Minggu, 20 Oktober 2019

PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI


PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI



Dosen Pengampu :
Wieta Chairunesia, SE., M.Ak

Disusun Oleh :
Khrisya Maherra Dwidjati      (33217010009)
Asma Izzati                             (33217010015)
Jessica Kristina                       (33216010007)


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI D3
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
BAB 1 Pendahuluan.............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................. 4
BAB II Isi................................................................................................................................ 5
2.1 Definisi Dan Manfaat Anggaran Produksi........................................................................ 5
2.2 Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Produksi.......................................................... 7
       2.2.1 Mengutamakan Stabilitas Produk............................................................................ 7
2.2.2 Mengutamakan Stabilitas Sediaan........................................................................... 14
2.2.3 Gabungan antara Stabilitas Produk dengan Stabilitas Sediaan............................... 20
2.2.4 Disesuaikan dengan keperluan Manajemen............................................................. 22

BAB III Penutup.................................................................................................................... 24
Kesimpulan.............................................................................................................................. 24
Daftar Pustaka......................................................................................................................... 25








Kata Pengantar
          Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT., karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini tepat pada waktunya.

Kami diberikan tugas untuk membuat makalah dengan judul “PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

            Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas ini tetapi dengan semangat, kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak yang membantu terutama kepada dosen pengampu Bahasa Indonesia Ibu Wieta Chairunesia, SE., M.Ak kami ucapkan terima kasih, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini.
          kami menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan makalah kami.










Jakarta, 22 September 2019



Kelompok 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
                 Bagi perusahaan yang bergerak dalam struktur pasar penjual, kegiatan produksi justru lebih penting dari kegiatan jualan karena sebanyak apa pun produk yang diproduksi akan laku dijual. Kebanyakan perusahaan bergerak dalam struktur pasar pembeli, sehingga kegiatan produksi merupakan penunjang utama dari kegiatan jualan. Artinya kegiatan produksi harus mempertimbangkan kegiatan jualan. Namun tidak hanya kegiatan jualan yang perlu dipertimbangkan oleh kegiatan produksi, kebijaksanaan sediaan produk juga perlu diperhatikan.
     Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran produk maka tingkat kesediaan dibiarkan berfluktuasi (berubah) dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai rencana semula, disisi lain pola produk juga harus konstan (stabil). Namun apabila dalam satu periode jumlah keseluruhan produk dibagi sama dalam masing-masing periode yang lebih pendek tidak menghasilkan bilangan bulat, maka hanya beberapa periode produknya yang konstan (stabil).
                 Bila perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan seharusnya rencana sediaan konstan (stabil), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan berfluktuasi (berubah). Apabila sediaan awal dengan rencana sediaan akhir tidak sama, maka hanya beberapa periode sediaan yang sama (stabil).
1.2    Rumusan Masalah
1.      Definisi dan manfaat anggaran produksi
2.      Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi





BAB II
ISI
2.1 Definisi Dan Manfaat Anggaran Produksi
Produksi (production) adalah proses mengolah produk, sedangkan Produk (product adalah hasil produksi yang dalam arti luas meliputi barang dan jasa). Produk dapat berupa produk jadi dan produk dalam proses. Dalam penyusunan anggaran produk ini, kita hanya akan membahas makna produk dalam arti sempit, yaitu hanya berupa barang.
Anggaran produk (product budget) adalah anggaran untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Produk jadi finished goods) adalah produk yang siap untuk dijual. Produk dalam proses (work-in-proces) adalah produk yang masih dalam penyelesaian. Anggaran produksi disusun berdasarkan anggaran jualan dan anggaran sediaan produk. Dalam penyusunan anggaran produk meliputi produk jadi. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan produk jadi yaitu produk. jadi periode ini atau disebut juga dengan produk selesai dibuat periode ini atau produk selesai ditransfer ke gudang. Seharusnya yang disebut produk adalah produk diproses (=produk masuk produksi periode ini + sediaan produk dalam proses awal) atau produk yang dihasilkan (=produk dan periode ini + sediaan produk dalam proses akhir). Contoh :
produk yang dihasilkan atau produk yang sedang diproses sebanyak 1.050 unit dan produk jadi periode ini sebanyak 980 unit, tampak seperti perhitungan berikut:
Jualan                                                              1.000 unit
Sediaan produk jadi akhir                                   40 unit +
Produk siap dijual                                           1.040 unit
Sediaan produk jadi awal                                    60 unit -
Produk jadi periode ini                                      980 unit
Sediaan produk dalam proses akhir                     70 unit +
Produk dihasilkan/produk diproses                1.050 unit
Sediaan produk dalam proses awal                      65 unit -
Produk masuk produksi periode ini                   985 unit
Anggaran produk seharusnya sampai produk masuk produksi periode ini sebanyak 985 unit, tetapi karena tidak terdapat produk dalam proses, maka produk jadi periode ini sebanyak 980 unit seperti contoh tersebut yang dimaksudkan dengan produk dalam pembahasan berikutnya pada bab ini.
Bila sediaan produk jadi awal sama dengan akhir, maka unit produk jadi periode sama dengan jualan dalam unit.
Bila sediaan produk jadi awal sama dengan akhir dan sediaan produk dalam proses awal sama dengan akhir, maka produk masuk produksi sama dengan jualan dalam unit
Arti Produktivitas
Keproduktifan atau produktivitas (productivity) adalah kemampuan (daya) untuk menghasilkan sesualu. Analisis laporan keuangan pacia dasarnya bertujuan untuk mengukue produktivitas keuangan. Produktivitas keuangan berarti kemampuan untuk menghasilkan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Produktif adalah bersifat menghasilkan, produksi adalah proses atau cara mengeluarkan hasil, dan produk adalah hasil produksi. Contoh:
PT A dengan utang jangka pendek sebesar Rp 10.000 (masukan) menghasilkan asset lancar sebesar Rp 20.000 (keluaran). Proses atau cara menghasilkan aset lancar sebesar Rp 20.000 disebut dengan produksi, aset lancar sebesar Rp 20.000 disebut dengan produk, dan produktivitas adalah Rp 20.000 Rp 10.000 200 % , PT B dengan utang Jangka pendek sebesar Rp 10.000 (masukan) menghasilkan aset lancar sebesar Rp 8.000 (keluaran) berarti produktivitasnya Rp 8.000 Rp 10.000 80%. Dengan demikian, PT A lebih produktif dari PT B, karena PT A memiliki produktivitas yang lebih tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut istilah kemampuan (daya) dalam definisi produktivitas berarti masukan (input), sedangkan istilah menghasilkan berarti keluaran (output). Dengan demikian, produktivitas dapat dirumuskan sebagai berikut.
Produktivitas  =   Keluaran
      Masukan
2.2 Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Produksi
Penyusunan anggaran produk dapat disusun dengan empat cara, yaitu mengutamakan stabilitas produk, mengutamakan stabilitas sediaan, gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas sediaan, serta disesuaikan dengan keperluan manajemen.
2.2.1 Mengutamakan Stabilitas Produk
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran produk maka tingkat sediaan dibiarkan berfluktuasi (berubah) dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai rencana semula, di sisi lain pola produk juga harus konstan (stabil). Namun apabila dalam satu periode jumlah keseluruhan produk dibagi sama dalam masing-masing periode yang lebih pendek tidak menghasilkan bilangan bulat, maka hanya beberapa periode produknya yang konstan (stabil). Dalam penyusunan anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas produk diberikan dua jenis contoh, yaitu untuk perusahaan yang memproduksi satu macam produk dan bermacam produk.

  1. Satu Macam Produk
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk yang memproduksi satu macam produk digunakan ilustrasi sebuah Perusahaan Kecap Asli yang hanya memproduksi satu jenis kecap dan jualan tahun 2016 tiap triwulan dianggarkan pada
triwulan:          I             43 botol,
II           45 botol,
III          47 botol,
IV          47 botol, +
Setahun                       182 botol.
Direncanakan sediaan produk jadi awal sebanyak 13 botol dan sediaan produk jadi akhir sebanyak 15 botol.
Dari data tersebut, dapat disusun anggaran produk tiap triwulan dengan mengutamakan stabilitas produk sebagai berikut.
Jualan setahun                                                 182 botol
Sediaan produk jadi akhir                                 15 botol +
Produk siap dijual                                           197 botol
Sediaan produk jadi awal                                 13 botol -
Produk jadi periode ini                                   184 botol
Anggaran produk tiap triwulan = 184 : 4 = 46 botol.























Dari perhitungan tersebut dibuat anggaran produk seperti yang tampak pada Tabel 7-14
Perusahaan Kecap All
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
1.Jualan
2.Sediaan akhir +
3.Produk siap dijual
4.Sediaan awal -
45
16
43
17
47
16
47
15
182
     15 +
59
13
62
16
63
17
62
16
197
    13 -
5.Produk Jadi
46
46
46
46
184
Tabel 7-1
Pada Gambar 7-1 tampak bahwa produk jadi tetap pada angka 6 botol dan sediaan berfluktuasi dari 16 naik menjadi 17 dan turun menjadi 16 kemudian 15.
Pada Tabel 7-1 tampak bahwa produk jadi konstan (stabil), yaitu 46 botol tiap triwulan karena anggaran produk 184 botol setahun dapat dibagi 4 triwulan menghasilkan bilangan bulat 46. Akan tetapi apabila produk dalam setahun dibagi 4 triwulan menghasilkan bilangan pecah, sedangkan satuan dalam botol tidak boleh pecah maka hanya beberapa triwulan yang produknya konstan (stabil). Contoh: produk setahun 183 botol dibagi 4 triwulan 45,75 botol Bila dibulatkan per triwulan menjadi 46 batol, berarti setahun 4x46=184 botol, artinya kelebihan 1 botol karena setahun hanya 183 botol. Hal ini berarti ada satu triwulan yang menghasilkan produk sebanyak 45 botol, sedangkan 3 triwulan lainnya menghasilkan produk masing-masing 46 botol. Produk terendah 45 botol adalah untuk jualan terendah 43 botol pada triwulan 1. Contoh: sediaan akhir= 14 botol sedangkan tingkat jualan tidak berubah, maka anggaran produk Perusahaan Kecap Asli tampak seperti pada Tabel 7-2
  1. Bermacam Produk
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk yang memproduksi dan menjual bermacam produk digunakan ilustrasi Perusahaan Kecap Asli dengan data pada tahun 2016 sebagai berikut
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
1.Jualan
2.Sediaan akhir +
3.Produk siap dijual
4.Sediaan awal -
43
15
45
16
47
15
47
14
182
     14 +
58
13
61
15
62
16
61
15
196
     13 -
5.Produk Jadi
46
46
46
46
183
Tabel 7-2











Taksiran sediaan produk jadi awal dan sediaan produk jadi akhir
Jenis kecap:                             Sediaan awal:                          Sediaan akhir:
Sedang (S)                              4 botol                                    7 botol
Manis (M)                                3 botol                                    3 botol
Asin (A)                                  3 botol +                                 5 botol +
Total (T)                                  10 botol                                   15 botol

Anggaran jualan Perusahaan Kecap Asli pada tahun 2016 dapat dibuat secara ringkas
seperti yang tampak pada Tabel 7-3
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)

Jenis Kecap
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
B
M
T
B
M
T
B
M
T
B
M
T
B
M
T
Sedang
Manis
Asin
14
9
6
7
4
3
21
13
9
15
9
6
8
4
3
23
13
9
16
9
6
8
5
3
24
14
9
16
9
6
8
5
3
24
14
9
61
36
24
31
18
12
9
54
36
Jumlah
29
14
43
30
15
45
31
16
47
31
16
47
121
61
182
B= Banjarmasin, M= Martapura, T= Total     Tabel 7-3





