Senin, 26 Juni 2023

MSDM

 

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

EVOLUSI EKONOMI G20 DALAM KONEKTIVITAS DAN REKONSTRUKSI PASCA PANDEMI COVID 19 PADA ALTERASI EKONOMI DIGITAL

 

 

Diajukan sebagai tugas Ujian Akhir Semester

 



Dosen Pengampu :

Gunartin, S.E., M.M

 

Disusun Oleh :

Tini Kartika                            (211011650027)

Sherly Jihan Adina, A.Md      (211011650032)

 

 

 

UNIVERSITAS PAMULANG

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TANGERANG SELATAN

2022

KATA PENGANTAR

 

Kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semua yang telah mendukung untuk mempersiapkan makalah ini hingga selesai. Kami bersyukur atas rahmat dan ridho Allah SWT, makalah ini dapat tersusun dengan baik. Makalah ini ditujukan untuk penyelesaian tugas Ujian Akhir Semester Kami yang berjudul “Evolusi Ekonomi G20 dalam Konektivitas dan Rekonstruksi Pasca Pandemi Covid 19 pada Alterasi Ekonomi Digital” dalam mata kuliah yang Kami ambil yakni Manajemen Sumber Daya Manusia yang di ajarkan oleh dosen pengampu Kami Gunartin, S.E., M.M.

Dalam penyusunan ini Kami masih banyak kesalahan tulisan maupun tata bahasa, kesalahan dari makalah ini menjadi tanggung jawab Kami. Kami menerima kritik maupun saran pembaca.

 

 

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1  Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2  Rumusan Masalah.................................................................................... 3

1.3  Tujuan...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 5

2.1        Apa Itu G20.......................................................................................... 5

2.2        Sejarah Pendirian dan Jenis Pertemuan G20........................................ 5

2.3        Peran Nyata yang Dilakukan G20........................................................ 5

2.4        Tema, Logo, dan Pilar G20.................................................................. 6

2.5        Agenda Jalur Ekonomi G20................................................................. 7

2.6        Manfaat G20 Bagi Indonesia................................................................ 8

2.7        Defisini Ekonomi Digital...................................................................... 9

2.8        Karakteristik dan Manfaat Ekonomi Digital dalam G20..................... 10

2.9        Perkembangan Ekonomi Digital dalam G20........................................ 12

2.10    Pengaruh Pandemi Covid 19 Terhadap Ekonomi Digital..................... 14

2.11    Dampak, Contoh dan Tantangan yang di Hadapi Ekonomi Digital..... 15

BAB III KESIMPULAN................................................................................... 20

BAB IV DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 22


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, Kelompok Kerja Ekonomi Digital (Digital Economy Digital Working Group/DEWG) G20 yang diampu Kementerian Kominfo membahas tiga isu utama, yakni konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19, kemampuan digital dan literasi digital, serta arus data lintas batas negara.

Presidensi G20 Indonesia telah mengupayakan berbagai solusi terbaik selama satu tahun kepemimpinan di tengah berbagai tantangan baru yang muncul  dan saat ini telah sampai pada puncaknya serta menghasilkan sebuah dokumen berupa Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan pernyataan pers yang digelar di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (16/11).

"Alhamdulillah, hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders’ Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022. Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang hadir yang telah memberikan fleksibilitasnya sehingga deklarasi dapat disepakati dan disahkan," ucap Presiden Joko Widodo.

Selain deklarasi, Presidensi G20 Indonesia juga telah menghasilkan concrete deliverables yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan. Menurut Presiden Joko Widodo, proyek kerja sama tersebut akan membantu membumikan kerja G20 lebih dekat dengan rakyat.

"Saya juga ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh working groups dan engagement groups atas dedikasi, sumbangan pemikiran, dan kontribusinya bagi Presidensi G20 Indonesia," tambah Presiden Joko Widodo.

Usai Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan terkait G20 Bali Leaders’ Declaration kepada awak media, konferensi pers tersebut kemudian dilanjutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pada kesempatan tersebut, ketiga Menteri tersebut menjawab berbagai pertanyaan dari awak media seputar G20 Bali Leaders’ Declaration.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa terkait dengan transisi energi, Pemerintah Amerika Serikat  juga telah meluncurkan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang salah satunya untuk membantu melakukan transisi energi. Lebih lanjut, PGII juga berkomitmen akan menginvestasikan total USD 600 miliar dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

“Didalamnya ada yang diinisiasi oleh Jepang yakni Just Energy Transition Partnership (JETP), kita juga sudah diberi komitmen sebesar USD 20 miliar. Tentu, ini akan mendorong percepatan dari dekarbonisasi di Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.

Menko Airlangga pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Indonesia mengapresiasi digitalisasi karena selaras dengan fokus yang tengah dilakukan Indonesia terkait transformasi digital. Menko Airlangga menekankan bahwa digitalisasi juga sejalan dengan kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 dan ditargetkan akan disusun detail kerangka kerja ekonomi tersebut di ASEAN.

Menko Airlangga kemudian menambahkan bahwa dalam lampiran G20 Action for Strong and Inclusive Recovery terdapat basket 1 yang merupakan basket trilateral di mana terdapat 115 proyek di sektor kesehatan, 34 di sektor transformasi digital, 33 di sektor transisi energi, dan 111 di potensi lainnya. “Carbon capture and storage juga masuk dalam basket tersebut,” pungkas Menko Airlangga. 

Transformasi digital adalah semua hal tentang membuka nilai dalam proses bisnis Anda dan melepaskannya kembali ke pelanggan – serta cukup gesit untuk menggunakan data dan analitik untuk menciptakan pengalaman baru yang inovatif. Perjalanan transformasi digital akan mengarahkan organisasi untuk menjadi berbasis analitik, dan penerapan teknologi AI yang tertanam akan menjadi kebiasaan.

Sebagai peluang dan kunci dalam percepatan pemulihan serta peningkatan daya tahan ekonomi nasional, transformasi digital di Indonesia menjadi penting untuk semakin dikembangkan. Potensi pengembangan ekonomi digital Indonesia didukung pula oleh jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia, yang sebagian besar adalah penduduk usia produktif dan didominasi oleh Generasi Y Millenials dan Generasi Z.

Sektor yang menjadi penopang utama ekonomi digital di Indonesia adalah e-commerce, di mana tahun lalu nilainya mencapai US$53 miliar, dan diprediksi pada tahun 2025 akan naik menjadi US$104 miliar. Sektor yang menjadi penopang utama ekonomi digital di Indonesia adalah e-commerce, di mana tahun lalu nilainya mencapai US$53 miliar, dan diprediksi pada tahun 2025 akan naik menjadi US$104 miliar.

IBM juga tertarik untuk mendukung pengembangan data center di Indonesia, khususnya yang terkait dengan security operation center, serta training of trainer di bidang cyber skill. Dalam waktu dekat, General Manager Burton akan berkunjung ke Batam untuk menjajaki rencana pembangunan lembaga pelatihan dimaksud. Menko Airlangga berharap berbagai potensi kerja sama dengan IBM dapat terlaksana sesuai dengan rencana, sehingga dapat semakin meningkatkan potensi ekonomi digital Indonesia dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan rendah karbon (ekonomi hijau).

 

1.2  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni sebagai berikut:

1.      Apa itu G20?

2.      Bagaimana sejarah pendirian dan jenis pertemuan G20?

3.      Bagaimana peran nyata yang dilakukan G20?

4.      Bagaimana tema, logo dan pilar pada G20?

5.      Apa saja agenda dalam jalur ekonomi G20?

6.      Bagaimana manfaat G20 bagi Indonesia?

7.      Definisi ekonomi digital?

8.      Bagaimana karakteristik dan manfaat ekonomi digital dalam G20?

9.      Bagaimana perkembangan ekonomi digital dalam G20?

10.  Bagaimana pengaruh pandemi covid 19 terhadap ekonomi digital?

11.  Bagaimana dampak,contoh serta tantangan yang di hadapi oleh ekonomi digital?

 

1.3  Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut:

1.      Mengetahui apa itu G20.

2.      Mengetahui sejarah pendirian dan jenis pertemuan G20.

3.      Mengetahui peran nyata yang dilakukan G20.

4.      Mengetahui tema, logo, dan pilar pada G20.

5.      Mengetahui agenda dalam jalur ekonomi G20.

6.      Mengetahui manfaat G20 bagi Indonesia.

7.      Mengetahui definisi ekonomi digital.

8.      Mengetahui karakteristik dan manfaat ekonomi digital dalam G20.

9.      Mengetahui perkembangan ekonomi digital dalam G20.

10.  Mengetahui pengaruh pandemi covid 19 terhadap ekonomi digital.

11.  Mengetahui dampak, contoh serta tantangan yang di hadapi oleh ekonomi digital?

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1     Apa Itu G20

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20  merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

 

2.2     Sejarah Pendirian dan Jenis Pertemuan G20

Dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).

 

2.3     Peran Nyata yang Dilakukan G20

Adapun peran nyata yang telah dilakukan G20 sebagai berikut:

1.      Penanganan Krisis Keuangan Global 2008

Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global 2008. G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar. G20 juga mendorong peningkatan kapasitas pinjaman IMF, serta berbagai development banks utama. G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi penting di bidang finansial.

2.      Kebijakan Pajak

G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan jurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.

3.      Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19

Inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.

4.      Isu lainnya

Selain itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan. Pada 2016, diterapkan prinsip-prinsip kolektif terkait investasi internasional. G20 juga mendukung gerakan politis yang kemudian berujung pada Paris Agreement on Climate Change di 2015, dan The 2030 Agenda for Sustainable Development.

 

2.4     Tema, Logo, dan Pilar G20

Tema Presidensi G20 Indonesia 2022

"Recover Together, Recover Stronger"

Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

 

Logo Presidensi G20 Indonesia 2022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pilar Presidensi G20 Indonesia 2022

1.      Memperkuat lingkungan kemitraan.

2.      Mendorong produktivitas.

3.      Meningkatkan ketahanan dan stabilitas.

4.      Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.

5.      Kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat.

 

2.5     Agenda Jalur Ekonomi G20

Agenda jalur ekonomi dalam G20 adalah sebagai berikut:

1.      Exit Strategy to Support Recovery

Membahas bagaimana G20 melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi (terutama negara berkembang) dari efek limpahan (spillover) exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya (umumnya negara maju).

2.      Adressing Scarring Effect to Secure Future Growth

Mengatasi dampak berkepanjangan (scarring effect) krisis dengan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang, memperhatikan ketenagakerjan, rumah tangga, sektor korporasi, dan sektor keuangan.

3.      Payment System in Digital Era

Standar pembayaran lintas batas negara  (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan CBDC (General Principles for Developing CBDC).

4.      Sustainable Finance

Membahas risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan

5.      Financial Inclusion: Digital Financial Inclusion & SME Finance

Memanfaatkan open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi dan keuangan inklusif  bagi underserved community yaitu wanita, pemuda, dan UMKM, termasuk aspek lintas batas.

6.      International Taxation

Membahas perpajakan internasional, utamanya terkait dengan implementasi Framework bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erotion and Profit Shifting (BEPS),

 

2.6     Manfaat G20 Bagi Indonesia

Berikut adalah manfaat G20 bagi Indonesia adalah sebagai berikut:

1.      Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.

2.      Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.

3.      Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.

4.      Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.

5.      Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.

6.      Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

7.      Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.

 

2.7     Defisini Ekonomi Digital

Ekonomi digital adalah kegiatan perekonomian yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). Adanya perekonomian digital bisa memudahkan kegiatan ekonomi secara umum. Perekonomian digital mengubah pola bisnis, dari yang semula serba dilakukan secara manual berubah menjadi serba otomatis. Pelaku bisnis bisa mengandalkan sistem untuk menjalankan usahanya. Kegiatan operasional yang biasanya memerlukan tenaga kerja kini dapat dilakukan oleh sistem.

Ada beberapa pengertian ekonomi digital menurut para ahli, salah satunya Don Tapscott. Don Tapscott merupakan tokoh yang pertama memperkenalkan istilah ekonomi digital dalam bukunya yang berjudul The Digital Economy : Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence pada tahun 1995.

Dalam bukunya, Don Tapscott menyebutkan ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang berdasar pada teknologi digital internet. Sebutan lain dari ekonomi digital adalah internet economy, web economy, digital–based economy, new economy knowledge atau new economy.

Definisi ekonomi digital selanjutnya diusulkan oleh OECD (2012) dan para ahli di Komisi Eropa (2013) yang cenderung menyamakan ekonomi digital dengan ekonomi internet. OECD mengakui bahwa ekonomi digital ‘memungkinkan dan melaksanakan perdagangan barang dan jasa melalui perdagangan elektronik di Internet’, sementara Komisi Eropa menyatakan bahwa itu adalah ‘ekonomi berdasarkan teknologi digital (kadang-kadang disebut ekonomi internet)’.

Definisi dan pengertian terbaru dari ekonomi digital disampaikan oleh Harald Overby dan Jan Arild Audestad dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Digital Economics: Foundations, Business Models and Case Studies” yang diterbitkan pada tahun 2021. Menurut mereka ekonomi digital didasarkan pada teknologi informasi dan komunikasi seperti Internet, telepon pintar, jaringan seluler dan nirkabel, jaringan optik, Internet of Things (IoT), penyimpanan awan dan komputasi awan, layanan berbagi, aplikasi, dan mata uang kripto. Ukuran dan dampak ekonomi digital didorong oleh adopsi teknologi ini oleh masyarakat secara global.

 

2.8     Karakteristik dan Manfaat Ekonomi Digital dalam G20

Adapun karakteristik dalam ekonomi digital yakni:

1.      Pengetahuan (Knowledge)

2.      Serba digital (Digitalization)

3.      Serba virtual (Virtualization)

4.      Menjadi molekul kecil (Molecularization)

5.      Terintegrasi (Integration/ Internetworking)

6.      Tanpa perantara (Disintermediation)

7.      Menyatu (Convergence)

8.      Penuh inovasi (Innovation)

9.      Produsen sekaligus konsumen (Prosumption)

10.  Serba seketika (Immediacy)

11.  Mendunia (Globalization)

12.  Perpecahan (Discordance)

Ada beberapa manfaat ekonomi digital yang dapat dirasakan masyarakat, salah satunya lapangan kerja yang tersedia melimpah. Seiring dengan hal tersebut, peluang untuk membuka bisnis juga akan semakin melebar.

Selain oleh perseorangan, manfaat ekonomi digital bisa dirasakan oleh pemilik bisnis UMKM. Dengan adanya perekonomian digital, peluang UMKM untuk menembus pasar global lebih mudah. Perkembangan teknologi memungkinkan produk ekonomi dapat dipasarkan hingga ke luar negeri.

Manfaat lain dari ekonomi digital bagi kehidupan antara lain :

1.      Ketersediaan informasi yang lebih besar

Internet memungkinkan konsumen mempunyai lebih banyak informasi dan pilihan. Selain itu, mereka juga akan lebih mudah mencari merk terbaik yang mereka inginkan serta membandingkan harga dari satu toko dengan toko lain.

2.      Lebih menghemat waktu

Sebelumnya jika grameds ingin membeli perlengkapan kantor, grameds harus ke kota untuk membelinya. Sekarang, pemesanan dan pembayaran bisa dilakukan dari rumah dan grameds tinggal menunggu saja. Ini tentu sangat menghemat biaya dan waktu.

3.      Menghemat biaya

Bagi sebuah perusahaan dan ekonomi digital membantu menghemat sewa gedung karena sebagian aktivitas dapat dilakukan melalui internet. Ekonomi digital juga memungkinkan perusahaan memotong aspek ritel dan mengirim barang sesuai dengan kebutuhan pelanggan langsung dari pabrik atau gudang supplier atau produsen, bukan dari toko. Ini memungkinkan biaya yang lebih rendah dan menghasilkan harga jual yang lebih murah.

4.      Menurunkan hambatan

Di beberapa sektor industri, ekonomi digital memudahkan perusahaan baru untuk masuk. Jika grameds mempunyai ide inovatif yang menarik, kamu bisa menciptakan produk baru yang menantang perusahaan tradisional. Hadirnya ekonomi digital telah membawa banyak layanan baru yang tidak terbayangkan sebelumnya, mulai dari layanan pesan antar ke rumah untuk bahan makanan hingga aplikasi kencan.

2.9     Perkembangan Ekonomi Digital dalam G20

Indonesia memiliki potensi yang begitu besar dalam sektor ekonomi digital. Terlebih, dengan meningkatnya digitalisasi karena dampak dari pandemi Covid-19 yang mendorong perubahan perilaku masyarakat dari offline ke online.

Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 146 miliar dolar AS dan kontribusi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan meningkat delapan kali lipat pada 2030 ini sebuah angka yang sangat besar sekali dan, seluruh sektor digital juga mengalami pertumbuhan dua digit di tahun 2021.

Dalam mewujudkannya, Indonesia memiliki beberapa faktor yang dapat mendorong perkembangan ekonomi digital, seperti :

1.      Bonus demografi penduduk Indonesia

Bonus demografi penduduk menjadi salah satu kekuatan besar yang mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia. Terlebih, bonus demografi di mana penduduk didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z juga berpotensi untuk menghadirkan berbagai inovasi dan terobosan baru karena sudah lebih adaptif dan lebih mudah dalam mengikuti perkembangan teknologi terkini.

Menurut perkiraan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenas), pada tahun 2030 Indonesia akan memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif (usia antara 15-64 tahun) mencapai 64 % dari total penduduk Indonesia.

2.      Jumlah pengguna internet Indonesia

Dalam lima tahun terakhir, tren jumlah pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan. Menurut laporan We Are Social, per Januari 2022 terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air.

Angka tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Selain itu, perubahan pola perilaku masyarakat dari offline ke online melalui koneksi internet juga turut berpengaruh. Seperti yang diketahui, dalam perkembangan ekonomi digital, internet menjadi faktor pendukung yang sangat penting.

3.      Pesatnya perkembangan platform digital

Tak hanya dari sektor Sumber Daya Manusia (SDM) seperti jumlah penduduk dan pengguna internet, terus berkembangnya berbagai platform digital juga menjadi faktor pendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

Hal ini tampak dari total investasi pada platform digital yang mencapai sekitar 38,7 % dan merupakan jumlah yang terbesar di Asia Tenggara. Di samping itu, sektor strategis yang menjadi kekuatan baru ekonomi digital antara lain agritech, fintech, edutech, dan healthtech.

4.      Adopsi teknologi ekosistem data center dan cloud computing

Serius dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia, pemerintah pun terus berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung, salah satunya dengan mengadopsi teknologi ekosistem data center dan cloud computing.

Pusat data atau data center adalah fasilitas untuk menempatkan sistem komputer, cadangan informasi, server website atau database, dan komponen terkait lainnya. Sementara, cloud computing atau komputasi awan merupakan layanan teknologi penyimpanan informasi melalui jaringan berbasis internet yang bisa diakses nirkabel melalui perangkat elektronik.

Di era digital seperti saat ini, teknologi tersebut sangat penting dan bermanfaat dalam penyimpanan serta pengelolaan data, baik bagi lembaga pemerintahan maupun suatu perusahaan. Dengan teknologi ini, keamanan dalam penyimpanan dan pengelolaan data menjadi lebih terjamin, kinerja pun menjadi lebih efektif dan efisien terlebih dengan cloud computing seperti yang disediakan oleh Tencent Cloud data juga bisa diakses dari mana saja, kapan saja dan bisa dikonfigurasikan sesuai kebutuhan.

Tencent Cloud sendiri menyediakan berbagai layanan dan solusi komputasi awan untuk pendiri/pemilik startup di Indonesia dan menawarkan layanan cloud untuk membantu mendigitalkan layanan publik dan industri tradisional, seperti IaaS, PaaS, dan Saas. Selain itu, pertumbuhan ekonomi digital juga akan mendorong lalu lintas data yang makin besar sehingga pusat data di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ikut bertumbuh, termasuk dua pusat data internet tencent cloud di Indonesia.

 

2.10 Pengaruh Pandemi Covid 19 Terhadap Ekonomi Digital

Pandemi COVID-19 yang menerjang Indonesia di awal tahun 2020, membuat pemerintah dengan sigap menetapkan kebijakan PSBB  (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan ini membuat seluruh aktivitas beralih ke online atau Work From Home

Meskipun terdapat banyak tantangan yang harus dihapadi, tak dapat dipungkiri bahwa pandemi sendiri memberikan dampak positif terhadap ekonomi digital. Pada webinar "Indonesia-Vietnam Busisness Opportunities to Accelerate Economic Recovery: Creative Economic and Digital Economy“ Menurut Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bahwa Indonesia memiliki petensi besar pada pasar ekonomi digital yang dapat terlihat dari jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta orang dengan nilai transaksi perdagangan di dunia digital mencapai lebih dari 18 juta USD di tahun 2020 dan mengalami peningkatan pada tahun 2021 menjadi 23,5 juta USD. 

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pandemi membuat masyarakat lebih mengandalkan dunia digital sehingga dampaknya dapat dirasakan di dunia ekonomi digital. Tentu saja dengan beralihnya masyarakat ke dunia digital, dampaknya pada ekonomi digital juga bisa terlihat dengan jelas.

 

2.11 Dampak, Contoh dan Tantangan yang di Hadapi Ekonomi Digital

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi dalam mengembangkan ekonomi digital yang bisa berdampak positif terhadap perekonomian bangsa. Menurut hasil penelitian Wibowo (2018) bahwa pengaruh ekonomi digital terhadap pertumbuhan GDP di ASEAN sudah baik, maka diperlukan juga pengelolan pengguna internet yang baik.

Dampak dari ekonomi digital sendiri bagi perekonomian adalah:

1.      Meningkatkanya PDP Indonesia.

2.      Sistem TIK yang mampu menyumbang 7,2% dari total PDP di Indonesia

3.      Perkembangan ekonomi digital yang tidak disikapi dengan baik juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti pengangguran.

4.      Perkembangan ekonomi digital juga bisa berdampak pada nasib dari toko-toko yang bekerja secara offline dikerenakan banyaknya e-commerce sehingga toko online lebih diunggulkan.

5.      Ekonomi digital juga memiliki dampak pada ketenagakerjaan dimana perusahaan mapan mulai kesulitan mendapatkan talenta yang hebat karena mereka lebih memilih bekerja di start-up.

Berikut dampak yang terlihat ketika dunia digital semakin berkembang, diantaranya :

1.      Ekonomi digital semakin merata, transaksi perekonomian yang semakin cepat, mudah dan lain sebagainya.

2.      Akses pendidikan yang semakin mudah dengan adanya les online dan segala macam informasi yang membuat seseorang lebih mudah dalam membuka bisnis.

3.      Dalam kehidupan sosial, menjadi landasan untuk melakukan pembangunan ekonomi inklusif, sehingga usaha kecil dapat berkembang.

4.      Adanya pemberdayaan SDM yang baik. hal ini dapat diketahui dengan adanya mitra driver gojek dan grab yang merupakan seseorang yang menyandang

Terdapat beberapa contoh ekonomi digital yang berkembang di Indonesia

1.      Bidang Transportasi

Di bidang transportasi, contoh ekonomi digital adalah layanan ojek. Dulu jika akan menggunakan jasa ojek, orang harus datang ke pangkalan dan menunggu tukang ojek yang tidak sedang menarik penumpang. Namun, sekarang hanya tinggal menunggu dirumah, orang tetap bisa menggunakan layanan ojek bahkan dijemput di tempat yang diinginkan.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan memanfaatkan smartphone dan layanan internet. Di Indonesia, layanan yang cukup populer yaitu Gojek dan Grab. Bahkan, kini layanan mereka tidak hanya sebatas pada antar jemput penumpang, melainkan juga pesan antar makanan dan barang–barang tertentu.

2.      Bidang Kesehatan

Sebelumnya orang harus pergi ke klinik atau rumah sakit untuk mendapatkan layanan kesehatan. Mereka perlu menemui dokter untuk mengkonsultasikan keluhan yang diderita. Namun, sekarang pertemuan antara dokter dan pasien bisa dilakukan secara virtual.

Jadi, dalam bidang kesehatan, contoh ekonomi digital adala aplikasi layanan kesehatan seperti Halodoc. Dengan adanya aplikasi semacam ini, pasien tidak perlu lagi mengantri di fasilitas kesehatan jika mengalami keluhan sakit. Mereka bisa berkonsultasi dengan dokter secara virtual bahkan mendapatkan obat yang dibutuhkan.

3.      Bidang Perbankan

Seiring berkembangnya transaksi secara digital, industri perbankan juga perlu menyesuaikan diri terhadap hal ini. Hal ini karena untuk menuntaskan sebuah transaksi dibutuhkan alat pembayaran. Uang tetap menjadi alat pembayaran yang sah, namun sekarang bentuknya sudah berubah menjadi digital.

Dalam bidang perbankan, contoh ekonomi digital adalah produk–produk dompet digital yang dapat digunakan untuk bertransaksi di banyak tempat, seperti ebanking, OVO, Gopay, dan sebagainya. Selain dompet digital, ada juga produk perbankan seperti kartu debit dan kredit yang bisa dimanfaatkan untuk bertransaksi.

4.      Bidang Bisnis

Contoh lain ekonomi digital adalah perubahan di bidang bisnis. Dapat dikatakan perubahannya cukup signifikan. Seperti telah dijelaskan di atas, dahulu jika seseorang ingin memulai usaha harus mempunyai toko fisik karena calon pelanggan akan membeli di toko fisik tersebut.

Namun, sekarang siapapun dapat memulai usaha tanpa perlu mengandalkan toko fisik. Orang dengan modal minim dapat mulai berwirausaha dengan menjual dagangannya secara online. Dengan begitu, uang yang harus dikeluarkan untuk membangun toko fisik dapat dialokasikan untuk keperluan lain atau menambah modal.

Di balik segala kemudahan yang ditawarkan oleh ekonomi digital, ekonomi digital juga masih mempunyai beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

1.      Keamanan berinternet

Cyber security masih menjadi ancaman bagi sebagian besar pengguna internet di Indonesia. Dibutuhkan peningkatan keamanan agar para pengguna internet bisa mengakses semua layanan ekonomi digital tanpa khawatir peretasan dan pencurian data.

2.      Sumber daya manusia yang kurang memadai

Tantangan selanjutnya dalam inovasi ekonomi digital di Indonesia adalah kurangnya sumber daya manusia yang paham penerapan teknologi. Rendahnya literasi digital juga masih membuat banyak sektor sulit masuk ke kancah digital.

3.      Regulasi yang masih belum mumpuni

Agar semua kegiatan dalam ekonomi digital bisa berjalan dengan lancar, maka diperlukan regulasi yang melindungi hak penyedia layanan maupun penggunanya. Namun, terkadang ekonomi digital terhambat karena belum adanya aturan pasti yang mengatur ekonomi digital.

4.      Persaingan yang semakin ketat

Perekonomian digital juga membawa persaingan pasar semakin ketat. Berkembangnya e-commerce seolah menjadi keran masuknya produk-produk dari negara lain ke Indonesia dengan mudah. Akibatnya, produk-produk lokal pun jika tidak berkembang akan tergerus oleh produk dari negara lain yang cenderung dijual dengan harga terjangkau.

Misalnya saja membanjirnya produk-produk dari Cina, Singapura, maupun Jepang. Ditambah lagi saat ini masih minim produk dari UMKM yang masuk dalam ranah e-commerce. Di sinilah diperlukan adanya sinergi dari pihak pemerintah maupun swasta agar produk lokal ini dapat bersaing. Baik melalui pembinaan hingga bantuan inovasi supaya di masa mendatang produk lokal dapat menikmati keuntungan dari adanya investasi digital ekonomi Indonesia.

5.      Ketersediaan akses internet yang mumpuni

Sama halnya dengan pembangunan sumber daya manusia, faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah mengenai infrastruktur. Dalam hal ini, yang menjadi poin penting adalah ketersediaan akses internet mumpuni di hampir seluruh wilayah. Sebab, akses internet inilah yang memengaruhi investasi digital ekonomi di Indonesia.

Saat ini akses internet masih terpusat di pulau-pulau terbesar saja seperti Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara. Sedangkan wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua dinilai masih minim. Data tersebut dilansir oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia pada 2017 lalu. Diharapkan dengan adanya program pembangunan internet, nantinya bisa mendorong peningkatan perekonomian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

Ekonomi digital adalah kegiatan perekonomian yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). Ada beberapa pengertian ekonomi digital menurut para ahli, salah satunya Don Tapscott. Don Tapscott merupakan tokoh yang pertama memperkenalkan istilah ekonomi digital dalam bukunya yang berjudul The Digital Economy : Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence pada tahun 1995. Dalam bukunya, Don Tapscott menyebutkan ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang berdasar pada teknologi digital internet. Definisi ekonomi digital selanjutnya diusulkan oleh OECD (2012) dan para ahli di Komisi Eropa (2013) yang cenderung menyamakan ekonomi digital dengan ekonomi internet. Definisi dan pengertian terbaru dari ekonomi digital disampaikan oleh Harald Overby dan Jan Arild Audestad dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Digital Economics: Foundations, Business Models and Case Studies” yang diterbitkan pada tahun 2021. Ukuran dan dampak ekonomi digital didorong oleh adopsi teknologi ini oleh masyarakat secara global.

Dibutuhkan peningkatan keamanan agar para pengguna internet bisa mengakses semua layanan ekonomi digital tanpa khawatir peretasan dan pencurian data. Tantangan selanjutnya dalam inovasi ekonomi digital di Indonesia adalah kurangnya sumber daya manusia yang paham penerapan teknologi. Agar semua kegiatan dalam ekonomi digital bisa berjalan dengan lancar, maka diperlukan regulasi yang melindungi hak penyedia layanan maupun penggunanya. Namun, terkadang ekonomi digital terhambat karena belum adanya aturan pasti yang mengatur ekonomi digital. Akibatnya, produk-produk lokal pun jika tidak berkembang akan tergerus oleh produk dari negara lain yang cenderung dijual dengan harga terjangkau. Ditambah lagi saat ini masih minim produk dari UMKM yang masuk dalam ranah e-commerce. Sama halnya dengan pembangunan sumber daya manusia, faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah mengenai infrastruktur. Sebab, akses internet inilah yang memengaruhi investasi digital ekonomi di Indonesia. Saat ini akses internet masih terpusat di pulau-pulau terbesar saja seperti Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara.

Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20. 6. Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

 

Ananda. 2022. Memahami Pengertian Ekonomi Digital, Manfaat, dan Peluang

Bisnisnya. (https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ekonomidigital/ diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Andreya, Ericha. 2022. Tingkatkan Investasi Ekonomi, Transformasi Digital Jadi

Priotitas Utama G20. (https://aptika.kominfo.go.id/2022/11/tingkatkan-investasi-ekonomi-transformasi-digital-jadi-prioritas-utama-g20/ diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Fitri, Nurfina. 2022. 4 Faktor Pendukung Perkembangan Ekonomi Digital, Could

Computing Ternyata Berperan Penting!. (https://nippon.steel.my.id/host-https-m.tribunnews.com/bisnis/2022/06/08/4-faktor-pendorong-perkembangan-ekonomi-digital-cloud-computing-ternyata-berperan-penting diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Indonesia, Bank. 2022. Presidensi G20 Indonesia 2022.

(https://www.bi.go.id/id/g20/default.aspx diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Institute, SAS. 2022. Transformasi Digital.

(https://www.sas.com/id_id/insights/data-management/digital-transformation.html diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Investasi, Kementrian. 2022. 5 Tantangan Digital Ekonomi di Indonesia.

(https://www.investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/5-tantangan-digital-ekonomi-di-indonesia diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Jihan, Sherly. 2018. Penulisan Makalah.

(http://sherlyjihanadina.blogspot.com/2018/12/penulisan-makalah.html diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Lamaka, Amalia. 2022. Ekonomi Digial Bisa Jadi Alternatif Pemulihan Ekonomi,

Benarkah Pandemic Jadi Salah Satu Factor Pendukungnya?.  (https://digitalbisa.id/artikel/ekonomi-digital-bisa-jadi-alternatif-pemulihan-ekonomi-benarkah-pandemi-jadi-salah-satu-faktor-pendukungnyaljjmA#:%60:text=perkembangan%20ekonomi%20digital%20yang%20tidak,sehingga%20tko%20online%20lebih%20diunggulkan diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Maglearning. 2022. Pengertian Ekonomi Digital Menurut Para Ahli.

(https://maglearning.id/2022/08/16/pengertian-ekonomi-digital-menurut-para-ahli/ diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Pers, Siaran. 2022. Hasilkan G20 Bali Leaders’ Declaration, Presidensi G20

Indonesia Sukses Capai Puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 Tahun

2022. (https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4732/hasilkan-g20-bali leaders-declaration-presidensi-g20-indonesia-sukses-capai-puncak-konferensi-tingkat-tinggi-g20-tahun-2022 diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Pers, Siaran. 2022. Tingkatkan Ekonomi Digital, Simak Potensi dan Bahasan

Menko Airlangga dengan IBM.

(https://ekon.go.id/publikasi/detail/4263/tingkatkan-ekonomi-digital-simak-potensi-dan-bahasan-menko-airlangga-dengan-ibm diakses pada tanggal 10 Desember 2022)