       Simbol dan Penerapan Diagram Arus Data
DAD digunakan untuk menyajikan sistem pada tingkat-tingkat berbeda, dari yang bersifat umum ke rincian banyak. Nantinya, kita akan mempelajari konstruksi DAD multilevel. Pada saat ini, DAD level-tunggal mencukupi untuk menunjukkan penggunaanya sebagai sebuah perangkat dokumen.
Record akuntansi yang digunakan dalam setiap proses disajikan sebagai tempat penyimpanan data (data stores), dan arus data di antara proses diwakili oleh anak panah-anak panah yang diberi label.
DAD digunakan secara luas oleh para siatem analis untuk menyajikan elemen-elemen logis dari sebuah siatem. Namun demikian, teknik ini tidak mewakili siatem fisik. Dengan kata lain, DAD menunjukkan apa tugas logis (logical tasks) yang telah dilakukan, tetapi bukan bagaimana mereka dilakukan atau siapa (atau apa) yang dilakukan mereka. Misalnya, DAD tidak menunjukkan apakah proses persetujuan penjualan terpisah secara fisik dari proses penagihan dalam kesesuaian dengan tujuan kontrol internal.
Diagram ini menggunakan empat symbol pertama yang ditunjukkan dalam Figur 3-1 untuk mempresentasikan empat elemen dasar: sumber dan tujuan data, arus data, proses transformasi, dan penyimpanan data. Contohnya Figur 3-2 menunjukkan bahwa input untuk memproses C adalah arus data B, yang datang dari sumber data A. Output proses C adalah arus data D dan E. Arus data E dikirim ke tujuan data J. Proses F menggunakan arus data D dan G sebagai input dan menghasilkan arus data I dan G sebagai output. Arus data G datang dari dan mengembalikan ke penyimpanan data H. Arus data I dikirim ke tujuan data K.

Figur 3-1
Simbol Diagram Arus Data


Penjelasan Simbol Diagram Arus Data
1.      Sumber data (data source) adalah entitas yang menghasilkan atau mengirimkan data yang dimasukkan ke dalam sistem.
2.      Tujuan data (data destination) adalah entitas yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem.
3.      Arus data (data flow) adalah perpindahan atau pergerakan data di antara proses, penyimpanan, sumber, dan tujuan. Data yang melewati antara penyimpanan data dan sumber atau tujuan harus melewati proses transformasi data. Arus data dilabeli untuk menunjukkan data apa yang mengalir.
4.      Proses (processes) adalah tindakan yang mentransformasikan data ke dalam data atau informasi lain.
5.      Penyimpanan data (data store)  adalah tempat atau media penyimpanan data sistem. DAD tidak menunjukkan media penyimpanan fisik (seperti penyedia atau kertas) yang digunakan untuk menyimpan data.

Figur 3-2
Elemen-Elemen Diagram Arus Data Dasar

Proses dalam DAD harus dinamai dengan kata kerja yang deskriptif, misalnya Kirim Barang, Perbaharui Catatan, atau Terima Pesanan Pelanggan. Objek proses tidak boleh diwakili oleh kata benda, seperti Gudang, Departemen Piutang Dagang, atau Departemen Penjualan. Tanda panah yang diberi label, yang menghubungkan objek proses mewakili arus data seperti Pesanan Pebelian, Faktur, atau Pemberitahuan Pengiriman. Setiap label arus data harus bersifat unik. Dengan kata lain, label yang sama tidak boleh dilekatkan pada dua garis arus yang berbeda dalam DAD yang sama. Ketika data mengalir ke dalam proses kemudian keluar lagi (ke proses lainnya), data tersebut mengalami perubahan selama dalam proses tersebut. Hal ini terjadi meskipun dta tersebut belum diubah secara fisik. Misalnya, perhatikan proses Persetujuan Penjualan dalam Figur 3-3, dimana Pesanan Penjualan diperiksa kelengkapannya sebelum diproses lebih lanjut. Pesanan Penjualan mengalir ke dalam proses ini sebagai Pesanan Penjualan dan keluar sebagai Pesanan Penjualan yang Disetujui.