Bila tidak terdapat sediaan produk dalam proses awal dan akhir, maka dapat disusun
anggaran produk sebagai berikut.
Jualan tahun 2016 total                                               182 botol
Sediaan produk jadi akhir                                             15 botol +
Produk siap dijual                                                       197 botol
Sediaan produk jadi awal                                             10 botol -
Anggaran produk tahun 2016                                     187 botol
Bila anggaran produk dibuat setahun dalam tiap triwulan, maka produk tiap triwulan 187/4 = 46,75 botol atau bila dibulatkan 40 botol tiap triwulan Bila diproduksi tiap triwulan = 40 botol maka dalam setahun diproduksi hanya 160 botol (yaitu, 4 x 40). Dengan demikian, terdapat kekurangan = 187 – 160 = 27 botol.
Kekurangan 27 botol ini ditambahkan pada tingkat jualan tertinggi pada tahun tersebut, yaitu triwulan II, III, IV masing-masing mendapatkan tambahan 9 botol (yaitu,27 : 3).
Jadi, pada triwulan II, III, IV diproduksi masing-masing 49 botol (yaitu, 40 + 9),
sehingga:
Tiga triwula                             = 147 botol
Triwulan I diproduksi             =  40 botol +
Produk jadi setahun                = 187 botol







Berdasarkan perbandingan jualan, maka rincian produknya sebagai berikut
Triwulan I
Kecap sedang               (21 +43) 40     =         20 botol
Kecap manis                (13 + 43) x 40 =         12 botol
Kecap asin                   (9 + 43) x 40  =          8 botol +
Jumlah produk triwulan I                     =         40 botol
Jualan kecap triwulan 11. III, dan IV untuk masing-masing jenis kecap berjumlah:
Kecap sedang 23 + 24 +24     =          71 botol
Kecap manis    13 + 14 + 14    =          41 botol
Kecap asin         9 + 9 + 9        =          27 botol +
Jumlah                                               139 botol
Rincian produk triwulan 11. 17, dan IV masing-masing sebagai berikut.
Kecap sedang = (71 : 139) x 49         = 25 botol
Kecap manis    = (41 : 139) x 49         = 14 botol
Kecap asin       = (27 : 139 ) x 49        = 10 botol +
   49 botol












Dari perhitungan tersebut di atas dibuatlah anggaran produk yang mengutamakan stabilitas
produk seperti Tabel 7-4.

Perusahaan Kecap Asi
Anggaran Produk
Fahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
Jualan
Sediaan akhir+
21
3
13
2
9
2
43
7
23
5
13
3
9
3
45
11
24
6
14
3
9
4
47
13
24
7
14
3
9
5
47
15
92
7
54
3
36
5
182
15
Kebutuhan
Sediaan Awal-
24
4
15
3
11
3
50
10
28
3
16
2
12
2
56
7
30
5
17
3
13
3
60
11
31
6
17
3
14
4
62
13
99
4
57
3
41
3
197
10
Produk jadi
20
12
8
40
25
14
10
49
25
14
10
49
25
14
10
49
95
54
38
187
Tabel 7-4
Dari "Tabel 7-4. terlihat pola produksi konstan (stabil) pada triwulan II, III, IV, yaitu masing masing total produk sebanyak 49 botol dan hanya pada triwulan I produk total sebanyak 40 botol. Seharusnya tiap triwulan total produk jumlahnya sama, tetapi karena produk setahun setelah dibagi 4 tidak menghasilkan bilangan bulat, maka produk triwulan I berbeda dengan produk triwulan lainnya.
2.2.2 Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Dengan cara mengutamakan stabilitas sediaan seharusnya rencana sediaan konstan (stabil). artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan berfluktuasi (berubah). Apabila sediaan awal dengan rencana sediaan akhir tidak sama, maka hanya beberapa periode sediaan yang sama (stabil).
  1. Satu Macam Produk
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk yang memproduksi dan menjual satu macam produk dengan mengutamakan stabilitas sediaan digunakan ilustrasi Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis produk kecap dan jualan yang dianggarkan tahun 2016 sebagai berikut.
Triwulan          I             43 botol
                        II          45 botol
                        III          47 botol
IV          47 botol +
Jumlah                         182 botol
Adapun sediaan awal dan akhir direncanakan sama, yaitu 10 botal. Perhitungan anggaran produk tampak pada Tabel 7-5.
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016
dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
1.Jualan
2.Sediaan akhir +
3.Produk siap dijual
4.Sediaan awal -
43
10
45
10
47
10
47
10
182
     10 +
53
10
55
10
57
10
57
10
192
     10 -
5.Produk Jadi
43
45
47
47
182
Tabe 7-5
Pada Tabel 7-5 tampak bahwa sediaan awal sama dengan sediaan akhir (konstan) tiap triwulan, yaitu sebanyak 10 botol dan sebagai akibatnya tingkat jualan sama dengan tingkat produk.
Bila rencana sediaan awal tahun berbeda dengan akhir tahun, sedangkan anggaran produk disusun dengan mengutamakan stabilitas sediaan. Dengan demikian, terjadi selisih antara sediaan awal dengan sediaan akhir Selisih tersebut dibagi 3 apabila ingin menyusun anggaran produk setahun yang dirinci dalam tiap triwulan. Bila selisih tersebut setelah dibagi 3 menghasilkan bilangan bulat, maka hasilnya ini dialokasikan tiap triwulan untuk menambah sediaan akhir yang terendah.
Misalnya Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis produk merencanakan:
Sediaan awal tahun 2016 sebanyak                10 botol
Sediaan akhir tahun 2016 sebanyak                13 botol +
Selisih                                                                3 botol
Selisih 3 botol tersebut dibagi 3 yang kemudian menghasilkan 1 botol. Berarti sediaan awal tap triwulan ditambah 1 botol, kecuali sediaan triwulan I. Sediaan awal triwula dan sediaan akhir triwulan IV tidak boleh ditambah atau dikurang sebab sudah merupakan rencana sediaan awal dan akhir yang dibuat lebih dahulu.

















