Rabu, 03 Oktober 2018

MODUL 5 Process Costing
















PROCESS COSTING

Pengertian Process Costing

Metode harga pokok proses (process costing) adalah metode perhitungan harga pokok yang didasarkan pada pengumpulan biaya-biaya produksi dalam suatu periode tertentu (satu bulan, satu semester, dll), dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan.
Tujuan dari metode harga pokok proses adalah menentukan harga pokok atau biaya per unit yaitu dengan membagi biaya pada suatu periode tertentu dengan jumlah produk yang dihasilkan pada periode tersebut.

Karakteristik metode harga pokok proses :
1.    Kegiatan produksi bertujuan mengisi persediaan, disebut juga berproduksi massa, sehingga :
a.    Bentuk produk tidak tergantung pada pembeli & umumnya bersifat homogen.
b.    Sifat produksi adalah kontinyu ( tidak terputus-putus )
2.    Biaya produksi dikumpulkan secara periodik per departemen produksi atau pusat biaya (cost center).
3.    Adanya istilah produksi ekuivalen atau unit ekuivalen, yaitu  unit yang disamakan dengan satuan produk jadi (selesai) untuk kepentingan perhitungan barang dalam proses.
4.    Biaya-biaya produksi dicatat dalam akun “Barang Dalam Proses (BDP)” , dalam istilah Inggrisnya “Work in process”.
5.    Setiap akhir periode dibuat laporan harga pokok produksi per departemen produksi (cost center).
6.    Pada umumnya produk jadi departemen satu menjadi bahan baku departemen berikutnya sampai barang selesai.

ARUS FISIK KEGIATAN PRODUKSI
Sebuah produk dapat berpindah-pindah atau mengalir  di dalam pabrik  melalui berbagai cara. Ada tiga jenis arus fisik produksi, yaitu sequential, parallel, dan selective. Berikut ini gambar ketiga jenis arus produksi :
Sequential product flow. Setiap jenis produk diproduksi melalui seri tahap-tahap pemrosesan yang sama
Parallel Product Flow. Bahan baku dimulai dari departemen-departemen yang berbeda dan akan bergabung pada proses-proses akhir untuk menjadi barang jadi.
Selective Product Flow.  Produk mengalir melalui departemen-departemen yang berbeda, tergantung dari produk akhir  jenis apa yang akan dibuat.


PROSEDUR AKUNTANSI PADA PROCESS COSTING

            Pengumpulan data biaya dalam metode harga pokok proses juga menggunakan prosedur yang umum dari suatu sistem akuntansi biaya. Pembebanan atas biaya-biaya produksi  seperti bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik biasanya dikumpulkan dalam perkiraan atau akun Barang Dalam Proses per departemen. Akumulasi berdasarkan departemen,  memungkinkan dilakukannya perhitungan harga pokok produk tiap departemen dan memudahkan terlaksananya pengendalian oleh kepala departemen atas biaya-biaya produksi yang terjadi di departemennya.
Biaya Bahan Baku/langsung ( Materials Costs ).
Contoh,  Pabrik  kursi menggunakan metode harga pokok proses. Kursi dibuat melalui dua tahap/ departemen, yaitu dep. Pemotongan dan dep. Penyelesaian. Bahan baku yang terpakai bernilai  $13,000 pada dep. Pemotongan dan senilai $ 7,000 pada dep. Penyelesaian. Jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut :
BDP-Dep. Pemotongan                    $ 13,000
BDP-Dep. Penyelesaian                   $   7,000

            Persediaan Bahan                                          $ 20,000


Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Costs)

Contoh : selama produksi bulan Januari digunakan 500 jam kerja langsung pada dep. Pemotongan dan 900 JKL pada dep. Penyelesaian.

BDP-Dep. Pemotongan                    $ 5,000

BDP-Dep. Penyelesaian                        9,000

            Gaji dan Upah                                                 $ 14,000


Biaya Overhead Pabrik ( Factory Overhead  Costs)
Pembebanan BOP kepada departemen-departemen produksi biasanya digunakan tarif yang telah ditetapkan di muka ( predetermined rates ) tapi dapat juga menggunakan biaya yang sesungguhnya terutama apabila tingkat produksi relatif konstan..
Contoh  pencatatan jika digunakan biya yang sesungguhnya :
BOP (Factory Overhead Control)               $ 20,900
            Hutang pajak                                                                         $ 7,400

            Akumulasi depresiasi                                                                 5,700

            Asuransi dibayar di muka                                                          500
            Persediaan Bahan (indirect materials)                                  1,700
            Gaji dan Upah (Indirect Labor)                                              5,600

Pencatatan jika menggunakan tarif yang ditentukan di muka :
BDP-Dep. Pemotongan                                $   7,000
BDP-Dep. Penyelesaian                                  11,000
            BOP dibebankan (Applied Factory Overhead)                 $ 18,000
Selisih sebesar $ 2,900 antara BOP sesungguhnya dengan BOP dibebankan menunjukkan BOP yang ditetapkan terlalu rendah (underapplied FOH). Jika nilai selisih kecil akan dibebankan pada Harga Pokok Penjualan, namun jika nilai selisih besar akan dialokasikan antara ke sediaan akhir atau ke Harga Pokok Penjualan.




LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI (PRODUCTION COST REPORT)


Setiap akhir periode dibuat laporan harga pokok produksi yang dibuat untuk setiap cost center atau per departemen produksi. Laporan harga pokok produksi berisi informasi sebagai berikut :
a.    Skedul kuantitas , yaitu jumlah unit yang masuk proses, unit yang selesai , dan unit yang masih dalam proses.
b.    Pembebanan biaya, berisi informasi total biaya produksi dan biaya per unit untuk masing-masing jenis biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan BOP)
c.    Perhitungan biaya yang menyangkut pertanggungjawaban biaya yang telah dikeluarkan dan dibebankan serta distribusi pada sediaan barang jadi dan sediaan Barang Dalam Proses.


Untuk menghitung biaya per unit dibutuhkan unit ekuivalen. Unit ekuivalen menunjukkan unit produk jadi dan  unit yang masih dalam proses ( yang dinyatakan dalam satuan unit  produk jadi). Rumus dasar unit ekuivalen adalah sbb :

Unit Ekuivalen  =  unit selesai + (unit dalam proses akhir x persentase penyelesaian)

Langkah-langkah Penentuan Harga Pokok Proses :
1.    Menganalisa arus fisik unit produksi
2.    Menghitung unit ekuivalen untuk semua elemen biaya produksi
3.    Menentukan biaya yang dibebankan pada setiap elemen biaya produksi
4.    Menghitung biaya per unit untuk setiap elemen biaya produksi
5.    Menetapkan total biaya produksi dari unit yang selesai dan ditransfer dan unit yang masih dalam proses akhir periode

Perlakuan  Atas Produk atau Unit Yang Hilang 
            Karena sulitnya penentuan saat hilangnya, maka untuk kepentingan akuntansi biaya diasumsikan hilangnya terjadi pada :
1.    Awal proses produksi
2.    Akhir proses produksi

Y Jika diasumsikan hilang awal maka berarti :
a.    belum menyerap biaya produksi, sehingga unit hilang tidak dibebani harga pokok
b.    tidak dihitung dalam unit ekuivalen
c.    Perlu penyesuaian biaya per unit, jika unit hilang awal ada di departemen II dan selanjutnya.
Y  Jika diasumsikan hilang akhir maka berarti :
a.    dianggap telah menyerap biaya produksi
b.    dimasukkan ke dalam perhitungan unit ekuivalen. Rumus unit ekuivalen jika ada unit hilang akhir :

Unit Ekuivalen = Unit Selesai + (unit dalam proses akhir x tingkat penyelesaian) + unit hilang akhir.

c.    biaya unit hilang dibebankan pada produk jadi
d.    tidak perlu penyesuaian (adjustment).


Contoh Soal :
PT. “Cerah” berproduksi melalui dua departemen produksi, yaitu departemen I dan departemen II. Berikut data-data untuk bulan Oktober 2012:

Keterangan
Departemen I
Departemen II

Unit masuk proses
Unit selesai
Unit dalam proses akhir bulan
Unit hilang awal
Biaya :
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
Tingkat penyelesaian unit dalam proses :
Bahan Baku
Konversi

20.000
12.000
  6.000
  2.000

Rp 9.000.000
      6.440.000
      5.880.000

100 %
1/3
12.000
  8.000
  3.500
     500

-
Rp 4.512.000
      2.256.000

-
40 %

Diminta :
Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi untuk Departemen I dan Departemen II




PT. CERAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN  I
BULAN OKTOBER 2012
·               Skedul Kuantitas
Input :
Masuk proses                                                                                        20.000 unit
Output :                                                                                    
unit selesai, ditransfer ke Dept. II                      12.000 unit
Masih dalam proses akhir bulan                          6.000
(BB 100%, Konversi 1/3)
Hilang awal                                                          2.000
                                                                           -------------- +
                                                                                                               20.000 unit
·               Pembebanan Biaya
Elemen Biaya
Total Biaya
Unit Ekuivalen
Biaya Per unit
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Overhead pabrik
Rp     9.000.000
          6.440.000
          5.880.000

18.000 unit
14.000 unit
14.000 unit
Rp    500
         460
         420



Rp    21.320.000

Rp    1.380

·               Perhitungan Biaya
Produk(unit) selesai, ditransfer ke Dept. II :
                                       12.000 x Rp 1.380 =                                       Rp 16.560.000


Barang Dalam Proses (6.000 unit) :
- Bahan Baku     (6.000 x 100 %)  x Rp 500      Rp 3.000.000
- Tenaga Kerja   (6.000 x 1/3) x  Rp 460                     920.000
- BOP                 (6.000 x 1/3 ) x  Rp 420                    840.000
                                                                           ------------------ +
                                                                                                                       4.760.000
                                                                                                               ------------------
Total Harga Pokok di Departemen I                                                      Rp 21.320.000
                                                                                                               ==========                                                                
·               Keterangan :
Unit Ekuivalen :
Bahan Baku       :           12.000 + (6.000 x 100%)  = 18.000 unit
Tenaga Kerja     :           12.000 + ( 6.000 x 1/3 )    = 14.000
BOP                   :           12.000 + (6.000 x 1/3 )     = 14.000   

Biaya Per Unit :
Bahan Baku       : Rp 9.000.000 : 18.000 = Rp 500
Tenaga Kerja     : Rp 6.440.000 : 14.000 = Rp 460
BOP                   : Rp 5.880.000 : 14.000 = Rp 420






PT. CERAH
DEPARTEMEN  II
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BULAN OKTOBER 2012
·               Skedul Kuantitas
Input :
Masuk proses, dari Dept. I                                                                     12.000 unit
Output :                                                            
Unit selesai, ditransfer ke gudang                     8.000 unit
Masih dalam proses akhir bulan                        3.500
(BK 40%)
Hilang awal                                                           500
                                                                           ----------- +
                                                                                                               12.000 unit     
·               Pembebanan Biaya
Elemen Biaya
Total Biaya
Unit Ekuivalen
Biaya Per Unit

Dari Dept. I
Penyesuaian unit hilang awal
Rp  16.560.000
          -               
12.000 unit
     500
Rp 1.380
           60
Rp  16.560.000
11.500 unit
Rp 1.440

Tenaga Kerja
BOP
Rp    4.512.000
        2.256.000
  9.400  unit
  9.400
Rp     480
Rp     240

Rp  23.328.000

Rp  2.160

·               Perhitungan Biaya
Produk selesai, ditransfer ke Gudang :
                           8000 x Rp 2.160                                                         Rp 17.280.000
Barang Dalam Proses Akhir (3500 unit) :
- Dari Dept. I      (100% x 3.500) x Rp 1.440 = Rp 5.040.000
- Tenaga Kerja   (40% x 3.500) x Rp 480                   672.000
- BOP                 (40% x 3.500) x Rp 240                   336.000 
                                                                           ----------------- +
                                                                                                               Rp   6.048.000           
                                                                                                               ------------------
Total Harga Pokok di Dept. II                                                                Rp 23.328.000
                                                                                                               ========== 
·               Keterangan :
Unit Ekuivalen :
Dari Dept. I                     : 8.000 + (3500 x 100%) = 11.500 unit
Tenaga Kerja                 : 8.000 + (3500 x 40%)   =   9.400
BOP                               : 8.000 + (3500 x 40%)   =   9.400     

Penyesuaian :
Harga Pokok Dari Dept. I                                  = Rp 16.560.000 :12.000 = Rp 1.380
Harga Pokok Dari Dept. I  karena ada unit
hilang  awal                             = Rp 16.560.000 : 11500 = Rp 1.440
                                                                                          -------------
            Penyesuaian Harga Pokok Per satuan dari Dept. I                                   Rp      60
                                                                                                                              ========
           
        
Biaya Per Unit :
         Tenaga Kerja                 = Rp 4.512.000 : 9.400 =Rp 480
         BOP                               = Rp 2.256.000 : 9400 = Rp 240
                       


LATIHAN :  Berdasarkan soal yang sama, cobalah Saudara buat Laporan Harga Pokok Produksi untuk Dept. I dan II, jika diasumsikan unit hilang akhir !.



Daftar Pustaka

Abdul Halim, Akuntansi Manajemen, BPFE UGM, 2000

Carter K William, Cost Accounting, Thomson, 14th edition, 2006

Carter K William and Milton F Usry, Cost Accounting, Salemba Empat, Edisi13,2006

Garrison and Nooreen, Managerial Accounting, 14th edition, 2006

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen, Management Accounting, ed 7, Thomson South-Western,2005

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, and George Foster, Cost Accounting : A Managerial Emphasis, 12 th ed, Prentice Hall International Inc, 2006

Mulyadi, Akuntansi Biaya, BPFE UGM, 2005.Yogyakarta

Supriyono, Akuntansi Biaya, BPFE UGM, 2000,Yogyakarta

Supriyono, Akuntansi Manajemen, jilid 1, 2, 3, BPFE UGM, 2000.Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar