Rabu, 05 Desember 2018

MENDESKRIPSIKAN GRAFIK DAN PETA


MENDESKRIPSIKAN GRAFIK DAN PETA


Dosen Pengampu :
Nofia Angela, S.Pd, M.Pd


Disusun Oleh :
Nugraha Satria Utama         (43217010206)
Muhammad Ichsan               (43217010136)
Sherly Jihan Adina               (33217010001)



Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas kehendak dan pertolongan Allah SWT, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata kuliah Bahasa Indonesia tentang Mendeskripsikan Gambar Grafik dan Peta Shalawat dan salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya semoga kita mendapat syafaatnya pada hari kiamat kelak. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh dosen  pengampu guna mempelajari Bahasa Indonesia.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu kami, terutama kepada dosen pengampu, yaitu Ibu Nofia Angela,S.Pd,M.Pd , Orang Tua dan rekan-rekan semua yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat adanya kekurangan dan kesalahan. Hal itu disebabkan karena keterbatasan kami, baik dalam  pemahaman maupun dalam keabsahan referensi yang dijadikan rujukan penyusunan makalah. Maka dari itu, diharapkan kepada semua pihak agar memberikan saran dan kritik yang konstruktif terhadap makalah ini, untuk perbaikan makalah di masa mendatang. Mudah-mudahan penyusunan makalah ini mendapat ridho Allah SWT, serta kita semua dapat mengambil manfaat keilmuan yang terdapat di dalamnya untuk kemaslahatan kita bersama. Amin.



Penulis






DAFTAR ISI

Halaman Utama......................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan.................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang........................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah................................................................... 1
1.3  Tujuan...................................................................................... 2
BAB II Pembahasan................................................................................. 3
                                                  2.1  Definisi Grafik........................................................................ 3
                                                  2.2  Kriteria Grafik........................................................................ 3
                                                  2.3  Fungsi Grafik.......................................................................... 5
                                                  2.4  Jenis Grafik............................................................................. 6
                                                  2.5  Definisi Peta........................................................................... 8
                                                  2.6  Syarat Peta.............................................................................. 9
                                                  2.7  Fungsi Peta............................................................................. 18
                                                  2.8  Jenis Peta................................................................................ 20
BAB III Simpulan..................................................................................... 27
3.1  Simpulan.................................................................................. 27
Daftar Pustaka........................................................................................... 28


BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Grafik dan Peta merupakan wujud visual yang berdasar pada data yang dikumpulkan, maupun penelitaan kenyataan yang ada kemudan dikemas dengan wujud gambar untuk menjelaskan data dan informasi yang akan di komunikasikan.
Dalam menginformasikan dan melaporkan  data yang diperoleh, kita harus mengetahui bagaimana data yang kita peroleh harus bisa dipahami, dianalisa dan di mengerti oleh pihak yang berkepentingan.
Pada kenyataannya banyak sekali kesalahan komunikasi antar individu maupun instansi terjadi karena kerancuan maupun kesalahan dalam menelaah dan memahami data, hal tersebut tentunya berdampak pada kesalahpahaman yang mengurangi keefektifan kerja dan juga akurasi dalam pengambilan keputusan kritis.
Oleh karenanya Grafik dan Peta merupakan sebuah media universal dan terstandarisasi secara global dalam mengkomunikasikan maupun memvisualisasikan data dengan cara yang sebaik baiknya, grafik dan peta merupakan titik temu berbagai sudut pandang yang memudahkan banyak pihak.
Agar dapat membuat Grafik dan Peta dengan Baik, perlu diketahui syarat, kriteria dan fungsi serta segala kelengkapannya dari pembuatan peta dan grafik tersebut, sehingga kita bisa mengkomunikasikan data melalui media peta dan grafik agar data yang kita miliki bisa dipahami, dianalisa dan diolah oleh banyak pihak yang berkepentingan.

1.2  Rumusan Masalah :
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni sebagai berikut:
a)      Apa definisi grafik?
b)      Bagaimana kriteria dari grafik?
c)      Bagaimana dan apa saja fungsi dari grafik?
d)     Bagaimana jenis dari grafik?
e)      Apa definisi peta?
f)       Bagaimana syarat dari peta?
g)      Bagaimana dan apa saja fungsi dari peta?
h)      Bagaimana jenis dari peta?

1.3 Tujuan :
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut.
a)      Untuk mengetahui definisi dari grafik.
b)      Untuk mengetahui kiteria dari grafik.
c)      Untuk mengetahui fungsi dari grafik.
d)     Untuk mengetahui jenis grafik.
e)      Untuk mengetahui definisi dari peta.
f)       Untuk mengetahui syarat dari peta.
g)      Untuk mengetahui fungsi dari peta.
h)      Untuk mengetahui jenis peta.


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Definisi Grafik
Grafik menurut KBBI adalah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang turun naiknya hasil, statistik, dan sebagainya). Pendapat ahli meyebutkan Hery Sonawan dalam pendapatnya  “Grafik merupakan penggambaran data - data yang di plot  dalam sebuah bidang yang menghubungkan dua variable atau lebih”.
Sedangkan dalam sudut pandang lain, Supranto dalam pendapatnya “Grafik merupakan gambar - gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka (mungkin juga dengan simbol - simbol) yang biasanya juga berasal dari tabel - tabel yang telah dibuat pendapatnya keduanya pun diperjeas dan diperkuat oleh Yudhi Wicaksono bahwasannya Grafik merupakan salah satu model penyajian data dalam bentuk visual yang banyak digunakan di berbagai bidang profesi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa grafik merupakan visualisasi dari data-data yang diproyeksikan dalam bentuk garis atau gambar yang dibentuk dengan menggunakan diagram maupun garis serta memiliki keterangan dan perbandingan antar data.

2.2  Kriteria Grafik
Berdasarkan Hibard, M. dalam buku Performance Assessment in The Science Classroom ada dua jenis kriteria grafik yang baik yaitu:
1.      Grafik yang disusun berdasarkan data survey
Kriteria dari grafik yang disusun berdasarkan survey adalah sebagai berikut:
a.       Grafik diberi label dengan jelas dan diberi judul
b.      Grafik yang disusun haruslah memiliki judul yang Jelas Dan Lugas.
c.       Satuan yang dicantumkan sesuai dan dapat diketahui/dibaca dengan jelas
d.      Dalam penyajian data berbentu grafik dapat dipastikan kalau salah satu sumbunya menyajikan data berupa angka minimal pada sumbu vertikal.
e.       Setiap komponen grafik memiliki kegunaan yang jelas, baik dari judul, skala, satuan bahkan ruang dalam grafik. Penempatan grafik juga harus pada tempat yang tepat. Sebaiknya disajikan berdekatan dengan tempat dimana dia dirujuk.
f.       Menggunakan warna, tekstur atau teknik visual yang lain agar grafik yang disusun mudah dimengerti dan menarik untuk dibaca
g.      Grafik yang disusun sebaiknya disajikan dengan jelas, baik dalam komposisi warna ataupun pemilihan jenis huruf yang digunakan. Penempatan tulisan sebaiknya tidak menutupi komponen yang lain. Jika ada komponen yang saling menutupi komponen yang lain maka sebaiknya diberi warna yang berbeda dan terlihat mencolok, sehingga masing-masing komponen dapat diamati dengan jelas.
2.      Grafik dari data percobaan.
Pada kegiatan penyelidikan dan penemuan sains alam, biasa menggunakan grafik dalam sajian datanya, khususnya dengan tujuan untuk dapat memprediksikan data selanjutnya dengan bantuan formula/rumus yang mengaitkan 2 variabel. 2 Variabel tersebut dibagi ke dalam variabel manipulative/indipenden/bebas dan variabel dependen/respon/terikat.
Variabel manipulative memiliki arti variabel yang dapat diubah-ubah sedangkan variabel respon merupakan variabel yang berubah sejalan dengan pengubahan variabel manipulative. Dalam pengubahan variabel tentunya ada bagian-bagian (variabel) yang dijaga agar tetap, variabel seperti ini dinamakan variabel kontrol. Langsung saja ke syarat-syarat grafik yang disusun berdasarkan data percobaan yang menyangkut variabel bebas dan terikat.
Sedangkan dalam Implementasi dan penggunaannya Grafik terdiri dari empat bagian utama, yaitu:
1.      Judul grafik
2.      Sumbu X (sumbu horizontal atau mendatar) yang merupakan variabel yang dapat diubah-ubah.
3.      Sumbu Y (sumbu vertikal atau tegak) yang merupakan hasil dari perubahan variabel X.
4.      Legenda adalah keterangan yang berada di sebelah grafik.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kriteria grafik dapat disusun oleh data data yang telah di ambil dan di satukan melalui gambaran yang menunjukkan ringkasan dari data. Kriteria ini grafik diambil oleh data survey maupun pecobaan.

2.3  Fungsi Grafik
Fungsi dari grafik adalah untuk menggambarkan data-data yang berupa angka-angka kebetuk yang lebih sederhana secara teliti dan menjelaskan perkembangan serta perbandingan suatu obyek ataupun peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Jadi dapat disimpulkan fungsi grafik:
  1. Menggambarkan data kuantitatif dengan betuk sederhana namun teliti.
  2. Menjelaskan perkembangan, perbandingan suatu obyek ataupun peristiwa yang saling berkaitan secara singkat, padat dan jelas.
Tujuan dari metode grafik adalah untuk memberiakan dasar-dasar dari konsep yang digunakan dalam teknik simpleks. Prosedur pada umumya adalah untuk mengubah suatu situasi deskriptif kedalam bentuk suatu masalah pemrograman linier dengan menentukan variabel-variabelnya serta konstanta-konstantanya, hingga fungsi obyektifnya dan batas-batasannya (kendala-kendala), sehingga masalah tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik dan interpretasikan solusinya.
Adapun fungsi grafik menurut manis, yakni:
1.       Untuk menggambarkan data kuantitatif dengan teliti.
2.       Untuk menjelaskan perkembangan, perbandingan suatu obyek ataupun peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan pada prinsip matematika dengan menggunakan data yang komparatif.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi grafik yakni sebagai media informasi dari data yang telah dimiliki, dari data tersebut untuk mengambil suatu keputusan berupa ringkasan yang akan digunakan sebagai materi pokok utama pembahasan dari banyaknya data data yang telah ada dan di ringkas menjadi satu bahasan.

2.4  Jenis Grafik
Jenis grafik dibagi dalam tiga jenis, yaitu:
1.      Grafik batang
Grafik batang adalah grafik yang penyajian datanya mengunakan batang  atau persegi panjang. Grafik batang atau sering kita kenal dengan sebutan histogram. Grafik batang  dipakai untuk memperlihatkan perbedaan tingkat nilai dari beberapa aspek pada suatu data. Grafik batang merupakan grafik yang paling sederhana diantara jenis-jenis grafik lainnya. Karena grafik ini sangat mudah untuk dipahami dan hanya menggambarkan data dalam bentuk batang.


Panjang batang merupakan gambaran dari presentase data, sedangkan lebar batang tidak berpengaruh apa-apa. Namun, pada umumnya data yang dapat kita bandingkan dengan grafik ini tidak bisa banyak, maksimal data yang dapat kita bandingkan hanya delapan data. Untuk dapat  memperjelas perbandingan antara data satu dengan yang lain maka setiap batang harus memiliki warna-warna yang berbeda.
2.      Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang penyajian datanya mengunakan garis atau kurva. Grafik garis banyak digunakan untuk menggambarkan suatu perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu pada sebuah objek yang di teliti. Garfik ini terdiri dari 2 sumbu utama yakni sumbu X dan sumbu Y. Untuk pengunaaanya sumbu X biasanya digunakan untuk menunjukkan waktu pengamatan. Sedangkan sumbu Y digunakan untuk menunjukkan nilai hasil pengamatan pada waktu-waktu tertentu.  Waktu dan hasil pengamatan dikumpulkan dengan titik-titik pada bidang XY.


Kemudian dari tiap-tiap titik yang berdekatan dihubungkan dengan garis sehingga akan menghasilkan garfik garis atau sering disebut juga diagram garis. Misalnya, kita akan membuat  garfik garis dari data pengunjung situs facebook dari hari senin sampai sabtu. Pada sumbu x kita dapat menulisakan tahun mulai dari senin sampai sabtu dan pada sumbu y kita dapat menuliskan angka atau nilai hasil yang diperoleh. Biasanya angka tersebut berupa sekala mulai dari 0 sampai angka hasil tertinggi yang diperoleh dalam penelitian. Contoh : 0,50, 100, 150, 200, dan seterusnya.
3.      Grafik lingkaran
Grafik lingkaran adalah grafik yang penyajian datanya mengunakan lingkaran. grafik lingkaran merupakan gambaran naik turunnya data yang berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase dari nilai total suatu data. Dalam membuat grafik lingkaran ada beberapa hal yang harus kita perhatikan yakni, kita tentukan terlebih dahulu besar persentase tiap objek terhadap keseluruhan data  dan kemudian kita tentukan besarnya sudut masing-masing kelompok data. Untuk menetukan presentase suatu kelompok data dapat kita laukan dengan cara jumlah suatu kelompok data di bagi dengan jumlah total seluruh data di kali 100%.

Dan untuk menentukan besar sudutnya dapat kita lakukan dengan cara membagi hasil presentase kelompok data dengan 360.  Yang kedua kita tentukan warna masing-masing kelompok data. Warna tersebut digunakan untuk mebedakan antara kelompok data satu dan lainnya.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis grafik yakni batang, garis, dan lingkaran. Jenis grafik ini semuanya digunakan sesuai fungsional dari tujuan yang diinginkan dari presetase, total, maupun sekedar diagram yang menunjukkan data yang asli dan berdasarkan fakta.

2.5  Definisi Peta
Menurut Rukmana, peta adalah penyederhanaan gambar (planimetri) suatu
daerah yang dilihat langsung dari udara atau gambar yang memperlihatkan segala sesuatu dari atas. Oleh karena dilihat dari atas maka semua benda akan tampak berbeda. Sebuah peta akan memperlihatkan bentuk dan pola dari sejumlah objek.
Ada beberapa cara untuk membuat peta, mulai dari teknik sederhana, yaitu membuat sketsa atau denah, menggunakan alat teodolit, teknik foto udara, sampai dengan yang tercanggih, yaitu teknik penginderaan jauh menggunakan citra satelit. Agar dapat dibaca, suatu peta harus diberi judul supaya memberikan indikasi lokasi dimana peta tersebut digambarkan.
Selain itu, peta dilengkapi pula dengan legenda yang menerangkan arti warna, bentuk, dan simbol yang dipakai dalam peta. Sebagai petunjuk arah, peta menggunakan simbol arah mata angin yang menunjukkan arah utara, selatan, barat dan timur seperti petunjuk arah pada kompas. Peta dilengkapi pula dengan skala, yaitu perbandingan jarak di atas peta dengan jarak sebenarnya di atas tanah.
Budi memberi pengertian bahwa peta adalah gambaran konvensional muka bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas. Peta memiliki skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol  tertentu pula.
Sumber yang digunakan sebagai dasar untuk membuat peta dapat berupa hasil pengukuran, foto udara, atau citra satelit. Ilmu yang mempelajari peta disebut kartografi. Untuk mempelajari kartografi diperlukan bantuan ilmu-ilmu lain, seperti geografi, matematika, seni, geodesi, hidrologi, dan ilmu-ilmu lain yang relevan.
Seperti yang telah diketahui, Indonesia telah memiliki unit kerja untuk penelitian dan pengembangan teknologi survei dan pemetaan, yaitu Badan koordinasi survei dan pemetaan nasional (Bakosurtanal). Selain Bakosurtanal, ada juga Direktorat Topografi (Dittop) TNI-AD, Pusat survei pemetaan (Pussurta), serta Dinas hidrologi dan oseanografi (Dishidros) TNI-AL.
Berlanjut menurut Dora, peta adalah alat peraga yang memvisualisasikan fenomena suatu bagian atau seluruh ruang muka bumi di dalam bidang datar secara selektif, efektif dan matematis.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa peta adalah suatu gambar dua dimensi pada bidang datar yang gambarnya merupakan perwujudan dari lokasi sebenarnya, peta dibuat secara nyata berdasarkan kondisi sesungguhnya pada permukaan bumi yang di perkecil dengan menggunakan skala tertentu, peta berupa seluruh ruang muka bumi yang isinya selektif, efektif, dan matematis serta berisikan lambang maupun simbol yang menunjang unsur sebuah peta.

2.6         Syarat Peta
Syarat-syarat peta rupa bumi menurut Rukmana dibagi menjadi 4
bagian. Yaitu, nama tempat, judul peta, garis grid, dan kontur. Berikut adalah penjelasan syarat peta:
1.      Nama-nama tempat
Penulisan nama tempat dengan capital seluruhnya menunjukkan nama tempat yang dianggap luas, misalnya BANDUNG. Tempat yang relatif kecil ditulis dengan huruf kapital pada huruf awalnya saja. Contoh: Cianjur.
2.      Judul peta
Judul peta diberikan berdasarkan nama yang paling menonjol di daerah tersebut. Nama yang diberikan dapat berupa nama kota, sungai, pantai dan sebagainya. Judul BANDUNG merupakan ibu kota provinsi dan dikenal orang.
3.      Garis grid
Kisi garis-garis vertikal dan horizontal yang ditampilkan pada peta rupa bumi adalah kisi-kisi garis lintang dan bujur. Kedua garis tersebut digambarkan saling tegak lurus, disebut grid geografi atau grid gratikul. Selain grid geografi, peta rupa bumi mempunyai grid peta atau grid Proyeksi Transverse Mercator ( TM ), nilai koordinatnya diempatkan pada keempat pojok peta. Nilai koordiat grid gratikul diberi satuan lintang dan bujur (L, B) sedangkan grid peta diberi nilai satuan meter (X, Y) dimana memberikan informasi arah garis vertikal atau utara-selatan disebut Easting (X) serta arah garis horizontal atau timur-barat disebut Northing (Y).
4.      Kontur
Pada peta rupa bumi ada garis-garis berwarna orange yang disebut kontur. Kontur menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama di atas muka laut rara-rata. Pola kontur di peta menggambarkan informasi tentang relief suatu daerah. Bila dilihat dengan seksama, kita dapat menggambarkan bentuk daratan pada peta muka bumi dalam tiga dimensi (3D).
            Syarat-syarat peta menurut Budi peta dibagi menjadi unsur umum dan unsur khusus, yakni:
1.      Syarat-syarat peta secara umum
a.       Jelas dan tidak membingungkan,
b.      Mudah dimengerti maknanya,
c.       Memberi gambaran mirip dengan wujud dan letak yang sebenarnya,
d.      Sedap dipandangm menarik, rapi, dan bersih.
2.      Syarat-syarat peta secara khusus


a.       Judul peta, menceriminkan isi peta.
b.      Skala peta, merupakan perbandingan jarak di peta dan jarak di lapangan.
1)      Skala angka (numerik): skala yang dinyatakan dengan angka. Contoh:
Peta Indonesia dengan skala 1 : 20.000.000, artinya setiap 1 satuan pada peta menunjukkan 20.000.000 satuan di lapangan atau 1 cm pada peta sama dengan 200 km.
Berdasarkan besarnya, skala angka yang digunakan, peta dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok, yaitu peta kadaster/peta teknik (1:100 – 1:5.000); peta skala besar (1:5.000 – 1:250.000); peta skala sedang (1:250.000 – 1:500.000); peta skala kecil (1:500.000 – 1:1.000.000); peta skala tinjau/geografis (1:1.000.000 dan lebih kecil).
2)      Skala garis (grafis): skala yang ditunjukkan dalam bentuk garis.
3)      Skala verbal: skala yang ditulis dalam bentuk kalimat.
Contoh: one inchi, two miles.
c.       Orientasi peta (petunjuk arah)
Orientasi peta adalah petunjuk arah pada peta yang menunjukkan arah utara. Umumnya diberi simbol sederhana berupa anak panah dan diberi huruf U.
d.      Sumber peta
Dicantumkan agar diketahui dari mana sumber peta, data peta, dan pembuatnya.
e.       Tahun pembuatan atau penerbitan peta
Penting untuk kemungkinan perubahan data dalam watu tertentu.
Contoh: Peta Topografi Sheet XL – 2a, Dittop AD, 1999. Berarti peta tersebut dibuat dan dikeluarkan tahun 1999 oleh Direktorat Topografi Angkatan Darat, lembar 20-2a.
f.       Inset peta
Berfungsi sebagai petunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya. Inset peta dapat dibedakan mejadi dua macam sebagai berikut.
1)      Inset pembesaran, berfungsi menerangkan dan memperjelas informasi penting dari suatu lokasi atau wilayah peta utama yang kenampakannya kecil (tidak jelas). Contoh: Peta Jawa Barat memerlukan inset Kota Bandung, maka Kota Bandung merupakan inset pembesaran.
2)      Inset  lokasi wilayah, berfungsi memeberikan gambaran yang baik mengenai posisi geografi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya. Contoh: untuk mengetahui lokasi, peta Kota Bandung memerlukan inset Jawa Barat.
g.      Warna peta
Mempresentasikan (mewakili) objek di lapangan sehingga memiliki kemiripan dengan objek sesungguhnya di lapangan. Contoh: warna biru untuk perairan (warna gradasi sesuai tingkat kedalaman); hijau untuk dataran rendah; merah untuk jalan raya dan lainnya.
h.      Tulisan (lettering)
Memberikan penjelasan terhadap informasi lokasi, letak, dan kenampakan objek geografi di dalam peta. Penggunaan tipe huruf yang dapat diikuti adalah sebagai berikut.
1)      Huruf romawi digunakan untuk menulis nama Negara, provinsi, ibu kota, dan kota-kota besar (contoh: provinsi Banten).
2)      Huruf italic atau miring digunakan untuk menulis kenampakan air seperti laut, teluk, pelabuhan, dan sejenisnya (contoh: Samudera Hindia).
3)      Huruf gothic digunakan untuk menulis kenampakan hypsografi, seperti pegunungan, lembah, dan sejenisnya (contoh: Gunung Merapi).
4)      Huruf gothic miring digunakan untuk menulis kenampakan medan buatan, seperti jalan raya, sekolah dan sejenisnya (contoh: Jl. Hayam Wuruk).
i.        Garis tepi peta
Berfungsi membatasi peta dengan semua komponen peta antara daerah yang dipetakan dengan daerah di sekitarnya.
j.        Garis astronomi
Berfungsi memberikan informasi posisi atau letak absolut suatu daerah yang dipetakan berdasarkan letak lintang dan bujurnya. Koordinat peta dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1)      Koordinat lintang dan bujur
Berfungsi untuk mengetahui posisi suatu titik di muka bumi atau untuk  mengetahui letak astronomi suatu tempat si muka bumi. Besaran bujur adalah garis yang diukur dalam derajat dari titik 0° (meridian Greenwich). Bujur dari Greenwich kea rah timur disebut Bujur Timur (BT) dan ke arah barat disebut Bujur Barat (BB). Besaran lintang adalah garis yang diukur dalam derajat dari ekuator (khatulistiwa) kea rah kutub utara (LU) atau kea rah kutub selatan (LS).
2)      Koordinat X dan Y
Bentuk dan peran koordinat X dan Y sama dengan bentuk dan peran koordinat lintang dan bujur, tetapi tidak mewakili posisi lintang dan bujur.





k.      Legenda peta

Keterangan yang diperlukan peta pada umumnya menyajikan keterangan simbol, tanda, atau singkatan yang digunakan pada peta. Simbol-simbol pada peta dapat dibedakan menurut bentuknya sebagai berikut.
1)      Simbol menurut sifatnya
a.       Simbol kualitatif adalah simbol pada peta yang tidak mencerminkan jumlah, angka-angka atau volume tertentu atau seperti simbol batas provinsi atau letak ibu kota.
b.      Simbol kuantitatif adalah simbol yang memuat unsur nilai, angka atau jumlah, seperti simbol jumlah penduduk, luas lahan, dan jumlah hasil pertanian.
2)      Simbol menurut bentuknya

a.       Simbol titik (poin) digunakan untuk menandai letak suatu tempat, yaitu titik, kotak, segitiga, masjid, gereja, dan sebagainya.
b.      Simbol garis (line) digunakan untuk kenampakan jalan raya, sungai, batas administrasi, dan sebagainya.
c.       Simbol luas (area) digunakan untuk kenampakan hutan, lahan pertanian dan perkebunan, pemukiman penduduk, iklin, curah hujan, dan sejenisnya.
d.      Simbol warna (color) digumakan untuk kenampakan laut, sungai, dataran rendah, dan sebagainya.
Berlanjut syarat-syarat peta menurut Dora, adalah sebagai berikut.
1.      Keterangan atau legenda
2.      Skala peta
Skala peta adalah perbandingan ukuran antara ukuran pada peta dengan ukuran sebenarnya di lapangan. Contoh: skala 1 : 50.000, artinya 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm di lapangan.
Jenis skala:
a.       Skala angka
·         Semakin besar angka pembandingnya, makin kecil skala tersebut.
·         Contoh: 1 : 50.000 lebih besar dari 1 : 100.000
b.      Skala batang atau garis
Mengubah skala:
1 inci = 2,54 cm
1 mil = 63.360 inci
Memperbesar dan memperkecil skala:

Jarak baru =   x Jarak awal

3.      Judul peta
4.      Bagian dunia mana
5.      Tata warna
Penggunaan warna pada peta ditunjukkan untuk tiga hal:
a.       Untuk membedakan
b.      Untuk membedakan kualitas dan kuantitas
c.       Untuk keindahan
Tidak ada ketetapan tertentu yang mengharuskan suatu peta menggunakan warna tertentu, melainkan atas dasar kelaziman. Misalkan warna biru untuk perairan.
6.      Simbol
Untuk menyatakan “sesuatu hal” ke dalam peta kita tidak menyatakannya atau menggambarkannya seperti bentuk benda itu yang sebenarnya melainkan kita pergunakan sebuah “gambar pengganti” atau simbol (substitute). Dengan demikian kita kenal ada simbol untuk persawhan, simbol untuk jalan, simbol untuk kampong, simbol untuk pelabuhan dan seterusnya.
Penggolongan simbol
Berdasarkan bentuknya, simbol-simbol yang dipergunakan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.       Titik (dot)
Dipergunakan untuk:
·         Sekedar tanda, misalnya untuk menyatakan letak sebuah kota, atau lainnya.
·         Menyatakan kuantitas.
Contohnya: satu titik harganya sama dengan 1000 ekor sapi; satu titik sama dengan 100 orang dan sebagainya.
b.      Garis
Berdasarkan sifatnya di pergunakan sebagai:
1.      Gambar untuk menyatakan kualitas, seperti: jalan, jalan kereta api, sungai, dsb.
2.      Gambar untuk menyatakan kuantitas. Dikenal di kalangan pemetaan dengan ISOLINES (garis yang menghubungkan titik-titik dengan nilai “suatu hal” yang sama).
Dengan demikian timbillah istilah seperti:
a)      Isohyet (garis dengan curah hujan sama)
b)      Isobar (garis dengan angka tekanan udara sama)
c)      Isogon (garis dengan deklinasi magnet sama)
d)     Isotherm (garis dengan angka suhu sama)
e)      Isopleth (garis yang menunjukkan daerah dengan angka kuantitas sama)
Garis kontur: Merupakan garis yang menguhubungjan tiitk dengan ketinggian yang sama pada permukaan bumi. Kontur Interval: Merupakan jarak antar dua garus kontur.

Ci =   x penyebut skala

c.       Batang
1.      Simbol batang harga tunggal
2.      Simbol batang harga majemuk
d.      Lingkaran
Dipergunakan:
1.      Hanya sebagai tanda, misalnya untuk kota.
2.      Untuk menyatakan kuantitas.
e.       Bola
Prinsipnya seperti lingkaran berbanding; ISI bola digunakan sebagai pembanding
f.       Pola
Digunakan untuk menyatakan perbedaan antara daerah; dapat digunakan dengan membedakan warna atau dengan gradasi.
7.      Proyeksi
Pada dasarnya, pengertian proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bidang bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar.
a.       Persyaratan sebuah proyeksi peta adalah sebagai berikut:
1)      Bentuk yang diubah harus tetap (conform).
2)      Luas permukaan yang diubah harus tetap (equivalent).
3)      Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan yang diunah harus tetap (equidistant).
b.      Pengelompokkan proyeksi peta berdasarkan bidang asal
Ada tiga bidang permulaan, di mana proyeksi peta tersebut di buat. Sedangkan yang keempat merupakan usaha “perhitungan”. Ketiga bidang tersebut adalah:
1)      Bidang datar (zenithal)
2)      Kerucut (conical)
3)      Tabung (cylindrical)
4)      Gubahan (arbitrary), merupakan proyeksi yang diperoleh melalui perhitungan
8.      Inset
9.      Tanda orientasi
10.  Garis lintang dan bujur
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa syarat peta berisikan nama tempat, judul peta, garis grid, kontur, skala, petunjuk mata angin, sumber peta, tahun pembuatan dan penerbitan peta, inset peta, warna peta, tulisan, garis tepi, garis astronomi, legenda peta, dan simbol.

2.7         Fungsi Peta
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Peta dapat digunakan untuk mengetahui atau menentukan lokasi yang kamu cari. Sekalipun kamu belum pernah mengunjungi tempat tersebut sebelumnya. Fungsi peta secara umum adalah sebagai berikut:
1.      Menunjukkan posisi, lokasi, dan titik suatu tempat di permukaan bumi.
Contoh: dengan peta Kawasan ASEAN , kita dapat mengetahui bahwa Negara Indonesia berada disebelah selatan Negara Filipina. Negara Brunei Darussalam berada di sebelah utara Kalimantan. Pulau Sulawesi berada di sebelah timur Pulau kalimantan.
2.      Memperlihatkan ukuran (luas dan jarak) serta arah suatu tempat di permukaan bumi.
3.      Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai, dan bentuk-bentuk lainnya.
4.      Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
5.      Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
6.      Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
7.      Alat untuk menjelaskan rencana yang diajukan.
8.      Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena geografi di permukaan bumi. 
9.      Alat Pembelajaran.
Kita dapat belajar mengenai wilayah-wilayah yang ada di permukaan Bumi dengan menggunakan peta. Peta merupakan salah satu alat pembelajaran. Peta digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti geografi dan sejarah.  
10.  Peta dapat digunakan untuk menjelaskan kondisi lingkungan suatu tempat.
Contoh: melalui peta dapat diketahui suatu wilayah berada di daerah tropis, daerah kutub, atau daerah sedang. Dengan mengetahui bahwa Antartika berada di Kutub Selatan kita dapat mengungkapkan bahwa di tempat itu suhu udaranya sangat dingin dan dimana-mana terdapat tumpukan salju. Melalui warna pada peta kita juga dapat mengetahui suatu wilayah berupa daerah datar atau bergunung-gunung. Contoh: pada peta rupa bumi, daerah dataran rendah digambar dengan warna hijau dan daerah pegunungan digambar dengan warna coklat. 
11.  Melalui peta tematik kita dapat memperoleh data. 
Contoh: dari peta kepadatan penduduk kita dapat memperoleh data provinsi-provinsi mana saja yang penduduknya masih jarang dan provinsi mana yang penduduknya sangat padat.
12.  Melalui peta orang dapat memperkirakan kemungkinan usaha yang dilakukan.
Menurut Budi, fungsi peta di lingkungan pendidikan sekolah, peta berfungsi sebagai alat peraga, media pembelajaran, catatan visual permanen, alat komunikasi, dan alat analisis. Dengan menggunakan peta dan berikut data-data statistiknya, tentu kamu akan lebih cepat memahami materi pembelajaran tentang letak dan luas suatu wilayah.
Peta sangatlah penting bagi kehidupan manusia, secara umum fungsi peta menurut Johan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Menunjukan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
2.      Memperlihatkan Ukuran dan arah suatu tempat di permukaan bumi
3.      Menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi
4.      Membantu mengetuhi kondisi suatu daerah
5.      Menyajikan data potensi suatu wilayah
6.      Alat anlisis
7.      Alat untuk mempelajari fenomena geografi di permukaan bumi
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi peta digunakan sebagai media pembelajaran, media informasi, dan media komunikasi.

2.8         Jenis Peta
Menurut  Budi, jenis peta dibagi menjadi tiga yaitu:
a.       Peta induk/ Peta dasar
Peta induk merupakan hasil survey permulaan dari geodesi, yang dapat digunakan untuk membuat peta-peta lain dan masih membutuhkan materi-materi tambahan serta hanya mencakup data-data pokok atau penting.
Contoh:




b.      Peta topografi
Peta yang meggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail.
Contoh:

c.       Peta tematik
Peta yang menampilkan tema tertentu atau khusus. Peta tematik meliputi beberapa jenis peta berikut.
1)      Peta statistik


a)      Peta statistik kualitatif, yaitu peta yang menggambarkan penyebaran jenis data tanpa memperhitungkan jumlah data.
b)      Peta statistik kuantitatif, yaitu peta yang menggambarkan penyebaran jenis data sekaligus memperhitungkan besaran data.
2)      Peta dinamik
Peta yang menggambarkan gerakan suatu data, berupa simbol garis dan panah.
Contoh:

Menurut Dora, jenis peta dibagi dalam:
1.      Menurut isi atau informasinya
a.       Peta topografi
Yaitu peta yang menggambarkan semua benda yang tidak bergerak di ruang muka bumi di dalam alam maupun bentang budaya, berguna untuk mengenali bentuk medannya (topografi).
b.      Peta tematik
Yaitu peta dengan “suatu tema” yang disusun dari bahan-bahan statistic. Skala peta tematik umumnya kecil. Misal peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.