Bila rencana jualan sama dengan Tabel 7-5 dan perusahaan ingin menyusun anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas sediaan, maka dibuat seperti pada Tabel 7-6
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
1.Jualan
2.Sediaan akhir +
3.Produk siap dijual
4.Sediaan awal -
43
11
45
11
47
11
47
13
182
     13 +
53
10
55
11
57
11
57
11
195
     10 -
5.Produk Jadi
44
45
47
49
185
Tabel 7-6
  1. Bermacam Produk
Lihat kembali Tabel 7-6, tampak bahwa sediaan akhir stabil sebanyak 11 botol pada triwulan I, II, dan II.
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk dengan bermacam produk dan mengutamakan stabilitas sediaan digunakan ilustrasi Perusahaan Kecap Asli dengan data seandainya perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk, sedangkan sediaan awal dan akhir tahun direncanakan tidak sama besarnya, maka selisih sediaan awal dan akhir tersebut dialokasikan dengan cara sebagai berikut.





Jenis Kecap
Rencana Sediaan 2016

Selisih

Selisih Dibagi 3
Awal
Akhir
Sedang (S)
4 botol
7 botol
3
1
Manis (M)
3 botol
3 botol
0
0
Asin (A)
3 botol
5 botol
2
0,67
Total (T)
10 botol
15 botol
5
1,67

Bila anggaran produk setahun disusun secara triwulan, maka selisih yang dibagi 3 tersebut ditambahkan pada sediaan awal tiap triwulan, kecuali sediaan awal triwulan I dan sediaan akhir triwulan IV. Untuk kecap sedang sediaan awal tiap triwulan, yaitu triwulan II, III, dan IV ditambah 1 botol.
Kecap manis tidak mendapatkan tambahan sediaan karena sediaan awal kecap manis Dengan sediaan akhir Untuk kecap asin, karena selisih sediaan 0.67 tidak merupakan bilangan bulat, maka selisih 0,67 dijadikan 1. Artinya sediaan awal tiap triwulan ditambah 1, tetapi hanya 2 wulan yang mendapatkan tambahan sediaan yaitu triwulan yang tingkat jualannya tertinggi. Bila anggaran jualan tahun 2016 yang kita gunakan datanya sama dengan Tabel 7-3, maka sediaan awal kecap asin yang tidak mendapatkan tambahan sediaan adalah pada triwulan II dan yang mendapatkan tambahan sediaan awal adalah pada triwulan III dan IV. Jualan kecap asin tiap triwulan berjumlah 9 botol, seharusnya tiap triwulan mendapatkan tambahan sediaan awal sebanyak 1 botol, tetapi karena selisih sediaan kecap asin hanya 2 botol, maka pada triwulan III dan IV yang total jualannya tertinggi yang mendapat tambahan sediaan masing-masing sebanyak 1 botol.






Setelah itu dapat disusun anggaran produk seperti yang tampak pada Tabel 7-7
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
Jualan
Sediaan akhir+
21
5
13
3
9
3
43
11
23
5
13
3
9
4
45
12
24
5
14
3
9
4
47
12
24
7
14
3
9
5
47
15
92
7
54
3
36
5
182
15
Kebutuhan
Sediaan Awal-
26
4
16
3
12
3
54
10
28
5
16
3
13
3
57
11
29
5
17
3
13
4
59
12
31
5
17
3
14
4
62
12
99
4
57
3
41
3
197
10
Produk jadi
22
13
9
44
23
13
10
46
24
14
9
47
26
14
10
50
95
54
38
187
Tabel 7-7
Pada Tabel 7-7 tampak bahwa sediaan akhir stabil hanya untuk dua triwulan yaitu triwulan II dan III (masing-masing kecap sedang sebanyak 5 botol, kecap manis sebanyak 3 botol. Dan kecap asin sebanyak 4 botol). Bila sediaan awal lebih besar dari sediaan akhir, misalnya:

Jenis Kecap
Rencana Sediaan 2016

Selisih

Selisih Dibagi 3
Awal
Akhir
Sedang (S)
4 botol
7 botol
3
1
Manis (M)
3 botol
3 botol
0
0
Asin (A)
3 botol
5 botol
2
0,67
Total (T)
10 botol
15 botol
5
1,67
Misalnya rencana jualan sama dengan Tabel 7-3 seperti yang baru dibahas, maka anggaran produk dapat kita susun seperti pada Tabel 7-8.
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
S
M
A
T
Jualan
Sediaan akhir+
21
6
13
3
9
4
43
13
23
6
13
3
9
4
45
13
24
6
14
3
9
5
47
14
24
4
14
3
9
3
47
10
92
4
54
3
36
3
182
1
Kebutuhan
Sediaan Awal-
27
7
16
3
13
5
56
15
29
6
16
3
13
4
58
13
30
6
17
3
14
4
61
13
28
6
17
3
12
5
57
14
96
7
57
3
39
5
192
15
Produk jadi
20
13
8
41
23
13
9
45
24
14
10
48
22
14
7
43
89
54
34
177
Tabel  7-8
Pada Tabel 7-8 tampak bahwa sediaan stabil pada triwulan I dan II (masing-masing kecap sedang sebanyak 6 botol, kecap manis sebanyak 3 botol, dan kecap asin sebanyak 4 botol)
2.2.3 Gabungan antara Stabilitas Produk dengan Stabilitas Sediaan
Pada cara gabungan ini bila tingkat produk stabil maka ada kemungkinan tingkat sediaan berubah, tetapi bila tingkat sediaan stabil maka ada kemungkinan tingkat produk berubah. Jadi, pada cara gabungan ini suatu saat produk stabil dan pada saat lain sediaan stabil  tingkat produk berubah dan pada saat lain tingkat sediaan yang pada suatu saat atau  mengalami perubahan. Berubahnya tingkat produk dan tingkat sediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksimal.
Contoh: sediaan minimal sebanyak 8 botol dan maksimal sebanyak 18 botol. Produk jadi minimal tiap triwulan sebanyak 40 botol dan maksimal sebanyak 60 botol. Rencana sediaan awal tahun 2016 sebanyak 10 botol dan sediaan akhir sebanyak 15 botol. Anggaran jualan dari Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu macam produk selama tahun 2016 sebagai berikut.
Triwulan          I                         43 botol
II                       45 botol
III                      47 botol
IV                      47 botol +
Setahun                                   182 botol
Dari data tersebut di atas dapat dibuat anggaran produk dengan cara kombinasi seperti yang tampak pada Tabel 7-9
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
1.Jualan
2.Sediaan akhir +
3.Produk siap dijual
4.Sediaan awal -
43
11
45
11
47
13
47
15
182
     15 +
54
10
56
11
60
11
62
13
197
     10 -
5.Produk Jadi
44
45
49
49
187
Tabel 7-9
Pada Tabel 7-9 tampak bahwa triwulan III dan IV produk stabil (konstan) dengan tingkat produk sebanyak 49 botol, namun pada triwulan I dan II tampak bahwa sediaan akhir stabil dengan tingkat sediaan sebanyak 11 botol dan tingkat produk yang berfluktuasi.



2.2.4 Disesuaikan dengan keperluan Manajemen
Anggaran produk dapat juga dibuat sesuai keperluan manajemen. Dalam hal ini manajemen dapat menentukan tingkat sediaan setiap periode. Manajemen menentukan tingkat sediaan setiap periode karena manajemen ingin mengatur tingkat putaran sediaan Contoh: anggaran jualan Perusahaan Kecap Asli seperti pada Tabel 7-9, yaitu triwulan I,II,III, dan IV masing-masing 43 botol, 45 botol, 47 botol dan 47 botol. Kemudian manajemen menetapkan sediaan akhir triwulan I, II, III, dan IV masing-masing 11 botol, 12 botol 13 botol, dan 13 botol. Dengan demikian, bila sediaan awal tahun sebanyak 10 botol maka anggaran produk dibuat seperti yang tampak pada Tabel 7-10.
Dengan tingkat sediaan akhir seperti tampak pada Tabel 7-10. berarti manajemen menghendaki putaran sediaan
triwulan I = 43 botol : 11 botol = 3,91 kali
triwulan II = 45 botol : (11 botol + 12 botol) 2) = 3,91 kali
triwulan III = 47 botol : {(12 botol + 13 botol) : 2) = 3,76 kali
triwulan IV = 47 botol : (13 botol + 13 botol) : 2) = 3,62 kali
Tingkat putaran sediaan dihitung dengan rumus :
Putaran sediaan produk jadi =                   Jualan                  
                                                Rata-rata sediaan produk jadi

Putaran sediaan produk jadi = Sediaan produk jadi awal + Sediaan Produk jadi akhir
                                                                        Rata-rata sediaan produk jadi








Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)

Keterangan
Triwulan

Setahun
I
II
III
IV
1.Jualan
2.Sediaan akhir +
3.Produk siap dijual
4.Sediaan awal -
43
11
45
12
47
13
47
13
182
     13 +
54
10
57
11
60
12
60
13
195
     10 -
5.Produk Jadi
44
46
48
47
185
Table 7-10




























BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
      Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan. Dengan demikian, istilah anggaran produksi tidaklah tepat.
            Untuk menyusun anggaran produk atau anggaran produk jadi dihasilkan periode ini dihitung berdasarkan anggaran jualan dditambah sediaan produk jadi akhir yang dianggarkan, yang menghasilkan produk jadi siap dijual. Produk jadi siap dijual dikurang sediaan produk jadi awal menghasilkan produk yang dianggarkan, dalam hal ini anggaran produk jadi dihasilkan periode ini.
            Anggaran produk dapat disusun dalam empat cara pertama mengutamakan stabilitas produk, kedua mengutamakan stabilitas sediaan, tiga gabungan antara stabilitas produk dengan stabilitas sediaan dan keempat disesuaikan dengan keperluan menejemen.













Daftar Pustaka
Penganggaran Perusahaan/Nafarin M. Edisi Ketiga – Jakarta: Salemba Empat, 2007

2 komentar:

  1. Balasan
    1. Hallo kak!
      Terimakasih, saya sangat senang apabila ada kritik maupun saran yang dapat saya terima :)

      Hapus