Figur 3-3
Sistem Pemrosesan Pesanan Penjualan





2.3       Sub Pembagian Diagram Arus Data
DAD dibagi ke dalam level-level yang lebih rendah untuk memberikan jumlah detail yang semakin meningkat, karena beberapa sistem dpat secara penuh dibuat menjadi diagram pada satu lembar kertas. Selain itu, pengguna memiliki kebutuhan yang berbeda, dan berbagai level dapat lebih baik untuk memenuhi permintaan yang berbeda.
Level  DAD tertinggi disebut sebagai diagram konteks (context diagram) karena memberikan level ringkasan tinjauan sistem kepada pembaca. Ini menggambarkan sistem pengolahan data dan entitas yang merupakan sumber dan tujuan sistem input dan output. Contohnya Ashton menggambarkan Figur 3-4 untuk mendokumentasikan prosedur pemrosesan penggajian pada S&S. Sistem pemrosesan penggajian menerima data kartu waktu (time card) dari departemen yang berbeda dan data karyawan dari sumber daya manusia. Sistem mengolah data-data ini dan menghasilkan (1) laporan dan pembayaan pajak untuk badan pemerintah, (2) cek pembayaran karyawan, (3) cek penggajian pada akun penggajian di bank, dan (4) informasi penggajian untuk manajemen.


Figur 3-4
Diagram Konteks untuk Pemrosesan Penggajian S&S

Ashton menggunakan prosedur penggajian S&S dalam Tabel 3-1 untuk menyusun diagram konteks ke dalam level  yang lebih rendah secara berturut-turut, masing-masing dengan angka detail yang bertambah. Bacalah deskripsi ini dan tentukanlah hal berikut ini.
·         Seberapa banyak aktivitas pengolahan data yang terlibat?
·         Apa saja input dan output data dari setiap aktivitas (mengabaikan semua referensi ke orang, departemen, dan tujuan dokumen)?

TABEL 3-1 Deskripsi Naratif Pemrosesan Penggajian S&S
Ketika karyawan dipekerjakan, mereka melengkapi formulir karyawan baru. Ketika perubahan untuk status penggajian terjadi, seperti meningkatnya atau berubahnya jumlah potongan, departemen sumber daya manusia melengkapi formulir perubahan karyawan. Salinan formulir ini dikirim ke penggajian. Formulir-formulir ini digunakan untuk membuat atau memperbaharui catatan pada file karyawan/penggajian dan kemudian disimpan dalam file. Catatan karyawan disimpan secara alphabet.

Beberapa karyawan S&S diberi bayaran gaji, tetapi sebagian besar adalah pekerja per jam yang mencatat waktu kerja mereka pada kartu waktu. Pada akhir setiap periode pembayaran, manajer departemen mengirimkan kartu waktu ke departemen penggajian. Petugas penggajian menggunakan data kartu waktu, data dari file karyawan (seperti tingkat pembayaran dan gaji tahunan), dan tabel pajak yang sesuai untuk mempersiapkan cek dua bagian untuk setiap karyawan. Petugas juga mempersiapkan register penggajian dua bagian yang me unjukkan pembayaran kotor, pengurangan, dan pembayaran bersih untuk setiap karyawan. Petugas memperbaharui file karyawan untuk merefleksikan setiap laba karyawan saat ini. Salinan asli cek pembayaran karyawan diteruskan ke Susan. Register penggajian diteruskan ke petugas utang. Kartu waktu dan salinan duplikasi register penggajian dan cek pembayaran disimpan berdasarkan tanggal dalam file penggajian.

Setiap periode pembayaran, petugas penggajian menggunakan data dalam file karyawan/penggajian untuk mempersiapkan laporan ringkasan penggajian untuk Susan, sehingga ia dapat mengontrol dan mengawasi biaya tenaga kerja. Laporan ini diteruskan ke Susan, dengan salinan asli cek pembayaran karyawan.

Setiap bulan, petugas penggajian menggunakan data dalam file karyawan/penggajian untuk mempersiapkan laporan pajak dua-bagian. Laporan asli diteruskan ke petugas utang, dan salinannya ditambahkan ke catatan pajak pada file penggajian. Petugas utang menggunakan laporan pajak untuk mempersiapkan cek dua bagian untuk pajak dan voucher  pengeluaran kas dua bagian. Laporan pajak dan salinan asli setiap dokumen diteruskan ke Susan. Salinannya disimpan berdasarkan tanggal ke file utang.

Susan meninjau setiap paket informasi yang ia terima, menyetujuinya, dan menandatangani cek. Ia menerukan voucher pengeluaran kas ke Ashton, laporan pajak dan pembayaran ke badan pemerintah yang sesuai, cek penggajian ke bank, dan cek karyawan ke karyawan. Ia mengarsipkan laporan penggajian secara berurutan. Ashton menggunakan voucher pengeluaran cek penggajian dan pajak penggajian untuk memperbaharui buku besar. Ia kemudian menunda jadwal voucher dengan menandai “di-posting” dan mengarsipkannya secara numerik.

Narasi dalam Tabel 3-1 menjelaskan lima aktivitas pengolahan data sebagai berikut.
1.      Memperbaharui file induk karyawan/penggajian (paragraph pertama).
2.      Menangani kompensasi karyawan (paragraph kedua, kelima, keenam). Selanjutnya dalambab ini, Anda akan melihat pembagian aktivitas kedalam bagian-bagian lain dalam DAD level rendah.
3.      Membuat laporan manajemen (paragraph ketiga).
4.      Membayar pajak (paragraph keempat).
5.      Memasukkan entri ke buku besar (paragraph terakhir).
Kelima aktivitas dan semua arus data masuk dan keluar ditunjukkan dalam Tabel 3-2.

TABEL 3-2 Aktivitas dan Arus Data dalam Pemrosesan Penggajian di S&S
Aktivitas
Input Data
Output Data
Memperbaharui file penggajian/karyawan
Formulir karyawan baru
Formulir perubahan karyawan
File penggajian/karyawan yang diperbaharui
Membayar karyawan
Kartu waktu
File penggajian/karyawan
Tabel tarif pajak
Cek karyawan
Register penggajian
File penggajian/karyawan yang diperbaharui
Voucher pengeluaran kas penggajian
Mempersiapkan laporan
File karyawan/penggajian
Laporan penggajian
Pajak pembayaran
File karyawan/penggajian
Laporan pajak
Pembayaran pajak
Voucher pengeluaran kas pajak penggajian
File karyawan/penggajian
Memperbaharui buku besar
Voucher pengeluaran kas pajak penggajian
Voucher pengeluaran kas penggajian
Buku besar yang diperbaharui
           
Ashton membuat diagram konteksnya dan membuat DAD level 0 (disebut Level 0 karena ada titik desimal yang berarti nol-1,0; 2,0; dll). Yang ditunjukkan pada Figur 3-5. Perhatikan bahwa beberapa input dan output data telah dikeluarkan dari DAD. Contohnya, dalam proses 2,0; arus data masuk dan keluar tidak terkait dengan entitas eksternal atau proses lainnya yang tidak digambarkan (tabel pajak dan register penggajian). Arus data ini adalah internal untuk aktivitas “membayar karyawan” dan ditunjukkan pada level DAD selanjutnya.
Ashton menggambarkan proses 2,0 (membayar karyawan) untuk membuat DAD Level 1 (yang memiliki satu tempat desimal-2,1; 2,2; dll.) Figur 3-6 memberikan hal yang lebih mendetail mengenai pengolahan data yang terlibat dalam pembayaran karyawan, dan itu termasuk tabel tarif pajak dan register penggajian arus data yang dihilangkan dari Figur 3-5. Sama halnya, setiap proses Figur 3-5 dapat dibuat, menggunakan DAD Level 1, untuk menunjukkan level detail yang lebih besar.
Figur 3-5
DAD Level 0 untuk Pemrosesan Penggajian S&S

Figur 3-6
DAD Level 1 untuk Proses 2,0 pada Pemrosesan Penggajian S&S

Beberapa pedoman umum untuk mengembangkan DAD ditujukkan dalam Fokus 3-1.
Anda dapat mempraktikkan level yang berbeda dari DAD dengan menggambarkanya untuk permasalahan komprehensif, yang disebut Accuflow Cash Disbursements Process, pada akhir tiap-tiap konten bab. Anda kemudian bias membandingkan diagram Anda dengan solusi pada akhir setiap bab. Anda juga dapat membaca penjelasan mendetail mengenai cara solusi dipersiapkan.

2.4       Tujuan dan Manfaat Diagram Arus Data
Tujuan Diagram Arus Data:
1.      Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui system.
2.      Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.

Manfaat Diagram Arus Data:
1.      Data Flow Diagram (DAD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
2.      DAD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DAD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3.      DAD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

2.5       Sistem Manajemen Database Relasional
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk mengatur/memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini. Salah satu definisi yang cukup dikenal secara luas atas sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun, pada awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria berikut:
1.       Menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel beriisi sekumpulan baris dan kolom).
2.       Menyediakan operator relasional untuk memanipulasi data dalam bentuk tabular.

2.6       Basis Data Relasional
Basis data yang menyimpan informasi yang mengandung data dan keterkaitan atau relasi antara suatu data dengan data yang lain. Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi,  yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data.
Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik dalam memory sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang kita buat.

Keuntungan Model Data Relasional:
1.      Bentuknya sederhana
2.      Mudah melakukan berbagai operasi data (query, update/edit, delete).

Istilah dalam Model Data Relasional:
1.      Relasi                : Sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.
2.      Atribut              : Kolom pada sebuah relasi (field).
3.      Tupel                 : Baris pada sebuah relasi (record).
4.      Domain             : Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut.
5.      Derajat (degree): Jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field).
6.      Cardinality       : Jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record).

Contoh-contoh model basis data:
1.                  Model basis data hirarki
2.                  Model basis data network/jaringan
3.                  Model basis data relational (paling banyak digunakan)

Relational Key:
1.      Super key
Satu atribut/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi (satu atau lebih field yang dapat dipilih untuk membedakan antara 1 record dengan record lainnya).
2.      Candidate key 

Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik  (super key dengan jumlah field yang paling sedikit).

Maka, candidate key-nya adalah NPM, NAMA dan ALAMAT (karena hanya terdiri dari 1 field saja).
3.      Primary key
Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi.
Maka, primary key yang dipilih adalah NPM (unik, tidak ada NPM yang sama).
4.      Alternate key
Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key
Maka, candidate key-nya NAMA dan ALAMAT
5.      Foreign key
Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa


 
1.      Null
Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut.
2.      Entity Integrity
Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.
3.      Referential Integrity
Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan.




Bahasa Pada Model data Relasional
Menggunakan bahasa query, yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi terbagi 2:
1.      Bahasa Query Formal
Bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol matematis.
terbagi 2, yaitu:
a.       Prosedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya.
 Contoh:      
Aljabar Relasional , yaitu dimana query diekspresikan dengan cara menerapkan operator tertentu terhadap suatu tabel / relasi.
b.      Non Prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.
Contoh:
Kalkulus Relasional, dimana query menjelaskan set tuple yang diinginkan dengan cara menjelaskan predikat tuple yang diharapkan terbagi 2:
1.    Kalkulus Relasional Tupel
2.    Kalkulus Relasional Domain

2.   Bahasa Query Komersial
Bahasa Query yang dirancang sendiri oleh programmer   menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly).
Contoh :
a.       QUEL       : Berbasis pada bahasa kalkulus relasional
b.      QBE          : Berbasis pada bahasa kalkulus relasional
c.       SQL           : Berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional
Komponen pembentuk
1.      Tabel                      : Data rasional disimpan dalam bentuk obyek, tabel dibentuk oleh kolom dan baris yang berisi kumpulan data.
2.      Kolom/bidang/field: Field merupakan sebuah kolom yang terdapat pada sebuah tabel, field digunakan untuk mendefinisikan sebuah atribut data spesifik dengan tipe tertentu terhadap baris yang dibawahi oleh kolom tersebut.
3.      Baris/record           : Sebuah baris disebut juga record, record merupakan sebuah entry individu yang terdapat pada sebuah tabel.

KESIMPULAN

Diagram Arus Data adalah diagram yang menggunakan simbol untuk menggambarkan sebuah arus data pada sebuah sistem yang digunakan untuk menyajikan entitas, proses, arus data, serta penyimpanan data untuk membantu memahami sistem  secara logika, terstuktur, dan jelas.
Entitas dalam DAD adalah objek-objek eksternal dalam sistem yang dimodelkan. Entitas ini mewakili sumber dan tujuan dari data. Entitas dapat berupa sistem lain atau fungsi yang saling berinteraksi, atau berada di luar perusahaan, seperti pelanggan dan pemasok.
























DAFTAR PUSTAKA

Romney, Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13. Jakarta Selatan: Salemba
Empat.