Contoh:
2.      Menurut kegunaannya
a.       Peta dinding
b.      Peta militer
c.       Peta navigasi
3.      Menurut skalanya
a.       Peta teknik (kadaster)
Peta yang berukuran sangat besar dengan skala 1 : 100 – 1 : 5.000. Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagainya.
b.      Skala besar
Peta dengan skala 1 : 5.000 – 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
c.       Skala sedang
Peta dengan skala 1 : 250.000 – 1 : 500.000
d.      Skala kecil
Peta dengan skala 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000
e.       Skala geografi
Peta dengan skala lebih dari 1 : 1.000.000




Contoh:


4.      Menurut sumber datanya
a.       Peta yang dibuat dari data hasil pengukuran langsung di lapangan
b.      Peta yang dibuat dari data hasil sampling di lapangan
c.       Peta yang dibuat dari data statistik
5.      Menurut keadaan objeknya
a.       Peta stasioner, bersifat relative stabil.
Contoh: peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah


b.      Peta dinamik, perubahannya berlangsung relatif cepat.
Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan komunikasi.

Menurut Johan, peta dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu peta berdasarkan isinya, berdasarkan skalanya dan berdasarkan tujuanya.
A.    Jenis peta berdasarkan isinya
1.      Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat dalam suatu daerah, baik kenampakan alam maupun kenampakan sosial budaya. Peta umum dikelompokan lagi menjadi dua, yaitu:
a.       Peta topografi
Peta topografi yaitu peta yang menggamabrkan bentuk tinggi rendahnya permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
b.      Peta Chorografi
Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara 1:250.000 sampai 1:1000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, Negara bahkan dunia. Dalam peta chorografi juga digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah diantaranya gunung, sungai, danau, jalan batas wilayah, kota, rawa dll. Atlas adalah salah satu kumulan peta chorografi.
2.      Peta khusus atau Tematik
Disebut peta khusus karena peta tersebut hanya menggambakan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan, baik kondisi fisik maupun social budaya. Contoh: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran penduduk dll.
B.     Jenis peta berdasarkan skalanya
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi
. Berdasarkan skalanya peta dapat di kelompokan dalam empat jenis, yaitu :
1.      Peta kadaster/teknik adalah peta dengan skala antara 1:100 sampai 1:5000.
2.      Peta skala besar adalah peta dengan skala 1:5000 sampai 1:250.000
3.      Peta skala sedang adalah peta dengan skala 1:250.000 sampai 1:500.000
4.      Peta skala kecil adalah peta dengan skala 1:500.000 sampai 1:1000.000
C.     Jenis Peta berdasarkan tujuanya
1.      Peta pendidikan
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
2.      Peta ilmu Pengetahuan
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
3.      Peta Informasi Umum
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
4.      Peta turis
Contohnya: peta museum, peta rute bus.
5.      Peta navigasi
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
6.      Peta Aplikasi
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
7.      Peta Perencanaan
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis peta dapat dapat di kelompokkan sesuai fungsi. Mulai dari isi, informasi, kegiatan, skala, sumber, objek dan tujuan.








BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Grafik dapat di definisikan sebagai penyajian data berangka, suatu tabel gambar yang dapatmempunyai nilai informasi yang sangat berfaedah, namun dari grafik yang menggambarkanintisari informasi sekilas akan lebih efektif,grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik, tujuan membuat garafik adalah untuk memperhatikan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana. Ada beberapa macam grafik, dan yang paling umum di gunakan adalah grafik-grafik garis, batang, lingkaran, atau piring dan grafik bergambar.
Peta dapat di definisikan peta adalah suatu gambar dua dimensi pada bidang datar yang gambarnya merupakan perwujudan dari lokasi sebenarnya, peta dibuat secara nyata berdasarkan kondisi sesungguhnya pada permukaan bumi yang di perkecil dengan menggunakan skala tertentu, peta berupa seluruh ruang muka bumi yang isinya selektif, efektif, dan matematis serta berisikan lambang maupun simbol yang menunjang unsur sebuah peta.















Daftar Pustaka

Andi. “Jenis-jenis Peta”. 15 November 2018.
Budi, Hasan. 2007. Ips Geografi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Dora, Dwi. 2010. Teori dan Soal Geografi. Jakarta: BTA
Guru. “Fungsi Peta (12 Manfaat dan Kegunaan Peta)”. 14 November 2018.
Junaidi. 2015. Membuat Grafik dengan Dua Sumbu (Axis) Vertikal yang
Berbeda
Johan. “Mengenal Peta (Bagian 1)”. 15 November 2018.
Lee, Christopher . 2014. Yuk, Optimalkan Visualisasi Data dengan Chart &
Infografis
Manis. “Pengertian Grafik Tujun Pembuatan Fungsi Jenis dan Contoh”. 15
November 2018.
https://www.pelajaran.id/2017/30/pengertian-grafik-tujuan-pembuatan-fungsi-jenis-jenis-grafik-dan-contoh-grafik.html
Min. “Aturan Membuat Grafik dan Tabel dalam Pengukuran. 14 November 2018.
https://www.pelajaran.id/2016/29/aturan-membuat-grafik-dan-tabel-dalam-pengukuran.html
Ristekdikti. 2015. “Pedoman penulisan makalah jurnal standardisasi”
Rukmana, Yeni. 2009. Atlas Pintar Indonesia dan Dunia. Jakarta: Sirnabaya
Mandirancan
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar