Rabu, 03 Oktober 2018

MODUL 3 Cost System And Cost Accumulation




















Cost System And Cost Accumulation

A.  ALIRAN BIAYA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
                   Aliran biaya pada perusahaan manufaktur mengikuti tahapan-tahapan dalam proses produksi mulai dari pengadaan bahan, pengerjaan produksi, sampai bahan selesai diproses menjadi produk jadi.

Material Inventory
Cash, Deprciable Assets, A/P, Accruals.
     
Cost of Materials Purchased
                                                                                   
                                                           

Other Manufacturing Costs:
·   Direct labor,
·   FOH:
Indirect Materials,
Indirect Labor, Heat, Light, Power, Insurance, Depreciation.




WIP:
·   Direct Materials,
·   Direct Labor,
·   Applied FOH.
Cost Of Goods Complete
Finished Goods Inventory
Cost of Goods Sold
 















Cost System And Cost Accumulation


Setelah objek biaya dipilih, pengukuran biaya sebagian besar bergantung pada kemampuan untuk menelusuri (traceability) biaya terhadap objek biaya.                                                                  
Kemampuan untuk menelusuri biaya menentukan seberapa objektif, dapat diandalkan, dan berarti ukuran biaya yang dihasilkan, dan seberapa keyakinan pengambil keputusan dalam memahami dan mengandalkan ukuran biaya sebagai dasar untuk membuat prediksi dan mengambil keputusan. Kemampuan untuk menelusuri biaya terhadap objek biaya bervariasi tingkatannya.
Cara umum untuk membedakan karakter biaya adalah dengan memberikan label biaya langsung atau tidak langsung dari suatu objek biaya tertentu, seolah-olah hanya ada dua tingkat kemampuan penelusuran. Pada kenyataannya, tingkat kemampuan penelusuran ada pada suatu kontinum.
Untuk perusahaan industri jasa, kemampuan dalam menelusuri biaya berbeda dari perusahaan industri pada umumnya. Dalam pengambilan keputusan rutin mengenai penetapan harga, melakukan tender, serta menghilangkan atau menambah suatu jasa, mengetahui biaya dari berbagai jasa yang berbeda merupakan suatu hal yang teramat penting dalam lingkungan kompetitif manapun, dan kemampuan untuk menelusuri biaya merupakan dasar dalam menghitung biaya dari suatu jasa seperti menghitung biaya dari barang hasil manufaktur.
KONSEP BIAYA
      - Berkembang sesuai dengan kebutuhan   akuntan, ekonom, dan insinyur.
      - Akuntan mendefinisikan biaya sebagai “nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan
        untuk memperoleh manfaat”
      - Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain.

Cost System And Cost Accumulation


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
Informasi biaya yang sistematis dan komparatif, serta data biaya dan laba analitis dibutuhkan agar manajer dapat :
      - menetapkan target laba,
      - menetapkan departeman untuk manajemen menengah   dan manajemen operasi,
      - mengavaluasi efektivitas rencana,
      - menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu,
      - mengidentifikasi dan memilih strategi,
      - memutuskan penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi.

Data akuntansi diakumulasikan dalam berbagai bentuk, metode dan sistem sesuai dengan jenis dan ukuran bisnis yang berbeda-beda.
Sistem informasi yang berhasil sebaiknya disesuaikan agar merupakan perpaduan yang paling efisien antara kecanggihan dan kesederhanaan.
Mendesain sistem akuntansi biaya membutuhkan pemahaman atas strukttur organisasi dan jenis informasi yang dibutuhkan.
Sistem informasi akuntansi biaya harus mencerminkan pembagian otoritas sehingga manajer individual dapat dimintai pertanggungjawaban.
Sietem harus didesain untuk merangsang manajemen berdasarkan pengecualian. Yaitu sistem harus menyediakan manajemen dengan informasi yang memfasilitasi identifikasi segera dari aktivitas yang memerlukan perhatian.
Sistem informasi sebaiknya memfokuskan perhatian manajemen. Manajer sebaiknya memperoleh informasi mengenai kesesuaian, maksud kegunaan dan keterbatasan informasi. Beberapa persyaratan untuk pembukuan dan pelaporan diharuskan oleh kekuatan di luar organisasi. Persyaratan hokum, undang-undang, dan kontaktual harus

Cost System And Cost Accumulation


dipenuhi oleh system yang efektif secara biaya. Kecanggihan system di luar persyaratan tersebut ditentukan semata-mata oleh nilai yang dihasilkannya bagi manajemen.
Setiap organisasi laba dan nirlaba, tidak peduli ukuran dan kompleksitasnya, harus memiliki sejenis akuntansi buku besar. Agar sistem tersebut dapat berfungsi, data dikumpulkan, diidentifikasikan, dan diberi kode untuk pencatatan dalam jurnal dan pembukuan ke akun-akun buku besar. Prasyarat untuk memenuhi tugas tersebut secara efisien adalah daftar akun atau bagan akun (chart of accounts) yang didesain dengan baik untuk mengklasifikasikan biaya dan beban.
Suatu daftar akun dibagi menjadi dua bagian :
            1. akun-akun neraca,
            2. laporan rugi-laba
Nomor akun umumnya digunakan untuk menghindari kebingungan yang diciptakan oleh ejaan yang berbeda-beda dan singkatan dari judul akun yang sama.
Daftar akun yang singkat diilustrasikan sebagai berikut, menggunakan nomor akun tiga digit yang sederhana :
      Akun-akun neraca (100-229)
      Aktiva Lancar (100-129)
      Aktiva tetap (130-159)
      Aktiva tak berwujud (170-179)
      Kewajiban lancar (200-219)
Kewajiban jangka panjang (220-229)
      Modal (250-299)


            Cost System And Cost Accumulation


Akun-akun Laporan laba rugi (300-899)
      Penjualan (300-349)
      Harga Pokok Penjualan (350-399)
      Overhead pabrik (400-499)
      Beban pemasaran (500-599)
      Beban administratif (600-699)
      Beban lain-lain (700-749)
      Pendapatan lain-lain (800-849)
      Pajak penghasilan (890-899)
Aliran biaya ke akun buku besar didasarkan pada informasi dari dokumen sumber, yang kemudian dijurnal dan diposting. Dokumen-dokumen ini, baik berbentuk kertas maupun elektronik, merupakan bukti dasar dari suatu kejadian ekonomi.
Contoh dokumen sumber:
Biaya                     Contoh Dokumen Sumber
____                      _____________________
Bahan Baku          Faktur pembelian, permintaan bahan baku
Tenaga Kerja        Kartu absent, kartu jam kerja
Overhead pabrik   Faktur pemasok, tagihan listrik, jadwal depresiasi.







Akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi pada perusahaan Manufaktur.


Jurnal untuk mencatat Biaya Bahan Baku:
Pencatatan untuk biaya bahan baku dilakukan dalam dua tahap yaitu pencatatan transaksi pembelian baham baku dan pencatatan untuk pemakaian bahan baku.
  1. Pembelian material
            Material inventory                               Rp xx              -
                        Cash                                          -                     Rp xx 
  1. Pemakaian material
            Work in process (DM)                                    Rp xx              -
            Factory overhead (IM)                         Rp xx               -
                        Material                                       -                   Rp  xx
Jurnal Untuk mencatat Biaya Tenaga Kerja:
Pencatatan untuk biaya tenaga kerja dilakukan dalam dua tahap yaitu pencatatan transaksi pembayaran biaya gaji dan upah dan pencatatan untuk pendistribusian biaya tenaga kerja.
  1. Pembayaran gaji
            Payroll                                     Rp xx           -
                Accrued payroll                     -           Rp xx
            Accrued payroll                       Rp xx          -  
               Cash                                      -               Rp xx        
  1. Pendistribusian payroll
            Work in process DL                Rp xx       -
            FOH Indirect labor                  Rp xx       -
            Marketing expenses              Rp xx       -
            Administrative expenses        Rp xx       -
                        Payroll                            -            Rp xx

Jurnal Untuk mencatat Biaya Overhead Pabrik:
Pencatatan untuk biaya overhead pabrik dilakukan dalam dua tahap yaitu pencatatan pemakaian biaya overhead pabrik dan pencatatan untuk pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam barang dalam proses (work in Process).



Akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi pada perusahaan Manufaktur.


  1. Jurnal pemakaian biaya overhead pabrik
FOH Controlled                              Rp xx                         -
               Accumulated Depreciation             -                       Rp xx 
               Indirect material                               -                       Rp xx     
               Indirect labor                                    -                       Rp xx
  1. Pembebanan FOH ke WIP
            WIP FOH                                Rp xx                          -
                        FOH Controlled                         -                     Rp
Jurnal Pencatatan persediaan barang jadi dan jurnal penjualan
  1. Jurnal barang jadi
            Finished Goods                       Rp xx                          -
                        WIP                                -                                Rp xx
  1. Jurnal penjualan
            Cash                                        Rp xx                          -
                        Sales                           -                                   Rp xx 
            COGS                                     Rp xx                          -
                        Finished Goods            -                                  Rp xx















            Reporting The Result of Operation

  1. Income Statements:
Manufacturing Co.

Income Statement

For Month Ended January 31, 20xx.
 

Sales ……………………………………………………………….         : XXXXX
(-) COGS  (Schedule1) ...............................................................         : XXXXX -
Gross Profit ................................................................................           : XXXXX
(-) Commercial Expenses:
·   Marketing Expenses .......................................     : XXXX
·   Administrative Expenses ...............................      : XXXX                        XXXXX -
Income from Operation ..............................................................          : XXXXX
(-) Provision for income tax .......................................................           : XXXXX-
Net Income .................................................................................          : XXXXX         













Manufacturing Co.
(Schedule 1)

Cost Of Goods Sold Statement

For Month Ended January 31, 20xx.
 

  1. Direct Materials:
Material Inventory, January 1...........................          : XXXX
Purchases...........................................................        : XXXX
Materials Available for Use...............................          : XXXX
 (-):   Indirect Materials Used............. : XXXX
         Materials Inventory, January 31: XXXX            : XXXX
Direcxt Materials Consumed..............................                                : XXXXX
2.   Direct Labor .....................................................                                : XXXXX
3.   Factory Overhead:
      Indirect Materials ..............................................         : XXXX
      Indirect Labor ...................................................          : XXXX
      Depreciation .....................................................          : XXXX
      Insurance ..........................................................         : XXXX
      General Factory Overhead ...............................        : XXXX            :            XXXXX
      Total Manufacturing Cost ................................                                  : XXXXX
4.   (+) WIP, January 1, 2003................................                                  : XXXXX
                                                                                                                  : XXXXX
(-) WIP, January 31, 2003.................................                                 : XXXXX
      Cost Of Goods Manufactured...........................                                 : XXXXX
5.   (+) Finish Goods Inventory, January 1, 2003..                              : XXXXX
      Cost Of Goods Available for Sales ..................                                 : XXXXX
      (-) Finish Goods Inventory, January 31, 2003....                                : XXXXX
      Cost Of Goods Sold ..........................................                              : XXXXX         

                 



  1. Balance Sheets:
Manufacturing Co.
     Balance Sheet
January 31, 2011.


ASSETS
Current Assets:
Cash ……………………………………………….                        : XXXX
Marketables Securities ……………………………           : XXXX           
Account Receivables ……………………………..                       : XXXX
Inventories:
      Finish Goods ……………….. : XXXX
      WIP ………………………….  : XXXX
      Materials ……………………. : XXXX            :                       XXXX
Prepaid Expenses ………………………………….          : XXXX
      Total Current Assets ……………………………                                 : XXXXX
Property, Plant, and Equipment:
      Land …………………………………  :                       XXXX             
Building ………………………             : XXXX
Machinary and Equipment …….        : XXXX
                                                                    XXXX
(-) Acc. Depreciatipon ……………..         : XXXX            :           XXXX+
      Total Property, Plant, and Equipment                                                : XXXXX
Total Assets                                                                                              : XXXXX
 
 

LIABILITIES
Current Liabilities:
      Accounts Payable …………………………….           : XXXX
      Estimate Income Tax Payable ………………..: XXXX
      Due on LTD ………………………………….. : XXXX
      Total Current Liabilities ………………………             : XXXXX
Long Term Debt ...………………………………..                                   : XXXXX         
      Toal Liabilities .......……………………………                                                : XXXXX

STOCKHOLDERS’ EQUITY

Common Stock …………………………………….          : XXXX
Retained earning:
      Balance, January1………………       : XXXX
      January Net Income ……………       : XXXX                        : XXXX
      Total stockholders equity ……………………….                                : XXXXX
Total Liabilities and stock holders equity ……………                               : XXXXX
 



            COST SYSTEMS

Pembebanan biaya kepada unit produk dapat berdasarkan:
1.   Actual Cost System atau Historical Cost System,
2.   Standard Cost Systems.       
Full Absorption Costing :          Pembebanan biaya kepada unit produk dengan memasukkan semua unsur biaya baik variable cost maupun fixed cost.
Variable (Direct) Costing : Pembebanan biaya kepada unit produk hanya memasukkan semua unsur biaya yang bersifat variabel saja, biaya tetap dicacat sebagai biaya periodik.   
Variable Costing
Full Costing
Biaya Bahan Baku            Rp    xx
B.T. Kerja Langsung                 xx
BOP(Variabel)                           xx
Biaya Bahan Baku             Rp   xx
B T. Kerja Langsung                 xx
BOP(Variabel & Tetap)             xx    
Harga Pokok Produksi     Rp     xx
Harga Pokok Produksi      Rp    xx
                                                                             
Metode pengumpulan biaya produksi :

1.    Job order Costing : yaitu metode pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan
2.    Process Costing : yaitu metode pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk secara masa.


Gambar 3.2. Karakteristik metode pengumpulan biaya produksi

Job order costing
Process costing
1.    Jenis produk yang dihasilkan

2.    Kegiatan produksi
3.    Dasar pembebanan harga pokok produk

4.    Saat penentuan harga pokok produk
5.    Penghitungan harga pokok per unit produk


6.    Contoh perusahaan
Heterogen


Terputus-putus
Per produk yang dipesan


Saat produk selesai dikerjakan
Total cost pesanan dibagi dengan unit yang dipesan


Percetakan, karoseri, konstruksi, dll
Homogen


Kontinue
Setiap periode tertentu (1 bulan)

Akhir periode tt

Harga pokok produk selesai akhir periode dibagi unit produk selesai pada akhir periode
Perusahaan tambang, farmasi, makanan,dll




PERUSAHAAN MANUFAKTUR JUST-IN-TIME (JIT)

Banyak peusahaan yang mengadopsi pendekatan produksi just-in-time (JIT). Tujuan produksi JIT adalah memasok produk yang diperlukan, saat diperlukan dan dengan jumlah yang diperlukan. Produksi JIT menekankan perbaikan berkelanjutan dan mengeliminasi limbah.

Karena penyimpanan persediaan yang tidak diperlukan dianggap pemborosan, perusahaan JIT berusaha untuk meminimalkan persediaan. Penerapan JIT yang berhasil cenderung untuk mengurangi persediaan barang dalam proses pada tingkat yang tidak signifikan.

Pada dasarnya, sel kerja dibentuk yang menghasilkan produk atau perakitan dari awal hingga akhir. Biaya dihimpun berdasarkan sel untuk suatu peiode waktu dan keluaran sel diukur untuk periode yang sama.

Penerapan JIT yang berhasil menghasilkan perbaikan penting, seperti mutu yang lebih baik, meningkatkan produktifitas, mengurangi waktu tunggu, mengurangi persediaan dalam jumlah besar, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan laju produksi.
Menggunakan sistem JIT mempengaruhi kemampuan telusur biaya, meningkatkan keakuratan perhitungan harga pokok produk, merubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung, meminimalkan kebutuhan alokasi biaya pusat- jasa, menurunkan ketergantungan pada standar dan analisis varian, dan menurunkan pentingnya sistem penelusuran persediaan.

Perbandingan Pendekatan  JIT dan Tradisional

Pendekatan JIT
Pendekatan Tradisional
1.Sistem Pull, yaitu pada level akhir perakitan, sinyal dikirim pada workstation dibelakangnya. Sinyal tersebut mengidentifikasikan sejumlah partisi tambahan yang akan dikerjakan pada jam-jam berikutnya untuk memenuhi permintaan dari konsumen.
2.Persediaan dalam jumlah kecil karena pemasok sudah dikontrak, dan biasanya produksi menggunakan metode job order.
3.Tenaga kerja keahlian ganda, karena proses produksi dilaksanakan dalam struktur selular, jasa terdesentralisasi sehingga keterlibatan karyawan tinggi. Pekerja yang ditugaskan dalam satu sel dilatih untuk mengoperasikan semua mesin dalam sel sehingga tenaga kerjanya mempunyai keahlian ganda.
4.Zero defect dalam implementasi TQM (total quality management) perusahaan yang menerapkan sistem JIT akan selalu berusaha dengan keras untuk mengarah pada tujuan zero defect.
1.Sistem Push;  bila suatu workstation telah selesai pekerjaannya,  barang setengah jadi segera dikirim ke workstation berikutnya tanpa melakukan analisa apakah workstation tersebut siap atau belum untuk menerima kiriman barang setengah jadi tersebut.
2.Persediaan dalam jumlah besar, persediaan bahan baku dan suku cadang diadakan dalam jumlah besar untuk menjaga jika terjadi kenaikan harga barang yang dibeli dimasa yang akan datang.
3.Tenaga kerja terspesialisasi, jasa terpusat, keterlibatan karyawan rendah dan stuktur departemen dalam proses produksi, sehingga pekerja ditempatkan pada operasi dari mesin spesifik sesuai dengan masing-masing keahliannya di tiap-tiap departemen.
 4.Tingkat mutu yang dapat diterima yaitu memungkinkan kerusakan untuk terjadi selama kerusakan tersebut tidak melampaui tingkat yang telah ditentukan sebelumnya.



Daftar Pustaka

Abdul Halim, Akuntansi Manajemen, BPFE UGM, 2000

Carter K William, Cost Accounting, Thomson, 14th edition, 2006

Garrison and Nooreen, Managerial Accounting, 14th edition, 2006

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen, Management Accounting, ed 7, Thomson South-Western,2005

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, and George Foster, Cost Accounting : A Managerial Emphasis, 12 th ed, Prentice Hall International Inc, 2006

Mulyadi, Akuntansi Biaya, BPFE UGM, 2005.Yogyakarta

Supriyono, Akuntansi Biaya, BPFE UGM, 2000,Yogyakarta

Supriyono, Akuntansi Manajemen, jilid 1, 2, 3, BPFE UGM, 2000.Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar